BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih secara sengaja sebagai tempat penelitian adalah Kabupaten Lebak yang termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Banten.
Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei-November 2010. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data-data dari pihak terkait terutama informan dari
pemerintahan serta masyarakat sebagai stakeholder utama proses pembangunan wilayah Kabupaten Lebak.
Sebelum pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan dan penjajakan awal terhadap kondisi dan kultur dari Kabupaten
Lebak pada bulan November-Desember 2009. Sehingga diharapkan penelitian yang dilaksanakan dapat berlangsung lebih objektif dan sistematis.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun bersifat kuantitatif. Data primer
diperoleh dari keterangan yang langsung bersumber dari stakeholder baik dari masyarakat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Masyarakat yang
menjadi sumber data penelitian berasal dari wilayah tertinggal di Kabupaten Lebak bagian selatan dan utara. Sedangkan keterangan dari pihak pemerintah
yang berkepentingan ini secara khusus berasal dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Bappeda dan anggota legislatif yang menangani kebijakan
pembangunan modal manusia Komisi IV yang akan menjadi bahan berharga untuk dianalisis lebih lanjut.
Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Diantaranya terdiri dari berbagai instansi-instansi terkait, seperti Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang berada dalam lingkup Kabupaten Lebak. Selain itu juga ditambah dengan laporan
penelitian terdahulu, jurnal, internet dan literatur lain yang mendukung penelitian khususnya dalam pengembangan modal manusia di wilayah Kab. Lebak.
4.3 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data penelitian ini menggunakan dua cara, yakni dengan kuesioner, wawancara dan diskusi kelompok atau forum Group discusson
FGD. Kuesioner berisi pertanyaan yang behubungan langsung dengan topik penelitian dan diisi langsung oleh subjek penelitian. Penggunaan kuesioner ini
akan memberikan manfaat sebagai jalan praktis untuk mendapatkan keterangan dari responden yang tersebar luas di dua titik wilayah Kabupaten Lebak yang
mengalami ketertinggalan dalam pengembangan modal manusia, yakni bagian utara dan selatan. Kuesioner yang diberikan kepada masyarakat berisikan
pertanyaan tertutup dan pertanyaan semi terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang alternatif jawabannya sudah tersedia, sehingga masyarakat hanya
memilih satu dari beberapa alternatif jawaban yang sudah ada. Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang selain memberikan pilihan juga menyediakan
tempat untuk menjawab secara bebas apabila jawaban responden ada di luar alternatif pilihan yang ada.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan langsung keterangan dari informan kunci dari subjek penelitian. Dengan wawancara ini, diharapkan dapat
memberikan beberapa manfaat seperti terkuasainya persoalan-persoalan yang akan diteliti, dapat menyampaikan semua pertanyaan dengan baik dan tepat,
tercatatnya semua jawaban lisan dengan teliti dan jelas, dapat menggali lebih jauh tambahan informasi dari responden apabila ada jawaban yang kurang jelas.
Diskusi kelompok focus group discussionFGD dilakukan terhadap masyarakat yang menjadi subjek penelitian. FGD ini merupakan salah satu cara
yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sesuatu melalui sebuah diskusi yang fokus dan terarah sesuai dengan perumusan masalah yang tengah
dicari dalam penelitian. Pada kesempatan ini fokus persoalan yang hendak didiskusikan adalah mengenai kondisi dan jejak pendapat pembangunan manusia
di daerah tertinggal. Tujuan akhir yang ingin dicapai dengan FGD ini adalah kita mendapatkan sebuah pemahaman mengenai situasi pembangunan manusia,
permasalahan yang terjadi dan konsensus bersama masyarakat sesuai dengan kesepakan diskusi.
4.4 Teknik Penarikan Contoh