pengalaman  dan  pengetahuan  yang  dapat  menghasilkan  kepuasan  batin.  Kegiatan membaca  dapat  pula  mempermudah  pemahaman,  meningkatkan  kreatifitas,  serta
memperluas wawasan seseorang.
2.4 Faktor Membaca
Ada  banyak  faktor  yang  mempengaruhi  kemampuan membaca  pemahaman. Menurut  Somadayo  2011:  30  faktor-faktor  yang  dapat  mempengaruhi  proses
membaca pemahaman di antaranya: 1 Tingkat  intelegensi,  dua  orang  yang  berbeda  IQ-nya  sudah  pasti  akan  berbeda
hasil dan kemampuan membacanya, 2 Kemampuan  berbahasa,
karena  keterbatasan  kosakata  yang  dimilikinya seseorang akan sulit memahami teks bacaan tertentu,
3 Sikap dan minat, sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang atau tidak senang, sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri  seseorang  yang mendorongnya
untuk melakukan sesuatu, 4 Keadaan  bacaan  yang  berkenaan  dengan  tingkat  kesulitan  yang  dikupas,  aspek
perwajahan, atau desain halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya, 5 Kebisaaan  membaca,  maksudnya  apakah  seseorang  tersebut  mempunyai  tradisi
membaca  atau banyak  waktu  atau  kesempatan  yang  disediakan  oleh  seseorang sebagai kebutuhan,
6 Pengetahuan  tentang  cara  membaca,  misalnya  dalam  menentukan  ide  pokok secara cepat, menangkap kata-kata kunci secara cepat, dan sebagainya,
7 Latar belakang sosial, ekonomi dan budaya, 8 Emosi, misalnya keadaan emosi yang berubah, dan
9 Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Johnson  dan  Pearson  dalam  Zuhcdi 2007:23  menyatakan  bahwa  faktor-
faktor  yang  memengaruhi  komprehensi  membaca  dapat  dibedakan  menjadi  dua macam, yaitu:
1 Faktor  yang  berasal  dari  dalam  diri  pembaca,  yaitu  meliputi  kemampuan linguistik kebahasaan, minat, motivasi dan kumpulan kemampuan membaca.
2 Faktor  yang berada di luar diri pembaca dibedakan menjadi dua kategori, yaitu unsur-unsur bacaan dan lingkungan membaca.
a Unsur-unsur pada bacaan atau ciri-ciri tekstual meliputi kebahasaan teks yaitu tingkat  kesulitan  bahan  bacaan  dan  organisasi  teks  bacaan.    Organisasi  teks
merupakan  pertolongan  yang  tersedia  pada  bacaan  bisa  berupa  bab,  subbab, grafik atau tabel, serta susunan tulisan.
b Kualitas lingkungan membaca meliputi:1 persiapan guru sebelum, pada saat, atau  setelah  pelajaran  membaca  guna  mendorong  siswa  dalam  memahami
teks, 2 cara siswa menanggapi tugas, dan 3 suasana umum menyelesaikan tugas hambatan dan dorongan membaca.
Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  membaca  menurut  Lamb  dan  Arnold dalam Rahim, 2007:6 ada 3, yaitu 1 faktor fisiologis, 2 faktor intelektual, dan 3
faktor lingkungan. Ketiga faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Faktor  Fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin.  Beberapa  ahli  mengemukakan  bahwa  keterbelakangan  neurologis
misalnya  berbagai  cacat  otak  dan  kekurangan  matang  secara  fisik  merupakan salah  satu  faktor  yang  dapat  menyebabkan  anak  gagal  dalam  meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman. b. Faktor  Intelektual  dapat  disebut  juga  istilah  intelegensi.  Istilah  intelegensi
didefinisikan sebagai suatu kegiatan berpikir  yang terdiri dari pemahaman  yang esensial  tentang  situasi  yang diberikan  dan  meresponnya  secara  tepat.  Secara
umum ada hubungan antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata- rata  peningkatan  remedial  membaca.  Tingkat  intelegensi  membaca  itu  sendiri
pada  hakikatnya  proses  berpikir  dan  memecahkan  masalah.  Dua  orang  yang berbeda IQ sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacanya.
c. Faktor Lingkungan juga mempengaruhi kemampuan membaca seseorang. Faktor lingkungan dapat dijabarkan sebagai berikut.
1 Latar belakang dan pengalaman anak di rumah: lingkungan dapat membentuk pribadi,  sikap,  nilai,  dan  kemampuan  bahasa anak.  Kondisi  di  rumah  juga
memengaruhi  probadi  dan  penyesuaian  diri  anak  dalam  masyarakat.  Kondisi itu pada gilirannya dapat membentuk anak dan dapat juga menghalangi anak
belajar  membaca.  Seorang  anak  yang  tinggal  di  dalam  rumah  tangga  yang harmonis,  rumah  yang  penuh  cinta  kasih,  tidak  akan  menemukan  kendala
yang berarti dalam membaca. Kualitas dan luasnya pengalaman anak di rumah juga  penting  bagi  kemajuan  belajar  membaca.  Membaca  seharusnya