menghambat perkembangan ekonomi. Sebaliknya masyarakat yang relatif maju pada umumnya memiliki institusi dan perilaku yang kondusif untuk berkembang.
7. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi yang menyebabkan kesenjangan antar wilayah adalah
sebagai berikut : a. Perbedaan kuantitas dan kualitas dari faktor produksi yang dimiliki seperti
lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi dan perusahaan. b. Terkait akumulasi dari berbagai faktor. Salah satu lingkaran kemiskinan,
kemudian kondisi masyarakat yang tertinggal, standar hidup yang rendah, efisiensi rendah, konsumsi rendah, tabungan rendah, investasi rendah dan
pengangguran meningkat. Sebaliknya, di wilayah maju, masyarakat maju, standah hidup tinggi, pendapatan semakin meningkat, tabungan semakin
banyak yang pada akhirnya masyarakat semakin maju. c. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor-faktor ekonomi seperti
tenaga kerja modal, perbankan dan asuransi yang dalam ekonomi makin memberikan hasil yang lebih besar, cenderung terkonsentrasi di wilayah
maju. Terkait dengan distorsi pasar, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan tenaga kerja dan sebagainya.
3.1.3 Perilaku Masyarakat Sebagai Konsumen Kebijakan Pembangunan
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan KBBI 1995. Sedangkan perilaku konsumen didefinisikan sebagai
tindakan-tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi atau menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan-tindakan tersebut Engel et al. 1994. Namun, apabila dihubungkan antara perilaku konsumen dengan perilaku masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah, maka dapat diambil makna bahwa perilaku masyarakat dapat disebut sebagai suatu tanggapan atau reaksi masyarakat berupa tindakan
langsung atau tidak langsung dalam mendapatkan, menikmati tiap produk serta sikap kritis masyarakat dalam menanggapi kebijakan pemerintah.
Dalam melakukan tindakan-tindakan tersebut, masyarakat atau konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor Putri et al. 2007, yakni :
a. Pengaruh lingkungan, yang meliputi lingkungan budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi
b. Perbedaan individu, yang meliputi sumberdaya konsumsi, motivasi, keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi
c. Proses psikologis, yang meliputi pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku
3.1.4 Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana individu memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus atau perangsang menjadi
sebuah gambaran yang utuh dan menyeluruh Schiffman dan Kanuk 2004, diacu dalam Putri 2007. Hal tersebut dapat tergambarkan sebagai cara pandang
masyarakat umum terhadap realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya. Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana seorang
memilih, mengorganisasikan informasi menjadi suatu gambaran yang berarti mengenai suatu objek Putri, 2007. Sumarwan 2003 mendefinisikan persepsi
sebagi sebuah proses dimana individu memperoleh informasi, memberi perhatian atas informasi tersebut dan pada akhirnya akan memahami informasi tersebut.
Persepsi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah merupakan tanggapan langsung masyarakat terhadap informasi kebijakan pemerintah dan menjadi
pertimbangan bagi pemerintah dalam memformulasikan suatu kebijakan.
3.1.5 Sikap Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah