BOARD OF COMMISIONERS REPORT

I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 42 yang tidak sepenuhnya kondusif, namun hampir seluruh pos-pos laporan keuangan mengalami pertumbuhan di atas angka pertumbuhan rata- rata perbankan secara nasaional. Pada tahun 2015 aset Bank Dinar tumbuh 26,33 sementara rata-rata perbankan nasional aset tumbuh 9,21, kredit tumbuh 32,72 rata-rata perbankan 10,40 , Dana Pihak Ketiga DPK tumbuh 22,13 sedang rata-rata perbankan 7,27. Dan, yang cukup menggembirakan adalah pertumbuhan laba setelah pajak 356,50 sementara perbankan secara nasional mengalami penurunan -6,72. Pencapai Kinerja Direksi tahun 2015 terhadap target-target yang ditetapkan relatif seluruhnya terlampaui seperti target aset per akhir tahun 2015 sebesar Rp1.802.500 juta sementara pencapaiannya sebesar Rp2.073.670 juta, target kredit sebesar Rp1.100.000 juta pencapaiannya adalah Rp1.136.823 juta, target Dana Pihak Ketiga adalah sebesar Rp1.350.000 juta sedang realisasinya Rp1.470.891juta. Untuk laba setelah pajak targetnya Rp11.675 juta, realisasinya sebesar Rp14.019 juta. Tata Kelola dan Manajemen Risiko Memperhatikan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun belakangan yang masih diwarnai perlambatan dan ketidakpastian tentulah memerlukan penerapan kehati-hatian yang lebih seksama dalam setiap pengambilan keputusan bisnis. Dewan Komisaris senantiasa berpesan kepada Direksi untuk mengkaji dari berbagai sisi risiko dalam setiap pengambilan keputusan serta ketersediaan aspek mitigasinya. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Masing-masing komite bekerja secara independen sesuai bidang tugasnya dan selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk penyempurnaan tata kelola yang dijalankan Direksi. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian condition. But almost all post is increasing above the average increasing in banking. The assets in 2015 was increasing as much as 26.33 above the national average as much as 9.21. Loan was also increasing as much as 32.72 while national average was 10.40. Third Party Fund was increased 22.13 while the national growth only 7.27. And the most satisfying was income in 2015 was increased 356.50 while the national was decreasing as much as -6.72. Director perform 2015 was exceed from the set target. Assets was targeted as much as Rp1,802,500 million while the achievement was Rp2,073,670 million, loan target was Rp1,100,000 million and the achievement was Rp1,136,823 million, Third Fund Party target was Rp1,350,000 million, while the achievement was Rp1,470,891 million, and profit after tax target was Rp11,675 million and the achievement was Rp14,019 million. Good Governance and Risk Management Noticing the growth a few back years that still tingled with slow down and uncertainty needs a highly prudence in every business decision. Board of Commissioners always advice Board of Directors to review all risk aspect from all side in every decision also mitigation adequacy aspect. To run the job Board of Commissioners was helped by three committee which are Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each committee work independently in each aspect and gave recommendation to Board of Commissioners to perfected Good Governance run by Board of Directors. Audit Committee is to help Board of Commissioners to reassure affectivity of Internal Control System and internal and external Auditor duty. Risk Monitoring Committee is to evaluate all the accordance between Bank Risk Management policy, support bank risk management PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 43 intern dan efektivitas pelaksanaan tugas internal dan eksternal auditor. Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank, mendorong pemberdayaan fungsi manajemen risiko Bank, serta melaporkan kepada Dewan Komisaris dalam hal kemungkinan melemahnya penerapan manajemen risiko dan mengusulkan alternatif penyelesaiannya. Selain itu, juga melakukan kegiatan pemantauan risiko di unit kerja yang erat kaitannya dengan pengambilan keputusan berbasis risiko dan bekerja sama dengan Divisi Risk Management, sehingga budaya sadar risiko dan budaya kepatuhan pada semua unit kerja berjalan dengan baik. Dari sisi penerapan Manajemen Risiko, Dewan Komisaris menilai bahwa Manajemen harus terus berupaya menegakkan budaya sadar risiko sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan tingkat risiko Perseroan agar senantiasa berada pada batas yang dapat ditoleransi. Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis perbankan yang dinamis, maka Bank Dinar menerapkan manajemen risiko dan Good Corporate Governance GCG sebagai konsep strategis secara berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapat 8 delapan risiko yang dikelola Bank yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risiko reputasi. Proil risiko PT Bank Dinar Indonesia Tbk pada bulan Desember 2015 memperoleh peringkat 2 Low To Moderate. Dalam hal GCG, Dewan Komisaris menyadari bahwa implementasi GCG merupakan syarat kunci dalam mencapai kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Berdasarkan penilaian sendiri self assessment atas pelaksanaan GCG pada tahun 2015, PT Bank Dinar Indonesia Tbk memperoleh nilai komposit assessment pelaksanaan GCG peringkat 2 dua atau dalam kategori Baik. function empowerment, and report to Board of Commissioners when there are weakening in risk management implementation and gave the solutions. Beside that, this committee also monitoring risk in every working unit related to decision based on high risk together with Risk Management, so risk awareness culture and compliance work well in corporate. Form Risk Management implementation, Board of Commissioners thought that management needs to enhancing risk awareness culture as part to control corporate risk level below the tolerant level. To anticipate and adapt in business dynamically changing environment, Bank Dinar stipulate risk management and Good Governance as strategic concept that sustainability in line with legitimate regulations. There are eight kind of risk run by bank, credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, strategic risk, compliance risk, legal risk, and reputation risk. Risk Profile in PT Bank Dinar Indonesia Tbk in December 2015 was Low to Moderate or level 2. In term of Good Corporate Governance GCG, Board of Commissioners realize that GCG implementation is the key to reach a sustainability perform corporate. Based on self assessment in GCG at 2015, PT Bank Dinar Indonesia Tbk got composite assessment GCG implementation level 2 or categorized as Good. I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 44 Penutup Demikian Laporan Dewan Komisaris atas kinerja dan pelaksanaan usaha Bank pada tahun 2015. Dewan Komisaris akan selalu menjaga profesionalisme dan independensi dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan pengarahan agar kinerja Bank bisa selalu meningkat di masa yang akan datang. Sebagai akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT Bank Dinar Indonesia Tbk berkat dedikasi dan kerja kerasnya sehingga Bank Dinar mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan. Closing Thus Board of Commissioners Report for perform and Bank business implementation at 2015. Board of Commissioners will always take care of professionalism and independency running the monitoring and directing function so Bank perform will always elevate from time to time. As a closure, Board of Commissioners send gratitude to all Board of Directors and Employee of PT Bank Dinar Indonesia Tbk for all dedication and hard work so Bank Dinar can survive in this full of challenge economic condition. Terima kasih. Thank You. Atas nama Dewan Komisaris On Behalf of Board of Commissioners PT Bank Dinar Indonesia Tbk, Dr. Syaiful Amir, SE, Ak. Komisaris Utama President Commissioner PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 45 I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 46 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 47

