4.4 Teknik Penarikan Contoh
Teknik penarikan contoh pada penelitian ini terbagi menjadi lima langkah. Pertama, Populasi target dari penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal pada
kecamatan di wilayah tertinggal Kabupaten Lebak. Selain masyarakat, juga mengambil contoh yang berasal dari pihak kepemerintahan khususnya pada Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Bappeda. Kombinasi dua sumber tersebut diharapkan mampu memberikan strategi baru yang kelak akan menjadi bahan
evaluasi dan rekomendasi pemerintah daerah dalam menyusun rencana pembangunan modal manusia.
Kedua, kerangka penarikan contoh adalah daftar masyarakat yang tinggal pada dua kecamatan tertinggal tersebut. Selain itu juga dilengkapi dengan daftar
nama-nama pegawai negeri yang menduduki posisi kunci pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Bappeda dan Anggota Legislatif yang menangani pembangunan
Human Resource Komisi IV. Ketiga, teknik penarikan contoh dalam penelitian ini adalah teknik
penarikan contoh tanpa peluang. Dimana prosedur dalam teknik ini tidak memungkinkan untuk menghitung peluang terpilihnya anggota tertentu populasi
ke dalam contoh. Karena dalam teknik ini, contoh dipilih berdasarkan pertimbangan dan keleluasaan peneliti, atau dalam istilah lain lebih sering disebut
dengan personal judgement or convenient. Tabel 2 InstansiIndividu dan Jumlah Responden Subjek Penelitian
No. InstansiIndividu Tujuan
Penelitian Responden Jumlah Orang
Keterangan 1
Bappeda 1
Kabag. Perencanaan 2
Dinas Pendidikan 1
Kabag. Dikdasmen 3
Dinas Kesehatan 1
Kabag. Puskesmas 4
Legislatif 2
Komisi IV 5
Masyarakat Kecamatan Maja 20
- 6
Masyarakat Kecamatan Cibeber 20
- 7
Tokoh kunci 4
KadesRWRW 8
FGD 4 kelompok
10 orangkelompok Total
91 responden Keempat, prosedur penarikan contoh adalah menggunakan judgement
purposive sampling. Prosedur ini adalah salah satu prosedur penarikan contoh yang didasarkan pertimbangan peneliti tentang beberapa karakteristik yang cocok
berkaitan dengan anggota contoh yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian. Prosedur pengambilan dimulai dari penentuan dua kecamatan yang
menjadi objek penelitian, yakni dua kecamatan di wilayah tertinggal yang mewakili ketertinggalan di wilayah utara dan selatan. Dari tiap kecamatan tersebut
diambil masing-masing dua desa, yakni desa yang relatif maju dan desa yang relatif tetinggal. Kedua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Maja kecamatan
tertinggal bagian utara yang terdiri dari Desa Maja desa maju dan Desa Sangiang desa tertinggal serta Kecamatan Cibeber kecamatan tertinggal bagian
selatan yang terdiri dari Desa Cibeber desa maju dan Desa Cipinang desa tertinggal. Responden yang dipilih adalah masyarakat yang terbagi menjadi tiga
kelas pendidikan bawah, menengah, atas dan tokoh-tokoh kunci. Sedangkan responden dari pihak kepemerintahan, prosedur pengambilan sesuai dengan
kebutuhan tujuan penelitian yakni informan-informan yang menduduki posisi strategis dalam Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Bappeda.
Tabel 3 Prosedur Penarikan Contoh Responden Elemen Masyarakat
No. Unsur Responden
Kec. Maja Orang Kec. Cibeber Orang
Total Ket.
Desa maja Desa
Sangiang Desa
Cibeber Desa
Cipinang 1
Tokoh Kunci 1
1 1
1 4
2 Responden umum
kuesioner a. Tingkat Pendidikan
lulusan SD-SMP 4
4 4
4 16
b. Tingkat Pendidikan Lulusan SMU
4 4
4 4
16 c. Tingkat Pendidikan
Perguruan Tinggi 2
2 2
2 8
3 Forum Group
Discussion FGD 10
10 10
10 40
Total 21
21 21
21 84
Kelima, ukuran contoh yang diambil untuk responden masyarakat adalah dengan mengambil masing-masing desa sepuluh penduduk yang memiliki tingkat
pendidikan bawah, menengah dan atas, dua orang tokoh kunci dan dilaksanakan satu kali FGD. Ukuran contoh untuk institusi kepemerintahan sejumlah dua orang
tokoh kunci di tiap dinas yang berhubungan dengan pembangunan modal manusia, yakni pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Bappeda. Untuk
mempermudah gambaran teknik penarikan contoh, maka dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
4.5 Metode Analisis data