Strategi Pembelajaran untuk Aspek Memprediksi Maksud Penulis
mahasiswa mengaku dalam keseharian lebih menyukai bacaan-bacaan hiburan. Penguasaan bahasa mahasiswa rendah, sejumlah 82,14 mahasiswa menyatakan
mengalami kesulitan memahami isi bacaan apabila mereka menjumpai banyak kata-kata asing. Sejumlah 89,3 mahasiswa mengaku bahwa jadwal membaca
mereka sering terganggu apabila ada tamu datang. Sejumlah 54 mahasiswa mengaku kuatnya pengaruh budaya lisan sering mempersulit pemahaman isis
bacaan. Tidak hanya budaya lisan berpengaruh kuat ternyata media elektronik juga mempengaruhi kemampuan membaca mahasiswa, sejumlah 82,14 juga
mengaku lebih memilih menonton televisi daripada membaca. Mahasiswa sangat kesulitan menghadapi faktor teks, sejumlah 78,57
mahasiswa menyatakan tingakat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman, 71,42 mahasiswa mengaku mengalami kesulitan memahami isi
bacaan apabila menhadapi kalimat yang terlalu panjang, dan 85,71 mahasiswamenyatakan struktur kalimat yang tidak ssitematis sering mempersulit
pemahaman isi bacaan. Hasil perhitungan di atas dapat diketahui faktor-faktor membaca yang
memengaruhi mahasiswa mampu membaca pemahama dan faktor-faktor membaca yang menghambat mahasiswa kurang mampu membaca pemahaamn.
Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi sikap positif faktor membaca yang dimiiki mahasiswa, semakin tinggi pula kemampuan membaca
pemahamannya. Sebaliknya, semakin tinggi sikap negatif faktor membaca yang dimiliki mahasiswa akan semakin rendah pula kemampuan membaca
pemahamannya. Hal ini dikaitkan dengan pendapat Rahim 2007:28 menyatakan
orang yang mempunyai minat baca kuat akan diwujudkan dalam kesediannya untuk mendapatkan baha bacaan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahawa sikap positif dari indikator motivasi membaca, sikap dan minat, kondisi emosi, pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya, kebermanfaatan, tingkat intelegensi, latar belakang sosial ekonomi,dan suasana lingkungan yang dimiliki mahasiswa masuk dalam kategori
tinggi akan memengaruhi mahasiswa mampu membaca pemahaman, sedangkan sikap negatif dari indikator kebiasaan, ketertarikan, waktu, teks, pengaruh budaya
lisan, dan pengaruh media elektronik yang dimiliki mahasiswa masuk dalam kategori tinggi akan memengaruhi yang kurang mampu membaca pemahaman.