butir  soal  berkaitan  dengan  aspek  memprediksi  maksud  penulis  adalah  242  atau 57,61 mahasiswa. Selain  itu,  terdapat 178  atau  42,4  mahasiswa  menjawab
salah.  Kesimpulannya  adalah  mahasiswa  PBSI  semester  VI  kelas  B  Universitas Sanata  Dharma
Yogyakarta  dinyatakan  lulus  tes  kemampuan  membaca pemahaman  atas  aspek  memprediksi  maksud  penulis. Data  tersebut  dapat
dikaitkan dengan analisis SWOT. Adapun  penjelasannya sebagai berikut. Kekuatan,  kelemahan,  ancaman,  dan  peluang  merupakan  bagian  dari
analisis  SWOT.  Dalam  aspek  memprediksi  maksud  penulis  dapat  diketahui kekuatan  yang  dimiliki  oleh  mahasiswa,  yaitu  mereka  selalu  memiliki  keinginan
untuk mendiskusikan dengan teman mengenai isi bacaan yang telah mereka baca dan  tidak  mudah  percaya  dengan  pendapat  orang  lain sebelum  membaca  sendiri
sumber  aslinya.  Selain  itu,  ada  sudah  mencoba  membiasakan  diri  untuk menentukan buku apa yang akan dibaca dan target apa yang diinginkan. Ternyata,
selain  kekuatan  dalam  aspek  memprediksi  maksud  penulis  juga  terdapat kelemahan  yang ada  dalam  diri  mahasiswa,  yaitu  akan  mudah  memahami  isi
bacaan  yang dibaca jika  perasaan sedang enak dan hanya membaca jenis  bacaan yang dianggap menarik.
Selanjutnya, ancaman  dalam  aspek  memprediksi  maksud  penulis  yaitu tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambar pemahaman isi bacaan.
Sedangkan untuk peluang aspek memprediksi maksud penulis adalah lingkungan rumah tangga atau tempat mahasiswa tinggal sangat nyaman untuk membaca.
f. Keterkaitan Aspek Mengevaluasi bacaan dengan Analisis SWOT
Aspek  mengevaluasi  bacaan,  mengevaluasi  adalah  kegiatan  memberikan penilaian  terhadapa  sesuatu,  dalam  hal  ini  seseorang  diharapkan  mampu
memberikan  penilaian  atas  bacaan  yang  dibacanya  baik  dari  segi  kelebihan  dan kekurangan isi bacaan. Terdapat 5 butir soal yang termasuk dalam kategori aspek
mengevaluasi  bacaan.  Hasil  tes  kemampuan  membaca  pemahaman  pada  aspek mengevaluasi  bacaan    diketahui  jumlah  keseluruhan  mahasiswa  yang  dapat
menjawab benar atas 5 butir soal ini adalah 89 atau 64 mahasiswa dan 51 atau 36,42  mahasiswa  menjawab  salah.  Berdasarkan  hasil  tes  di  atas  dapat
disimpulkan  bahwa  mahasiswa  PBSI  semester  VI  kelas  B  Universitas  Sanata Dharma  Yogyakarta  lulus  aspek  mengevaluasi  bacaan.  Data  tersebut  dapat
dikaitkan dengan analisis SWOT. Berikut ini penjelasannya. Kekuatan  aspek  mengevalusi  bahan  bacaan  adalah  mahasiswa  ingin
mencari  jawaban  atas  suatu  masalah  melalui  membaca  dan  menyadari  jika membaca buka karena dorongan orang lain tetapi tumbuh dari kesadaran sendiri.
Ketika  mendapat  kritikan  dan  masukan  dari  dosen  atau  teman  mereka  tidak kecewa,  tetapi  mereka  senang  karena  mereka  dapat  mengetahui  letak  kesalahan
yang  dibuat.  Kelemahan  aspek  mengevaluasi  bahan  bacaan  adalah  dalam keseharian  mahasiswa  tidak  menentukan  target  yang  jelas  untuk  membaca dan
dorongan membaca mereka tertuju pada bacaan-bacaan hiburan. Selain kelemahan dalam  analisis  SWOT  juga  terdapat  ancaman.  Ancaman  dalam  aspek
mengevaluasi  bahan  bacaan  adalah  kegiatan  membaca  akan  ditinggalkan  ketika ada acara televisi menarik. Ketika bahan bacaan yang mereka baca tidak menarik
tidak akan menuntaskan membacanya dan memilih mengerjakan hal lain. Peluang aspek mengevaluasi bacaan adalah suasana lingkungan masyarakat tempat mereka
tinggal sangat kondusif untuk membaca.
4.5 Analisis Data Hasil Wawancara
Subbab  ini  membahas  hasil  wawancara  beberapa  mahasiswa  PBSI semester  VI  Universitas  Sanata  Dharma  Yogyakarta  untuk  mengonfirmasi  hasil
angket dan hasil tes. Wawancara dilakukan secara tebuka dengan rambu – rambu sebagai  berikut  1  berkaitan  dengan  minat  baca  yang  dimiliki  agar  mencapai
prestasi yang baik, 2 berkaitan dengan motivasi yang mendorong dirinya untuk membaca,  3  berkaitan  dengan  faktor  internal  dan  eksternal  dominan  yang
mempengaruhi  kemampuan  membaca  pemahaman,  dan  4  berkaitan  dengan budaya baca yang dimiliki.
Pertama, mengenai aspek yang berkaitan dengan minat baca yang dimiliki agar  mencapai  prestasi  yang  baik.  Pertanyaan  mengenai  aspek  ini  menurut
beberapa  mahasiswa  yang  peneliti  wawancara  menyatakan  bahwa  minat  yang dimiliki  mahasiswa  tidak  tinggi  masih  dalam  taraf  cukup.  Namun,  dengan  minat
baca yang cukup kuat beberapa mahasiswa PBSI semester VI ini sudah memiliki prestasi yang dapat dinyatakan masuk dalam kategori memuaskan. Ada juga yang
mengatakan  minat  baca  mereka tergantung  atas  mata  kuliah  yang  diikuti.  Jika mata kuliahnya  menarik, jenis buku dan bahasa yang digunakan dalam isi bacaan
mudah dipahami pasti akan melakukan kegiatan membaca. Minat memang suatu bentuk  kesadaran  diri  yang  disertai  dengan  adanya  perbuatan.  Begitu  halnya