Pemasukan sektor jasa-jasa juga banyak disumbangkan oleh subsektor swasta pariwisata. Hal tersebut sangat wajar karena pariwisata merupakan salah
satu sektor yang terus dikembangkan di Kabupaten Lebak. Hal ini wajar mengingat keindahan alam, baik pantai maupun tempat-tempat wisata yang ada di
Kabupaten Lebak cukup banyak dan menarik. Penataan obyek wisata terus dilakukan guna meningkatkan kenyamanan pengunjung yang datang untuk
menikmati keindahan alam di Kabupaten Lebak.
c. Perdagangan, hotel dan restoran
Sektor perdagangan, hotel dan restoran terdiri dari tiga subsektor yakni perdagangan besar dan eceran, hotel dan restoran. Distribusi sektor perdagangan
ini cukup memberikan dampak yang positif terhadap pembangunan dan menjadi sektor basis hingga tahun 2009. Jumlah badan usaha yang teredapat di kabupaten
lebak cukup banya dan beragam, diantaranya yakni PT sebanyak 55, 71 koperasi, 140 CV dan 748 PO.
Usaha hotel dan penginapan di Kabupaten Lebak dapat dikatakan sedang dalam proses berkembang. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah wisatawan baik
domestik maupun mancanegara yang pada tahun 2009 berjumlah total sebanyak 220.733 wisatawan dan jumlah tamu yang menginap sejumlah 27.901 orang.
Dimana jumlah hotel yang ada di Kabupaten Lebak secara keseluruhan berjumlah 24 buah. Jumlah restoran yang ada menjadi penyokong pariwisata serta perhotelan
ada sejumlah 253 buah restoran.
d. Bangunan dan konstruksi
Sektor bangunan dan konstruksi di Kabupaten Lebak terdiri dari proyek pembangunan gedung-gedung dan konstruksi jembatan. Pembangunan
infrastruktur gedung pada rentang waktu lima tahu terakhir 2005-2009 sangat gencar. Pembangunan yang cukup besar adalah pembangunan gedung baru rumah
sakit umum daerah Ajidarmo di Rangkasbitung dan juga rumah sakit umum daerah di wilayah selatan yakni Malingping. Selain itu, pembangunan jembatan-
jembatan yang menghubungkan desa pun cukup banyak, sehingga interaksi antar spasial wilayah tiap kecamatan cukup baik walau belum bisa dikatakan sempurna.
Dengan besaran distribusi terhadap PDRB sejumlah 294,63 miiar rupiah, sektor bangunan dan konstruksi ini memberikan cukup banyak tempat dalam hal
tenaga kerja yang diberdayakan. Pada tahun 2009 saja tercatat tenaga kerja yang diberdayakan untuk sektor bangunan dan konstruksi ini sebanyak 21.473 pekerja.
Dengan LQ yang lebih dari satu untuk tingkat Provinsi Banten, sektor bangunan dan konstruksi ini menjadi sektor basis dan sangat potensial untuk lebih
dikembangkan, terlebih kondisi ruang wilayah Lebak yang masih sangat luas untuk dilaksanakan pengembangan-pengembangan khususnya dalam
pembangunan bangunan dan konstruksi.
e. Keuangan, persewaan dan jasa-jasa perusahaan
Sektor keuangan, persewaan dan jasa-jasa perusahaan menjadi sektor kelima yang menjadi sektor basis di Kabupaten Lebak. Sektor ini terbagi menjadi
empat subsektor yakni sub sektor bank, lembaga keuangan lainnya, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Di tahun 2009, sumbangan sektor-sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap PDRB Kabupaten Lebak cukup besar yakni sejumlah 326,40 miiar rupiah.
Perputaran uang di sektor keuangan ini cukup memberikan multiplier effect terhadap pembangunan. Tidak sedikit perusahaan baik besar atau UKM
yang mendapatkan kucuran dana pinjaman keuangan dari lembaga-lembaga keuangan daerah. Potensi lembaga keuangan ini mampu menggerakkan sektor riil
yang ada di Kabupaten Lebak, sehingga pada akhirnya mampu menggerakan roda ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian.
f. Pertambangan dan penggalian