Faktor Penyebab Disparitas Kerangka Pemikiran Teoritis

8. Menetapkan kebijakan pendidikan menengah gratis bagi masyarakat kurang mampu. 9. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. 10. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik. 11. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta tenaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. 12. Mengembangkan sekolah kejuruan berbasis kompetensi daerah. Indikator kedua adalah kesehatan, yakni meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak. Arah kebijakannya adalah: 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit menular, lingkungan sehat, kelangsungan dan tumbuh kembang anak, gizi keluarga dan perilaku sehat. 3. Meningkatkan kemampuan identifikasi masalah kesehatan masyarakat . 4. Meningkatkan investasi kesehatan guna menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi masyarakat . 5. Meningkatkan alokasi anggaran untuk membiayai pelayanan kesehatan masyarakat. 6. Meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat , baik perempuan maupun laki-laki. 7. Mengutamakan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat seperti TBC, malaria, rendahnya status gizi, dan akses kesehatan reproduksi. 8. Membina dan mendorong keikutsertaan pelayanan kesehatan non-pemerintah swasta dalam pelayanan.

3.1.2 Faktor Penyebab Disparitas

Mengembangkan potensi sumberdaya daerah untuk mengurangi disparitas adalah upaya mengembangkan daerah sesuai dinamika ekonomi, sosial, politik dan orbitasi dengan memperhatikan potensi sumberdaya yang ada dalam rangka memperpendek rentang kendali dan mendekatkan pelayanan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan titik berat pelaksanaan pembangunan terkonsentrasi dan bermula dari wilayah pedesaan. Secara lebih terperinci terdapat beberapa faktor utama Murty, 2000 yang menyebabkan terjadinya kesenjangan pembangunan antar wilayah ini, antara lain adalah : 1. Faktor Geografis Suatu wilayah atau daerah yang sangat luas akan terjadi variasi pada keadaan fisik alam berupa topografi, iklim, curah hujan, sumberdaya mineral dan variasi spasial lainnya. 2. Faktor Historis Perkembangan masyarakat dalam suatu wilayah tergantung dari kegiatan atau budaya hidup yang dilakukan di masa lalu. Bentuk kelembagaan, budaya atau kehidupan perekonomian pada masa lalu merupakan penyebab yang cukup penting terutama yang terkait dengan sistem insentif terhadap kapasitas kerja. 3. Faktor politis Tidak stabilnya suhu politik sangat mempengaruhi perkembangan dan pembangunan di suatu wilayah. Instabilitas politik akan menyebabkan orang ragu untuk berusaha atau melakukan investasi sehingga kegiatan ekonomi suatu wilayah tidak akan berkembang. 4. Faktor Kebijakan Terjadinya kesenjangan antar wilayah bisa diakibatkan oleh kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang sentralistik hampir di semua sektor, dan lebih menekankan pertumbuhan dan pembangunan pusat-pusat pembangunan di wilayah-wilayah tertentu menyebabkan kesenjangan yang luar biasa antar daerah. 5. Faktor Administratif Kesenjangan wilayah dapat terjadi karena kemampuan pengelolaan administrasi. Wilayah yang dikelola dengan administrasi yang baik cenderung lebih maju. Wilayah yang ingin maju harus mempunyai administrator yang jujur, terpelajar, terlatih, dan dengan sistem administrasi yang efisien. 6. Faktor Sosial Masyarakat dengan kepercayaan-kepercayaan yang primitif, kepercayaan tradisional dan nilai-nilai sosial yang kaku dan kurang kondusif cenderung menghambat perkembangan ekonomi. Sebaliknya masyarakat yang relatif maju pada umumnya memiliki institusi dan perilaku yang kondusif untuk berkembang. 7. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi yang menyebabkan kesenjangan antar wilayah adalah sebagai berikut : a. Perbedaan kuantitas dan kualitas dari faktor produksi yang dimiliki seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi dan perusahaan. b. Terkait akumulasi dari berbagai faktor. Salah satu lingkaran kemiskinan, kemudian kondisi masyarakat yang tertinggal, standar hidup yang rendah, efisiensi rendah, konsumsi rendah, tabungan rendah, investasi rendah dan pengangguran meningkat. Sebaliknya, di wilayah maju, masyarakat maju, standah hidup tinggi, pendapatan semakin meningkat, tabungan semakin banyak yang pada akhirnya masyarakat semakin maju. c. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor-faktor ekonomi seperti tenaga kerja modal, perbankan dan asuransi yang dalam ekonomi makin memberikan hasil yang lebih besar, cenderung terkonsentrasi di wilayah maju. Terkait dengan distorsi pasar, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan tenaga kerja dan sebagainya.

3.1.3 Perilaku Masyarakat Sebagai Konsumen Kebijakan Pembangunan