3. LAPORAN DIREKSI

Ekonomi Global tahun 2015 masih diwarnai ketidakpastian yang ditandai dengan terus turunnya harga komoditas global termasuk harga minyak dunia sebagai akibat pasokan yang berlebih excess supply dan akibat meningkatnya ekspor minyak AS akibat dicabutnya larangan ekspor negara tersebut serta masih tingginya inventory. Ekonomi Amerika Serikat AS membaik namun tertahan seiring dengan masih lemahnya indikator penjualan eceran dan personal expenditur serta masih terkoreksinya sektor manufaktur. Ekonomi Eropa pemulihannya terus berlanjut yang didorong oleh perbaikan permintaan domistiknya meskipun belum mampu meningkatkan tingkat inlasinya yang masih rendah akibat menurunnya harga BBM sehingga berdampak pada penurunan harga produksi dan harga barang. Sedangkan ekonomi Jepang masih lemah seiiring dengan lemahnya tingkat konsumsi di negara tersebut. Untuk mengatasi masalah ini Bank Sentral Jepang BOJ mengambil langkah pelonggaran kebijakan moneternya guna menstimulasi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Disisi lain ekonomi Tiongkok masih mengalami perlambatan ditengah berbagai upaya stimulus, baik melalui kebijakan moneter dan iskal serta reformasi disisi penawaran. Dalam kondisi ini Pemerintah Tiongkok telah melakukan peningkatan stimulus untuk mendorong perbaikan ekonominya seperti penurunan suku bunga, pengurangan pajak, restrukturisasi BUMN dan penurunan Reserve Requirement RR. Kondisi Perekonomian Indonesia tidak bisa terlepas dari pengaruh kondisi ekonomi global, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 masih tetap mengalami perlambatan sebagaimana tahun sebelumnya. Pemerintah telah mengambil kebijakan stimulus iskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial. Pertumbuhan ekspor masih tertahan akibat permintaan global yang masih lemah dan terus turunnya harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015

