Total Rata-rata Tertimbang IFE Kuat 3,00-4,0
Rata-rata 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99
4,0 2,0
3,0 1,0
T ot
al R
at a-
rat a T
er ti
m ba
ng E
F E
Tinggi 3,00-4,0 4,0
I II
II
Sedang 2,0-2,99 2,0
IV V
VI
Lemah 1,0-1,99 3,0
VII VIII
IX
1,0
Sumber : Hasil Perhitungan, Tahun 2010 Gambar 38 Hasil Analisis Matriks Internal-Eksternal I-E Pembangunan
Sumberdaya Manusia di Kabupaten lebak Berdasarkan hasil analisis di atas, formasi kondisi pembangunan
sumberdaya manusia berada pada sel ke V, artinya juga Kabupaten Lebak berada pada kondisi internal rata-rata dan respon terhadap faktor-faktor eksternal yang
dihadapi tergolong sedang. Pemerintah Kabupaten Lebak diharapkan semakin sensitif dan proaktif dalam memberikan respon terhadap faktor-faktor strategis
eksternal dan semakin berupaya memperkuat potensi kekuatan internalnya. Strategi dan kebijakan yang sedang dijalankan harus bisa terus dievaluasi dan
diperbaiki sehingga mampu mengekstraksi kebijakan yang tepat guna dan mengakselerasi proses desentralisasi pembangunan di Kabupaten Lebak. Di saat
yang akan mendatang, diharapkan posisi Kabupaten Lebak dapat terus bergerak menuju ke sel II, IV dan kemudian puncaknya pada sel ke-I, yang berarti faktor-
faktor strategis internal maupun eksternal sama-sama dalam kondisi kuat.
8.2.2 Analisis SWOT
Strategi alternatif pengembangan human resources atau sumberdaya manusia wilayah tertinggal di Kabupaten Lebak akan menggunakan analisis
SWOT. Melalui analisis SWOT ini, akan dianalisis beberapa akar utama permasalahan yang terjadi dan solusi penyelesaian. Dimana pada intinya, SWOT
ini menganalisis faktor internal dan eksternal, baik yang positif maupun negatif dalam proses pembangunan wilayah.
Berdasarkan analisis SWOT, maka akan mengevaluasi secara kualitatif berdasarkan data yang tersedia berupa Strengths kekuatan, Weaknesses
kelemahan, Opportunities kesempatan dan Threats peluang pembangunan sumberdaya manusia di Kabupaten Lebak. Analisis SWOT tersebut dibentuk
berdasarkan pertimbangan atas matriks IFE dan EFE yang terdiri dari empat strategi yakni S-O Strengths-Opportunities, W-O Weaknesses-Opprtunities,
S-T Strengths-Threats dan yang keempat adalah strategi W-T Weaknesses- Threats.
8.2.2.1 Strategi Strengths-Opportunities S-O
Strategi S-O bagi Kabupaten Lebak dirumuskan dengan memperhitungkan kekuatan internal seperti terdapat pada hasil analisis IFE untuk memanfaatkan
peluang eksternal yang terdapat pada hasil analisis EFE. Adapun hasil alternatif strategi adalah sebagai berikut :
1. Perancangan program agroindustri agar mampu meningkatkan nilai tambah produksi komoditas pertanian, perikanan dan perkebunan dengan sinergisasi
investasi yang saling menguntungkan. 2. Pembinaan siswa dan mahasiswa berprestasi agar diarahkan untuk mengenyam
pendidikan yang erat hubungannya dengan tenaga pendidik dan kesehatan 3. Lebak seharusnya memiliki komoditas unggulan yang bisa menjadi icon dan
pondasi utama pembangunan ekonomi. 4. Implementasi dan evaluasi RPJMD khususnya yang berfokus pada
pembangunan pendidikan dan kesehatan
8.2.2.2 Strategi Weaknesses-Opportunities W-O
Berbagai kelemahan internal Kabupaten Lebak dapat ditangani dengan memanfaatkan peluang eksternal yang telah tersedia, sehingga akan tercipta
strategi dalam menangani kelemahan tersebut agar wilayah mampu berkembang lebih cepat. Kelemahan internal Kabupaten merupakan suatu faktor bahan
evaluasi untuk kemudian bisa diperbaiki ke depannya, walaupun dengan proses
yang terbilang tidak mudah, namun tetap mungkin untuk dilakukan. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui strategi berikut ini :
1. Optimalisasi bantuan operasioanal sekolah agar bisa meningkatkan rata-rata lama sekolah
2. Pendataan kembali masyarakat miskin agar jaminan kesehatan masyarakat miskin mampu terdistribusi dengan baik
3. Memberikan dorongan kepada sekolah-sekolah dan dinas kesehatan agar bisa mendapatkan bantuan block grand fasilitas pendidikan dan kesehatan
4. Menurunkan angka kemiskinan dengan program pembinaan kelompok mandiri
5. Memperluas jaringan listrik hingga pelosok daerah yang belum terjangkau 6. Memperbaiki aksesibilitas transportasi jalan darat agar mampu meningkatkan
minat investasi dan merangsang aktivitas perekonomian lainnya antar wilayah di Lebak
7. Melakukan rekrutmen pegawai pendidikan dan kesehatan, khususnya untuk wilayah-wilayah yang relatif masih kekurangan sumberdaya tenaga pengajar
dan kesehatan 8. Peningkatan kapasitas profesionalisme aparatur guna meningkatkan mutu
pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan
8.2.2.3 Strategi Strengths-Threats S-T
Sejumlah ancaman yang dihadapi Kabupaten Lebak dapat dihindari atau minimal mampu dikurangi dengan upaya memanfaatkan kekuatan internal yang
telah dimiliki. Jadi strategi S-T ini adalah strategi yang memadukan ancaman eksternal dengan kekuatan internal. Adapun perumusan strateginya adalah terdiri
dari berikut ini : 1. Menjalin kerjasama dengan wilayah sekitar yang menjadi satelit Lebak,
khususnya dalam melaksanakan perencanaan dan penyelesaian masalah 2. Menemukan, mempromosikan dan meningkatkan daya saing komoditi dan
produk lokal sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian dan meningkatkan peluang terhadap pasar regional serta global
3. Mengembangkan sistem pengelolaan sumberdaya alam ramah lingkungan serta berkelanjutan dan penerapan deteksi dini bagi bencana alam
8.2.2.4 Strategi Weaknesses-Threats W-T
Strategi W-T ditujukan untuk mengurangi kekurangan internal dan menghindari ancaman eksternal yang dapat menghambat proses pembangunan di
Kabupaten Lebak. Harapannya kekurangan internal dan ancaman eksternal ini dapat dihilangkan dan menjadi potensi besar dalam pembangunan. Strategi S-T
yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut, yakni : 1. Mengembangkan dan mengoptimalkan pasar-pasar kabupaten sebagai sumber
pendapatan daerah dan penyerap tenaga kerja 2. Meningkatkan insentif yang dapat menggairahkan investasi yang berorientasi
pasar guna membangun perekonomian daerah 3. Mendorong daerah kecamatan untuk menggali potensi daerah yang memiliki
keunggulan kompetitif dan komparatif sehingga mampu menjadi daerah mandiri
8.2.3 Analisis QSPM