BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
1. Pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan masih belum sesuai dengan standar pelayanan minimal dan kepuasan masyarakat. Hal tersebut
dapat terlihat dari rendahnya penilaian sikap masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Terjadi disparitas
pelayanan pengembangan sumberdaya manusia antara wilayah utara dengan selatan. Dalam pemodelan ekonometrika, terdapat beberapa varibel pelayanan
publik yang mampu meningkatkan IPM yakni rasio bangunan sekolah SD, SMP, dan SMU, rasio guru SMP dan SMA, rasio puskesmas, rasio rumah
sakit, rasio dokter, rasio perawat dan rasio bidan. 2. Rendahnya kualitas pelayanan publik memberikan dampak yang sangat berarti
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang diterjemahkan melalui struktur perekonomian wilayah di Lebak. Hampir 60 persen penduduk pada
tahun 2010 masih berprofesi di sektor pertanian dan perikanan, sehingga sektor yang paling dominan membentuk struktur perekonomian di Lebak
adalah pertanian. Melalui analisis Tipologi Klassen, pada tahun 2009 hampir 90 persen wilayah kecamatan relatif tertinggal dengan status pertumbuhan dan
pendapatan rendah. Meningkatnya angka ketertinggalan ini pun diikuti dengan tingginya angka penduduk miskin dan tingkat disparitas pembangunan
wilayah. Hal tersebut dapat ditunjukan oleh semakin meningkatnya Indeks Williamson dalam satu dekade terakhir selama diberlakukannya otonomi
daerah. Terdapat empat variabel yang menjadi sumber disparitas pembangunan wilayah yakni pertumbuhan PDRB, pertumbuhan IPM, rasio
belanja infrastruktur umum dan rasio belanja infrastruktur pendidikan. 3. Diperlukan beberapa strategi alternatif dalam menanggulangi probematika
utama pembangunan sumberdaya manusia di Kabupaten Lebak. Pertama, memberikan dorongan kepada sekolah-sekolah dan dinas kesehatan agar bisa
mendapatkan bantuan block grant fasilitas pendidikan dan kesehatan. Kedua, memperbaiki aksesibilitas transportasi jalan darat untuk meningkatkan minat
investasi dan menstimulus aktivitas perekonomian antar wilayah di Lebak. Ketiga, Melakukan rekrutmen pegawai pendidikan dan kesehatan, khususnya
untuk wilayah-wilayah yang relatif masih kekurangan sumberdaya tenaga pengajar dan kesehatan. Keempat, optimalisasi BOS untuk meningkatkan rata-
rata lama sekolah. Kelima, peningkatan kapasitas profesionalisme aparatur guna meningkatkan mutu pelayanan publik di bidang pendidikan dan
kesehatan.
8.2 Saran