3. BOARD OF DIRECTORS REPORT

Global economy in 2015 still tinged by the uncertainty by the decreasing of global commodity price such as oil as efect from excess supply and the increasing of United States oil export caused by the revocation of export ban and the high inventory. United State economy was improved but still restrained by the weakness of retail sales, personal expenditure, and manufactured condition. While Europe’s condition was improved by the domestic demand although have not improved it’s inlation yet caused by the decreasing of fuel price and efect to the decreasing of production cost and goods price. Japanese economy is still weak with the weakness of consumption. To overcome this problem, Central Bank of Japan has loosened some monetary policy to stimulate economic growth. China’s economy still slowing down although government already put some efort in loosen up the monetary and iscal policy and early reformation in demand. On the other side, government also boosts to increase economic growth such as reduction of key rate and taxes, State-Own Enterprise restructuration and reduction of Reserve Requirement RR. Indonesian economic condition is related to global economic condition, this economic slowdown is still going in 2015. Government had took several actions to stimulate iscal and loosen up macro prudential. Export growth still stagnant due to weakness of global demand and the decreasing of commodity price. national economic growth in 2015 was only 4.8 or decreased as much as 0.22 compare to 2014 with inlation was 3.35 yoy, current account deicit only 2 from Gross Domestic Product GDP I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 48 hanya mencapai 4,8, atau turun 0,22 dari tahun 2014, dengan inlasi 3,35 yoy, deisit neraca berjalan 2 dari PDB dan Cadangan Devisa per akhir tahun sebesar 105,9 miliar dolar AS setara dengan 7,7 bulan impor kondisi ini berada diatas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor. Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2015 efeknya sangat dirasakan oleh sektor keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari angka penurunan pertumbuhan rata-rata aset perbankan secara nasional tahun 2015 yang hanya mencapai 9,21 sedang tahun sebelumnya tumbuh13,34, pertumbuhan kredit perbankan tahun 2015 tumbuh 10,40 sedang tahun 2014 tumbuh sebesar 13,39. Sedangkan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2015 tumbuh 7,27 padahal tahun 2014 bertumbuh sebesar 12,90. Dari sisi perolehan laba setelah pajak tahun 2015 justru perbankan nasional menunjukkan kinerja yang menurun yaitu turun -6,72 dibanding tahun sebelumnya. Jadi dari seluruh pos-pos tertentu tersebut diatas jelas memperlihatkan bahwa pada tahun 2015 terjadi perlambatan dalam pertumbuhan perbankan nasional sebagai akibat dari perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tengah kondisi perbankan yang mengalami pertumbuhan yang menurun tersebut patut disyukuri bahwa pada tahun 2015 PT Bank Dinar Indonesia Tbk, mengalami pertumbuhan melampaui tingkat pertumbuhan perbankan secara nasional. Aset Bank Dinar tahun 2015 tumbuh 26,33 dibandingkan tahun 2014 sehingga menjadi sebesar Rp2.073.670 juta. Pencapaian angka ini adalah sebesar 115,04 dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar Rp1.802.500 juta. Kredit tumbuh 32,72 dari tahun 2014 menjadi Rp1.136.823 juta dan mencapai 103,35 dari target tahun 2015 sebesar Rp1.100.000 juta. Dana Pihak Ketiga DPK tumbuh 22,13 dari tahun sebelumnya menjadi and Foreign Exchange Reserve per 2015 was 105.9 billion USD or as much as 7.7 months with import, this condition is beyond international average with only 3 months import. The slowdown of economic growth in 2015 was signiicantly impacted on inancial sector especially Indonesian Banking. This was proven by the decreasing assets growth nationally in 2015 that was only 9.12 while the previous year was 13.34. Banking loan growth in 2015 was only 10.40 while the previous year was 13.39. Third Party Fund in 2015 was growth only as much as 7.27 while the previous year was 12.90. Income after tax in 2015 was decreasing as much as -6.72 compare to last year. In certain post above proved that there was a slowdown growth due to economic slowdown in Indonesia. Despite all the decreasing above, PT Bank Dinar Indonesia Tbk was able to surpassed the national banking growth in 2015. The assets in 2015 was increasing as much as 26.33 to Rp2,073,670 million compare to last year. This achievement was exceeded as much as 115.04 from the target was set Rp1,902,500 million. Loan was also increasing as much as 32.72 or Rp1.136.823 million and surpassed the target 103.35 which was Rp1.100.000 million. Third Party Fund was increased 22.13 or Rp1,470,891 million this amount was 108.95 from the target that was set Rp1,350,000 million. Income in 2015 was Rp14,019 million or increased 356.50 from the previous year with the igure was Rp3,071 million. This income also exceed the target that was