Kekuatan Strength HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
paragraf yang bersumber dari surat kabar tersebut. Pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa, yaitu mengenai arti kata, arti istilah, makna tersirat, makna
tersurat, menarik kesimpulan, memprediksi maksud penulis dan mengevaluasi bacaan yang ada di dalam teks yang diujikan.
Dalam tes objektif hanya terdapat satu jawaban benar. Oleh karena itu, untuk penilaian tes objektif adalah jawaban benar akan mendapat skor satu 1 ,
sedangkan untuk jawaban salah mendapat skor nol 0. Kemudian jumlah benar dalam satu tes untuk tiap mahasiswa menjadi nilai keseluruhan dalam tes
kemampuan membaca pemahaman. Perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI semester VI kelas B
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015 disajikan dalam lampiran tujuh. Langkah selanjutnya, setelah diketahui nilai rata-rata dan
simpangan baku dikonversikan ke dalam skala lima. Skala lima digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan untuk tes kemampuan membaca pemahaman.
Setelah mengkonversikan ke dalam skala lima, kemudian membuat rincian hasil perhitungan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI semester VI
kelas B Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No
Kelompok nilai
Frekuensi Frekuensi
Skala 5
Kategori 1
27 – 42 4
14,2 5
Kemampuan Membaca Pemahaman Sangat
Tinggi 2
24 – 26 8
28,5 4
Kemampuan Membaca Pemahaman Tinggi
3 21 – 23
8 28,5
3 Kemampuan Membaca
Pemahaman Cukup 4
17 – 20 6
21,4 2
Kemampuan Membaca Pemahaman Kurang
5 17
2 7,14
1 Tidak Memiliki
Kemampuan Membaca Pemahaman
Dari tabel di atas diketahui, nilai tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI semester VI kelas B Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
tahun ajaran 20142015. Mahasiswa yang memiliki kemampuan membaca pemahaman yang tinggi adalah mahasiswa yang termasuk dalam kelompok nilai
tes kemampuan membaca pemahaman 24 sampai dengan 42. Mahasiswa dinyatakan memiliki kemampuan membaca pemahaman tinggi karena dapat
memahami tes yang berupa penggalan paragraf, sehingga dapat menjawa pertanyaan tes dengan benar dan tepat. Mahasiswa yang memiliki kemampuan
membaca pemahaman rendah adalah mahasiswa yang termasuk dalam kelompok nilai tes kemampuan membaca pemahaman kurang dari 24.
Mahasiswa dinyatakan memiliki kemampuan membaca pemahaman rendah karena kurang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat seperti
pertanyaan mengenai makna tersurat, memberikan simpulan pada penggalan paragraf , kurang terliti dalam menganalisis, mengevaluasi kalimat yang kurang
efektif, menentukan pikiran utama dari penggalan paragraf yang terdapat dalam tes, dan memprediksi pikiran pembaca. Berdasarkan simpulan tersebut dapat
dirinci perhitungan nilai kemampuan membaca pemahaman sebagai berikut. Dari 28 mahasiswa PBSI semester VI Universitas Sanata Dharma yang mengikuti tes,
empat mahasiswa 14,2 dengan kelompok nilai tes membaca pemahaman
antara 27 sampai dengan 42 dinyatakan masuk kategori memiliki kemampuan membaca pemahaman sangat tinggi. Delapan mahasiswa 28,5 dengan
kelompok nilai 24 sampai dengan 26 dinyatakan masuk kategori kemampuan membaca pemahaman tinggi. Enam mahasiswa 28,5 dengan kelompok nilai
antara 21 sampai dengan 25 dinyatakan masuk kategori kemampuan membaca pemahaman cukup. Enam mahasiswa 21,4 dengan kelompok nilai antara 17
sampai 20 dinyatakan masuk kategori kemampuan membaca pemahaman kurang, sedangkan dua mahasiswa 7,14 dengan kelompok nilai kurang dari 17
dinyatakan masuk kategori tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman. Kesimpulan hasil kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI
semester VI kelas B Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015 adalah tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI semester VI
kelas B berada pada kategori cukup. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata mahasiswa adalah 22,28.