pada sektor-sektor pimer mengalami dampak negatif yang luar biasa. Akibatnya, laju pertumbuhan ekonomi turun secara drastis dengan angka minus di atas 20
persen dan angka disparitas semakin meningkat hampir mencapai angka 0,8. Pada konteks lainnya, Lebak bukan berarti sama sekali tertutup peluang
untuk bisa menghadapai segala macam ancaman yang menyulitkan. Kenyataanya, Kabupaten Lebak memiliki satu peluang yang sangat bagus dan dalam
perhitungan EFE mendapatkan angka yang paling kecil, yakni peluang dalam kerjasama dengan pihak swastainvestor dalam pengembangan industri
pengolahan. Kerjasama dalam pengembangan industri pengolahan berbasis kearifan lokal ini akan menjadi faktor yang cukup besar dalam meningkatkan
perekonomian daerah. Dalam satu hal akan meningkatkan nilai tambah dan pada hal lainnya akan menyerap tenaga kerja daerah.
8.2.1 Analisis Matriks I-E Internal-External
Hasil analisis matriks IE diperoleh dari pemetaan skor total IFE dan skor total EFE pada matriks IE. Total skor IFE yang diperoleh adalah sebesar 2,078
dan skor total untuk EFE sebesar 2,392. Total skor IFE diletakan pada sumbu x horizontal dan total skor EFE pada sumbu y vertikal. Hasil pemetaan kedua
skor tersebut menghasilkan infornasi penting berupa posisi Kabupaten Lebak ada pada sel kuadran ke V. Arti penting berupa posisi di sel ke V tersebut
menunjukan bahwa Kabupaten Lebak ada pada posisi jaga dan pertahankan hold dan maintain. Segala kekuatan dan kelemahan pada internal serta peluang dan
ancaman pada eksternal harus disikapi dengan seksama dan mampu menjaga itu semua. Tujuan utamanya tentu saja agar mampu mempercepat proses
desentralisasi pembangunan dimana akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan akhirnya meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Lebak itu sendiri. Adapun hasil dari analisis matriks IE dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Total Rata-rata Tertimbang IFE Kuat 3,00-4,0
Rata-rata 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99
4,0 2,0
3,0 1,0
T ot
al R
at a-
rat a T
er ti
m ba
ng E
F E
Tinggi 3,00-4,0 4,0
I II
II
Sedang 2,0-2,99 2,0
IV V
VI
Lemah 1,0-1,99 3,0
VII VIII
IX
1,0
Sumber : Hasil Perhitungan, Tahun 2010 Gambar 38 Hasil Analisis Matriks Internal-Eksternal I-E Pembangunan
Sumberdaya Manusia di Kabupaten lebak Berdasarkan hasil analisis di atas, formasi kondisi pembangunan
sumberdaya manusia berada pada sel ke V, artinya juga Kabupaten Lebak berada pada kondisi internal rata-rata dan respon terhadap faktor-faktor eksternal yang
dihadapi tergolong sedang. Pemerintah Kabupaten Lebak diharapkan semakin sensitif dan proaktif dalam memberikan respon terhadap faktor-faktor strategis
eksternal dan semakin berupaya memperkuat potensi kekuatan internalnya. Strategi dan kebijakan yang sedang dijalankan harus bisa terus dievaluasi dan
diperbaiki sehingga mampu mengekstraksi kebijakan yang tepat guna dan mengakselerasi proses desentralisasi pembangunan di Kabupaten Lebak. Di saat
yang akan mendatang, diharapkan posisi Kabupaten Lebak dapat terus bergerak menuju ke sel II, IV dan kemudian puncaknya pada sel ke-I, yang berarti faktor-
faktor strategis internal maupun eksternal sama-sama dalam kondisi kuat.
8.2.2 Analisis SWOT