tenaga kerja yang diberdayakan. Pada tahun 2009 saja tercatat tenaga kerja yang diberdayakan untuk sektor bangunan dan konstruksi ini sebanyak 21.473 pekerja.
Dengan LQ yang lebih dari satu untuk tingkat Provinsi Banten, sektor bangunan dan konstruksi ini menjadi sektor basis dan sangat potensial untuk lebih
dikembangkan, terlebih kondisi ruang wilayah Lebak yang masih sangat luas untuk dilaksanakan pengembangan-pengembangan khususnya dalam
pembangunan bangunan dan konstruksi.
e. Keuangan, persewaan dan jasa-jasa perusahaan
Sektor keuangan, persewaan dan jasa-jasa perusahaan menjadi sektor kelima yang menjadi sektor basis di Kabupaten Lebak. Sektor ini terbagi menjadi
empat subsektor yakni sub sektor bank, lembaga keuangan lainnya, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Di tahun 2009, sumbangan sektor-sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap PDRB Kabupaten Lebak cukup besar yakni sejumlah 326,40 miiar rupiah.
Perputaran uang di sektor keuangan ini cukup memberikan multiplier effect terhadap pembangunan. Tidak sedikit perusahaan baik besar atau UKM
yang mendapatkan kucuran dana pinjaman keuangan dari lembaga-lembaga keuangan daerah. Potensi lembaga keuangan ini mampu menggerakkan sektor riil
yang ada di Kabupaten Lebak, sehingga pada akhirnya mampu menggerakan roda ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian.
f. Pertambangan dan penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian terbagi menjadi tiga sub sektor yakni pertambangan migas, pertambangan tanpa migas dan penggalian. Pada tahun
2009, sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi terhadap PDRB cukup tinggi yakni sebesar 95,16 miliar rupiah.
Sektor pertambangan dan penggalian Lebak saat ini banyak didominasi oleh bahan galian A dan C yang sebagian besar terdiri dari batu kapur, bentonit,
feldspar, pasir, pasir kuarsa, tanah liat, zeolit dan batubara. Wilayah yang memiliki banyak potensi pertambangan sebagian besar berada di wilayah bagian
selatan, karena memiliki batuan yang cenderung sudah tua, sehingga menjadi bahan utama galian. Pada satu hampir tiga dekade ke belakang, Lebak sempat
terkenal sebagai penghasil emas utama di Jawa Barat sebelum memisahkan diri
menjadi Provinsi Banten. Wilayah yang terkenal sebagai penghasil emas adalah daerah Cikotok, namun dalam tiga tahun terkahir, yakni di tahun 2007 sudah
ditutup. Wilayah itu sebelumnya menjadi donor terbesar pterhadap PAD dan PDRB dalam sektor penggalian dan pertambangan di Lebak. Karena dalam satu
tahun bisa menghasilkan emas seberat 270 kg dan perak 450 kg.
7.1.5.2 Analisis Sektor non-Basis
Sektor non basis adalah sektor yang secara ekonomi lebih cenderung untuk melakukan impor dari wilayah luar dalam proses pemenuhan kebutuhannya. Hal
tersebut sangat wajar karena setiap wilayah memilki keberagaman sumberdaya dan potensi. Sektor yang bukan unggulan terdiri dari tiga sektor karena angka LQ
lebih kecil dari satu LQ1, yakni :
a. Pengangkutan dan komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi terbagi menjadi dua subsektor yakni pengangkutan yang terdiri dari angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut,
angkutan sungai dan penyeberangan, angkutan udara dan jasa penunjang angkutan, sedangkan sub sektor kedua adalah komunikasi. Kontribusi sektor
pengangkutan dan komunikasi terhadap PDRB cukup tinggi yakni sebesar 721.92 miliar rupiah. Angka ini cukup tinggi namun menjadi sektor non basis karena
jumlah sumbangan PDRB dari wilayah lain di Provinsi Banten jauh lebih besar. Jasa pengangkutan dan komunikasi di Lebak memang masih cukup
terbatas. Pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Lebak ditekankan pada pengembangan sistem transportasi darat. Sistem transportasi darat mencakup
sarana dan prasarana jaringan jalan, terminal, angkutan umum dan kereta api. Untuk udara, laut dan sungai penyeberang hampir tidak tersedia. Sama halnya
dengan komunikasi, masih banyak wilayah yang belum tersentuh oleh sinyal telepon kabel maupun telpon non kabel telepon genggam. Wilayah yang belum
terjamah oleh sinyal komunikasi lebih banyak terdapat di wilayah selatan. Untuk bisa berkomunikasi dengan sanak saudara atau rekan kerja, masyarakat perlu
mencari perbukitan yang agak tinggi agar bisa mendapatkan sinyal komunikasi. Kesulitan dalam komunikasi ini bisa saja mempengaruhi ketertarikan investor
dalam menginvestasikan dananya untuk proses pembangunan di Lebak selatan,
selain itu bisa juga menghambat informasi terkait harga-harga komoditas seperti pertanian dan komoditas lainnya.
b. Industri pengolahan