Ancaman  dalam  aspek  mengevaluasi  bahan  bacaan  adalah  kegiatan membaca  akan  ditinggalkan  ketika  ada  acara  televisi  menarik. Peluang  aspek
mengevaluasi  bacaan  adalah  suasana  lingkungan  masyarakat  tempat  mereka tinggal sangat kondusif untuk membaca.
Strategi  pembelajaran kemampuan  membaca  pemahaman  pada  aspek mengevaluasi  bacaan,  yaitu  1  masih membutuhkan  konsetrasi  yang  baik  ketika
membaca  isi  bacaan  secara  keseluruhan sehingga  dapat  memberikan  evaluasi. Strategi tersebut sesuai dengan mahasiswa yang memiliki gaya belajar auditotial.
2 mahasiswa juga dapat diajak untuk berdiskusi dalam kelompok, 3 mahasiswa membuat  membuat ringkasan isi  bacaan sesuai  dengan  pemahaman.  4  dosen
dapat meminta memahasiswa untuk menyampaikan hasil evaluasi bacaan.
4.7 Pembahasan
Penelitian berjudul
Strategi  Pembelajaran  Kemampuan  Membaca Pemahaman Berdasarkan Faktor Membaca dan Hasil Tes Kemampuan Membaca
Pemahaman  Pada  Mahasiswa  Semester  VI  Kelas  B Program  Studi Pendidikan Bahasa  Sastra  Indonesia Universitas  Sanata  Dharma  Yogyakarta  Tahun  Ajaran
2015 ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  strategi  pembelajaran kemampuan
membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa  Sastra  Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma,  Yogyakarta  berdasarkan
faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman.
Subbab  ini  akan  membahas  tiga  hal,  yaitu  faktor  membaca,  hasil  tes kemampuan  membaca  pemahaman,  dan  strategi  pembelajaran  kemampuan
membaca pemahaman. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
4.7.1 Faktor Membaca
Faktor  membaca terdiri  atas faktor  internal  dan  faktor  eksternal dengan jumlah 101 pernyataan dan diklasifikasikan ke dalam 14 indikator. Faktor internal
berkaitan  dengan  diri  pembaca  secara  langsung,  sedangkan  faktor  eksternal berasal  dari  luar  diri  pembaca.  Faktor  internal  yang  mempengaruhi  kemampuan
membaca adalah  yaitu motivasi membaca, sikap dan minat, kebiasaan membaca, kondisi  emosi  dan  kondisi  kesehatan,  ketertarikan  dan  kebermanfaatan  bagi
pembaca.  tingkat  intelegensi,  pengetahuan  tentang  cara  membaca,  pengalaman yang  dimiliki  sebelumnya,  dan  penguasaan  bahasa.  Untuk  faktor  eksternal
meliputi  latar  belakang  sosial  ekonomi  keluarga  dan  tidak  tersedianya  bahan bacaan,  faktor  teks,  indikator  suasana  lingkungan  dan  waktu,  masih  kuatnya
pengaruh budaya lisan, dan masih kuatnya pengaruh media elektronik. Pernyataan yang terdapat dalam angket faktor membaca, yaitu pernyataan positif dan negatif.
Berdasarkan  angket  faktor  membaca  yang  telah  diisi  oleh  28  mahasiswa, diketahui  bahwa  hasil  perhitungan  angket  faktor  membaca  adalah  69,  30  dan
masuk kedalah kategori tinggi. Kategori tersebut sesuai dengan analisis indikator dalam faktor membaca. Mahasiswa memiliki motivasi baca tinggi, sejumlah 79
mahasiswa  menyatakan  dorongan  membaca  timbul  atas  kesadaran  sendiri. Mahasiswa  juga  memiliki  sikap  dan  minat  tingi,  sejumlah  82,14  mahasiswa
memiliki  keinginan  mencari  jawaban  atas  suatu  masalah  melalui  membaca.
Kondisi  emosi  mahasiswa  juga  baik,  sejumlah  79  mahasiswa  merasa  kecewa ketika  tidak  dapat  menyelesaikan  tugas  membaca  dari  dosen  dengan  baik.
Sejumlah  82,42    mahasiswa  menyatakan  memahami  berbagai  teknik  membaca dapat  membantu  memahami  isi  bacaan  dengan  mudah.  Sejumlah  100
mahasiswa  menyadari  bahwa  membaca  merupakan  kebutuhan  pokok  mahasiswa untuk memiliki wawasan dan pengetahuan luas.
Tingkat  intelegensi  mahasiswa  tidak  tinggi.  Namun  82,14  mahasiswa mengaku  tekun  dan  rajin  membaca  akan  mempermudah memahami  isi  bacaan.
Mahasiswa  memiliki  pengetahuan  banayak,  sejumlah  100  mahasiswa menyatakan  bahwa  pengetahuan  dan  pengalamn  yang  dimiliki  sebelumnya
berperan besar untuk membantu mempermudah mahasiswa memahami isi bacaan yang  mereka  baca. Sosial  ekonomi  mahasiswa  tinggi,  sejumlah  57,14
mahasiswa  mengaku  meskipun  penghasilan  orang  tua  terbatas,  tetapi  tidak kesulitan  untuk  memperoleh  bahan  bacaan. Suasana  lingkungan  mahasiswa
mendukung  untuk  membaca,  sejumlah  71,42  mahasiswa  menyatakan lingkungan rumah tangga dan masyarakat mahasiswa sangat nyaman dan kondusif
untuk membaca. Penjelasan  di  atas  merupakan  indikator  yang  mencerminkan  sikap  positif
mahasiswa,  tetapi  tidak  hanya  indikator  yang  mencerminkan  sikap  positif  saja yang  dijelaskan.  Berikut  ini  akan  dijelaskan  indikator  yang  mencerminkan  sikap
negatif    mahasiswa.  Mahasiswa  belum  memiliki  kebiasaan  membaca,  sejumlah 46,42  mahasiswa  tidak  memiliki  kencenderungan  membaca  setiap  hari.
Mahasiswa hanya membaca buku yang menurut mereka menarik, sejumlah 64,3