7.1.2 Tenaga Kerja
Pada tahun 2009, jumlah total penduduk di atas 10 tahun yang telah bekerja adalah sebanyak 473.846 jiwa. Angka ini adalah sepertiga dari jumlah
penduduk total Kabupaten Lebak. Jumlah pengangguran terbuka di tahun 2009 masih cukup tinggi, yakni berkisar pada angka 15 persen. Pengangguran ini lebih
banyak disebabkan oleh pekerjaan tak tetap masyarakat yang tinggal di perdesaan. Sebagian besar bekerja sebagai buruh tani tak tetap yang menunggu musim tanam
dan panen. Secara umum, sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah sektor
pertanian. Hal ini sangatlah wajar karena lebih dari 70 persen penduduk masih tinggal di wilayah perdesaan yang lapangan kerja utama penduduknya berada
pada sektor pertanian dan perikanan. Persentase ini dari tahun ke tahun semakin menurun proporsinya seiring dengan makin berkembangnya sektor-sektor lain di
luar pertanian. Sektor utama lainnya yang memberikan kontribusi cukup besar adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran yakni sebesar 16,08. Komoditas yang mayoritas menjadi bahan dagangan adalah bahan-bahan primer pertanian,
perkebunan dan perikanan. Karena sebagian bahan tersebut masih primer dan belum mampu diolah semuanya, maka nilai tambah yang diterima pun cenderung
tidak terlalu tinggi, sehingga cukup sulit untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan.
Tabel 36 Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2009
Lapangan Pekerjaan Utama Jumlah Total
Persentase Pertanian
254.880 53,68
Pertambangan dan Penggalian 12.518
2,64 Industri Pengolahan
26.147 5,51
Listrik, gas dan air minum 1.339
0,28 Bangunankonstruksi
21.473 4,52
Perdagangan, hotel dan restoran 76.376
16.08 Angkutan dan Komunikasi
34.697 7,31
Bank dan lembaga keuangan 2.577
0,54 Jasa-jasa
44.839 9,44
Lainnya -
- Jumlah Total
473.846 100
Sumber : BPS Kab. Lebak, Tahun 2010
7.1.3 Pendapatan per Kapita
Secara garis besar pertumbuhan PDRB Kabupaten Lebak tahun 2005-2009 menunjukan pertumbuhan positif, PDRB perkapita penduduk Lebak pada tahun
2008 mencapai angka 3,01 juta ADHK dan 5,78 juta ADHB, dimana angka ini terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan adanya
perubahan peningkatan kesejahteraan penduduk. Idealnya peningkatan PDRB perkapita selalu di atas nilai inflasi. Adapun nilai PDRB perkapita selama kurun
waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber : BPS Kabupaten Lebak, Tahun 2010 Gambar 23 PDRB Per Kapita atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Lebak Tahun
2005 – 2009 Sama halnya dengan pendapatan per kapita kecamatan yang berada di
Kabupaten Lebak, dalam kurun lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada kecamatan yang berada di level bawah di tahun 2005
masih memiliki pendapatan per kapita sekitar Rp. 3.000.000 namun lima tahun kemudian telah meningkat menjadi hampir menyentuh angka Rp 4.000.000.
Pada level kecamatan tingkat menengah, pendapatan perkapita meningkat dari Rp. 4.000.000 di tahun 2005 menjadi Rp. 6.000.000 pada tahun 2009.
Peningkatan ini dapat dikatakan cukup baik karena tingkat kesejahteraan masyarakat pun mengalami peningkatan tajam. Sedangkan untuk kecamatan
dengan tingkat ekonomi tinggi juga mengalami peningkatan yang tidak jauh berbeda. Dimana pada tahun 2005 sebesar Rp. 6.000.000 menjadi Rp. 8.000.000
lima tahun kemudian tahun 2009.
4.151.754 4.543.320
4.987.323 5.467.930
5.778.044
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000 6000000
7000000
2005 2006
2007 2008
2009
Sumber : BPS Kabupaten Lebak, Tahun 2010 Gambar 24 PDRB per Kapita Kecamatan atas Dasar Harga Berlaku 2005-2009
Rupiah
7.1.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi