Industri pengolahan PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP

selain itu bisa juga menghambat informasi terkait harga-harga komoditas seperti pertanian dan komoditas lainnya.

b. Industri pengolahan

Sektor industri pengolahan terbagi menjadi sektor industri migas yang terdiri dari pengilangan minyak bumi dan gas alam cair, dan sub sektor industri non-migas. di Kabupaten Lebak belum menjadi sektor unggulan yang mampu meningkatkan secara signifikan proses pemerataan pembangunan dan juga pertumbuhan ekonomi. Namun, bukan berarti industri pengolahan tidak bisa ditingkatkan, justru merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Di tahun 2009, sektor ini memberikan distribusi terhadap PDRB sebesar 673.47 miliar rupiah. Potensi industri di Kabupaten Lebak secara keseluruhan pada tahun 2009 sebanyak 14.636 unit usaha, yang terdiri dari industri kecil sebanyak 14.617 unit usaha dan industri menengahbesar sebanyak 19 unit usaha. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan industri tersebut sebanyak 31.188 orang dengan total nilai investasi sebesar Rp. 115.247.331.000,-. Dari potensi industri kecil sebagaimana tersebut di atas, maka yang merupakan komoditas unggulan atau yang menjadi andalan pada umumnya sebanyak 10 industri kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 46. Permasalahan yang kerap dihadapi oleh para pengusahapengrajin industri kecil antara lain adalah keterbatasan pengetahuanketerampilan dalam teknik produksi dan manajemen usaha. Potensi sumber daya alam di Kabupaten Lebak belum dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai akibat keterbatasan teknologi dan modal usaha serta jaringan pemasaran yang belum meluas. Jumlah investasi swasta di Kabupaten Lebak yang berskala kecilmenengahbesar selama empat tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan yang bergerak pada bidang industri, pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan perdagangan, yang terdiri dari : 1. Perusahaan PMDN pada tahun 2004 sebanyak 1 perusahaan dan tahun 2009 menjadi 5 perusahaan, 2. Perusahaan PMA pada tahun 2004 sebanyak 2 perusahaan dan tahun 2009 menjadi 19 perusahaan, 3. Perusahaan non fasilitas pada tahun 2004 sebanyak 34 perusahaan dan tahun 2009 menjadi 1.017 perusahaan. Tabel 38 Sentra Industri Kecil di Kabupaten Lebak Tahun 2009 No. Industri Jumlah Unit Usaha Lokasi Kecamatan 1. Gula Merah Aren 2.752 Muncang, Leuwidamar, Bojongmanik, Sajira, Cijaku, Panggarangan, Malingping, Cibeber, Gunung Kencana, Bayah dan Cipanas 2. BataGenteng 585 Cimarga, Rangkasbitung, Sajira, Malingping dan Warunggunung 3. Tenun Baduy 90 Leuwidamar 4. Tempurung Kelapa 40 Leuwidamar 5. Pandai Besi 60 Bojongmanik, Cibeber dan Rangkasbitung 6. Konveksi 10 Rangkasbitung dan Cimarga 7. Anyaman Pandan 3.848 Cikulur, Cileles, Banjarsari, Cijaku, Malingping dan Bojongmanik 8. Anyaman Bambu 2.746 Sajira, Cibeber, Rangkasbitung dan Cibadak 9. Emping Melinjo 281 Warunggunung, Cikulur dan Gunungkencana 10. SaleKeripik Pisang 2.786 Bayah Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Tahun 2010

c. Listrik, gas dan air bersih