aspek menangkap arti kata atau istilah. Ancaman yang mempengaruhi kemampuan mahasiswa, yaitu masih merasa kesulitan mencari bahan bacaan yang
mereka butuhkan dan memiliki dorongan membaca yang kuat pada bahan bacaan yang dianggap menarik untuk dibaca dan mudah dipahami bahasanya. Namun,
dalam aspek menangkap arti kataistilah juga terdapat peluang yang dapat menjadi penunjang mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya. Peluang aspek
menangkap arti kata atau istilah, yaitu mereka masih sering gelisah ketika tidak tersedia bahan bacaan ketika mereka ingin membaca.
b. Keterkaitan Aspek Menangkap Makna Tersirat dengan Analisis SWOT
Aspek menangkap makna tersirat merupakan bagian dari aspek kemampuan membaca pemahaman di mana pada aspek ini seseorang diharapkan
mampu untuk menentukan makna tersirat yang terdapat dalam teks. Makna tersirat disebut juga makna implisit adalah maknaartifrasakalimat yang untuk
mengetahuinya perlu membaca keseluruhan isi baik kalimat utama maupun kalimat penjelasnya, karena tidak dituliskan secara jelas di dalam teks. Pada
aspek makna tersirat terdapat lima butir soal dari 42 butir soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa.
Jika kelima butir soal dijumlahkan, berarti jumlah keseluruhan mahasiswa adalah 140 mahasiswa, dengan jumlah keseluruhan mahasiswa menjawab benar
49 atau 35 mahasiswa dan 91 atau 65 mahasiswa menjawab salah, maka dapat disimpulkan bahwa pada aspek menangkap makna tersirat mahasiswa semester VI
kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tidak lulus.
Jika data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT maka diketahui kekuatan,kelemahan, ancaman, dan peluang yang mahasiswa miliki atas aspek
menangkap makna tersirat. Kekuatan yang dimiliki oleh mahasiswa, yaitu mahasiswa menyadari pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimiliki
berperan besar untuk membantu mempermudah pemahaman isi bacaan yang mereka baca. Selain itu, seperti yang kita ketahui bahwa dalam menangkap makna
tersirat kita perlu membaca isi bacaan secara keseluruhan, karena tidak dituliskan secara jelas di dalam teks. Maka untuk mempermudah memahami isi bacaan,
mereka membuat skema gagasan setiap kali membaca dan membaca teks tidak cukup sekali.
Selanjutnya, pada aspek menangkap makna tersirat juga terdapat kelemahan, yaitu mahasiswa merasa kesulitan memahami isi bacaan ketika
melakukan kegiatan membaca menemukan kata-kata yang tidak mereka ketahui artinya. Selain kelemahan ternyata terdapat ancaman yang dapat mempengaruhi
kemampuan membaca pemahaman mahasiswa atas aspek menangkap makna tersirat. Ancaman yang mempengaruhi, yaitu kalimat yang terlalu panjang dan
bahasa yang digunakan dalam bahan bacaan yang sulit dipahami juga membuat mahasiswa malas untuk membacanya, justru akan meninggalkan bacaan itu.
Namun, kelemahan dan ancaman atas aspek menangkap makna tersirat dapat diatasi dengan adanya peluang, yaitu kondisi lingkungan rumah tangga dan
masyarakat tempat mahasiswa tinggal sangat kondusif dan nyama untuk melakukan kegiatan membaca dan mahasiswa juga mudah mengatasi ganggu
yang berkaitan dengan lingkungan di luar diri mereka. Tidak hanya itu, ketika
mereka belum memahami sesuatu mereka juga akan menanyakan hal itu kepada orang yang ahli di bidangnya.
c. Keterkaitan Aspek Menangkap Makna Tersurat dengan Analisis SWOT
Aspek menangkap makna tersirat adalah aspek ketiga dari enam aspek yang ada dalam kemampuan membaca pemahaman. Makna tersurat sering juga
disebut sebagi makna eksplisit, untuk mengetahuinya cukup membaca sekilas, karena telah dituliskan secara jelas di dalam teks dan lebih jelas dipahami.
Hasil tes membaca pemahaman pada aspek menangkap makna tersurat diketahui bahwa pada aspek ini terdapat tiga butir soal dari 42 butir soal yang ada
dalam tes kemampuan membaca pemahaman. Dari tiga butir soal yang dinyatakan masuk dalam aspek menangkap makna tersurat terdapat 36 mahasiswa atau
42,85 menjawab benar dan jumlah keseluruhan mahasiswa yang menjawab salah adalah 48 mahasiswa atau 57,14. Kesimpulannya pada spek menangkap
makna tersurat mahasiswa PBSI semester VI Universitas Sanata Dharma dinyatakan lulus. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Adapun
penjelasannya sebagai berikut. Kekuatan yang dimiliki oleh mahasiswa yaitu memahami berbagai teknik
membaca, sangat membantu mempermudah dalam memahami isi bacaan, jika ada pendapat ahli yang dikutip dalam artikel, buku, atau hasil penelitian, mahasiswa
ingin melacak sumber aslinya agar dapat memahami secara komprehensif, dan mengonfirmasi gagasan orang lain melalui bacaan yang relevan. Sedangkan,
untuk kelemahan dalam aspek menangkap makna tersurat adalah mahasiswa tidak memiliki kecenderungan untuk membaca setiap hari, tidak menentukan jadwal
teratur untuk membaca, dan sering pasif dalam perkuliahan daripada bertanya kepada dosen ketika mengadapi kesulitan. Sehingga ketika dosen bertanya
mahasiswa kesulitan menjawab. Selain kekuatan dan kelemahan, di dalam analisis SWOT juga terdapat
ancaman dan peluang. Ancaman yang dijumpai dalam aspek menangkap makna tersurat adalah struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman
isi bacaan dan masih melakukan kegiatan membaca pada saat-saat tertentu atau sesuai dengan perasaan dan kondisi mereka. Selanjutnya untuk peluang atas aspek
menangkap makna tersurat adalah lingkungan rumah tangga atau tempat mahasiswa tinggal sangat nyaman untuk membaca.
d. Keterkaitan Aspek Menarik Kesimpulan isi bacaan dengan Analisis SWOT
Aspek menarik kesimpulan isi bacaan merupakan bagian dari aspek kemampuan membaca pemahaman. Menarik kesimpulan dapat dilakukan ketika
seseorang sudah membaca keseluruhan isi bacaan yang dibacanya. Terdapat 12 butir soal yang masuk dalam kategori aspek menarik kesimpulan isi bacaan. Hasil
tes membaca pemahaman pada aspek menarik kesimpulan isi bacaan diketahui Jumlah keseluruhan mahasiswa yang dapat menjawab benar adalah 173 atau 52
mahasiswa, sedangkan 163 atau 48.51 mahasiswa menjawab salah. Kesimpulan yang dapat dirumuskan oleh peneliti setelah melihat hasil tes di atas adalah pada
aspek menarik kesimpulan isi bacaan mahasiswa PBSI semester VI kelas B Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dinyatakan lulus. Data tersebut dapat
dikaitkan dengan analisis SWOT. Berikut ini penjelasannya.