Berdasarkan pembahasan permasalahan tersebut, maka perumusan strategi pembangunan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT
ini mengkombinasikan Strengths kekuatan,
Weaknesses kelemahan,
Opportunities kesempatan dan Threats peluang dalam sebuah strategi pembangunan modal manusia wilayah Kabupaten Lebak. Analisis ini memuat
tujuan dari kebijakan umum pembangunan modal manusia dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal positif dan negatif untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan di awal. Strategi alternatif ini diharapkan kebijakan pembangunan modal manusia mampu memberikan dampak positif terhadap
masyarakat baik secara ekonomi maupun finansial. Pada akhirnya mampu memotong siklus lingkaran setan ketertinggalan dan proses pembangunan modal
manusia dapat dilaksanakan secara holistik dan berkelanjutan. Bagan kerangka
pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 7.
3.3. Hipotesis Operasional
Beberapa jawaban sementara hipotesis dari perumusan masalah penelitian ini yaitu :
1. Pelayanan publik pembangunan sumberdaya manusia Kabupaten Lebak masih di bawah standar pelayanan minimal sehingga menyebabkan kualitas
sumberdaya manusia di Kabupaten Lebak masih relatif teringgal dan di bawah
rata-rata IPM Provinsi Banten.
2. Struktur ekonomi kabupaten yang menjadi basis ekonomi masih didominasi sektor-sektor primer seperti pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa-
jasa. Tingkat disparitas pembangunan wilayah kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lebak masih sangat tinggi. Sumber-sumber disparitas banyak
disebabkan oleh hasil dari pelayanan publik yang buruk dan rendahnya IPM.
3. Strategi alternatif kebijakan pembangunan human resources belum sesuai dengan penilaian sikap masyarakat yang disinergiskan dengan platform
kebijakan pembangunan wilayah Pemkab Lebak.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih secara sengaja sebagai tempat penelitian adalah Kabupaten Lebak yang termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Banten.
Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei-November 2010. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data-data dari pihak terkait terutama informan dari
pemerintahan serta masyarakat sebagai stakeholder utama proses pembangunan wilayah Kabupaten Lebak.
Sebelum pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan dan penjajakan awal terhadap kondisi dan kultur dari Kabupaten
Lebak pada bulan November-Desember 2009. Sehingga diharapkan penelitian yang dilaksanakan dapat berlangsung lebih objektif dan sistematis.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun bersifat kuantitatif. Data primer
diperoleh dari keterangan yang langsung bersumber dari stakeholder baik dari masyarakat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Masyarakat yang
menjadi sumber data penelitian berasal dari wilayah tertinggal di Kabupaten Lebak bagian selatan dan utara. Sedangkan keterangan dari pihak pemerintah
yang berkepentingan ini secara khusus berasal dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Bappeda dan anggota legislatif yang menangani kebijakan
pembangunan modal manusia Komisi IV yang akan menjadi bahan berharga untuk dianalisis lebih lanjut.
Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Diantaranya terdiri dari berbagai instansi-instansi terkait, seperti Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang berada dalam lingkup Kabupaten Lebak. Selain itu juga ditambah dengan laporan
penelitian terdahulu, jurnal, internet dan literatur lain yang mendukung penelitian khususnya dalam pengembangan modal manusia di wilayah Kab. Lebak.