mahasiswa tidak merasa gelisah disaat ingi membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan. Berdasarkan kriteria yang ada jumlah tersebut termasuk kategori rendah.
Selain itu, masih ada 4 atau 14,3 mahasiswa yang belum jelas sikapnya.
Jumlah tersebut termasuk kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pernyataan diatas menunjukkan sikap positif. Alasannya
adalah karena pernyataan ini termasuk pernyataan positif dan jumlah mahasiswa yang setuju lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang tidak
setuju. Subindikator ketiga, yaitu “tidak pernah mengalami kesulitan untuk
memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan”. Berdasarkan data yang ada, jika dipilih sangat setuju dan setuju dimasukkan dalam kategori sama berarti terdapat
5 atau 18 mahasiswa tidak pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan. Berdasarkan kriteria yang ada jumlah ini
termasuk kategori sangat rendah. Sebaliknya, dengan subindikator yang sama, apabila pilihan sangat tidak setuju dan sangat tidak setuju dipandang negatif
berarti sebanyak 17 atau 60,71 mahasiswa mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang dibutuhkan. Berdasarkan kriteria yang ada
jumlah tersebut termasuk kategori cukup tinggi. Selain itu, masih ada 6 atau 21,42 mahasiswa yang belum jelas sikapnya.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, penyataan diatas menunjukkan sikap negatif karena pernyataan ini termasuk pernyataan positif ,
tetapi jumlah mahasiswa yang setuju lebih sedikit daripada mahasiswa yang tidak setuju.
b. Indikator Suasana Lingkungan dan Waktu
Indikator suasana lingkungan dan waktu, indikator ini merupakan bagian dari faktor eksternal di luar pribadi mahasiswa yang dapat mempengaruhi
kemampuan membaca. Adapun subindikator suasana lingkungan mencakup 1 lingkungan rumah tangga mahasiswa atau tempat mahasiswa tinggal sangat
nyaman untuk membaca 2 suasana lingkungan masyarakat tempat mahasiswa tinggal sangat kondusif untuk membaca, dan 3 jadwal membaca mahasiswa
sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu. Secara berturut- turut, berdasarkan hasil angket dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.12 Indikator Suasana Lingkungan dan Waktu
No Subindikator
Rentang Skor 1
STS 2
TS 3
TMP 4
S 5
SS
1 Lingkungan rumah tangga saya
atau tempat saya tinggal sangat nyaman untuk membaca.
3 4
1 12
8 2
Lingkungan masyarakat tempat saya tinggal sangat kondusif untuk
membaca. 2
3 3
14 6
3 Jadwal membaca saya sering
terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu.
3 14
11
Berdasarkan indikator suasana lingkungan dan waktu beserta tiga subindikatornya, tabel di atas masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut.
Subindikator “lingkungan rumah tangga mahasiswa atau tempat mahasiswa tinggal sangat nyaman untuk membaca” memperlihatkan kondisi yang bervariasi.
Jika pilihan sangat setuju 8 mahasiswa dan setuju 12 mahasiswa dipandang positif maka sebanyak 20 atau 71,42 mahasiswa menyatakan suasana
lingkungan rumah tangga atau tempat mahasiswa tinggal sangat nyaman digunakan untuk membaca. Berdasarkan kriteria yang ada, jumlah tersebut
termasuk kategori tinggi. Sebaliknya, dengan subindikator yang sama, apabila pilihan sangat tidak setuju dan sangat tidak setuju dikategorikan sebagai sikap
negatif, terdapat 7 atau 25 mahasiswa yang merasa suasana lingkungan rumah tangga atau tempat mereka tinggal tidak nyaman digunakan untuk melakukan
kegiatan membaca. Berdasarkan kriteria yang ada jumlah tersebut termasuk kategori lemah. Selain itu, ternyata terdapat 1 atau 4 mahasiswa yang belum
jelas sikapnya. Berdasarkan kriteria yang ada, jumlah tersebut termasuk kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, penyataan
di atas menunjukkan sikap positif karena pernyataan ini termasuk pernyataan positif dan jumlah mahasiswa yang setuju lebih banyak daripada mahasiswa yang
tidak setuju. Indikator suasana lingkungan dan waktu dengan subindikator “lingkungan
masyarakat tempat mahasiswa tinggal sangat kondusif untuk membaca”. Jika pilihan sangat setuju dan setuju dimasukkan dalam kategori sama berarti terdapat
20 atau 71,42 mahasiswa yang merasa lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal sangat kondusif untuk membaca. Berdasarkan kriteria yang ada, jumlah
tersebut termasuk kategori tinggi. Sebaliknya, apabila pilihan sangat tidak setuju dimasukkan ke dalam kategori yang sama, maka pada subindikator ini terdapat 5
atau 18 mahasiswa merasa lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal tidak kondusif untuk membaca. Berdasarkan kriteria yang ada, jumlah tersebut
termasuk dalam kategori sangat rendah. Selain itu, masih ada 3 atau 10,71
mahasiswa yang belum jelas sikapnya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, penyataan tersebut menunjukkan sikap positif karena pernyataan
tersebut termasuk pernyataan positif dan jumlah mahasiswa yang setuju lebih banyak daripada mahasiswa yang tidak setuju.
Indikator suasana lingkungan dan waktu dengan subindikator “jadwal membaca mahasiswa sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang
bertamu”. Berdasarkan data yang ada, apabila pilihan sangat setuju dan setuju dimasukkan dalam kategori sama, berarti terdapat 25 atau 89,3 mahasiswa yang
sering terganggu jadwal membacanya karena tiba-tiba ada orang yang datang bertamu. Berdasarkan kriteria yang ada, jumlah tersebut termasuk kategori sangat
tinggi. Sebaliknya, jika pilihan sangat tidak setuju dimasukkan ke dalam kategori yang sama maka pada subindikator ini terdapat 0 atau 0 mahasiswa merasa
jadwal membaca mahasiswa sering terganggu ketika ada orang datang bertamu secara tiba-tiba. Berdasarkan kriteria yang ada jumlah ini termasuk dalam kategori
sangat rendah. Selain itu, masih ada 3 atau 10,71 mahasiswa yang belum jelas sikapnya. Jumlah tersebut termasuk dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, penyataan ini menunjukkan sikap negatif karena pernyataan ini termasuk pernyataan negatif dan jumlah mahasiswa
yang setuju lebih banyak daripada mahasiswa yang tidak setuju.
c. Indikator Pengaruh Budaya Lisan
Indikator kuatnya pengaruh budaya lisan menjadi salah satu indikator penting yang dapat memengaruhi kegiatan membaca seseorang. Subindikator
kuatnya pengaruh budaya lisan, yaitu masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam