PROFIL PIMPINAN CABANG KINERJA 2015

I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 40 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 41

2. LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Sebagaimana diketahui tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perbankan secara umum dan PT Bank Dinar Indonesia Tbk khususnya. Pertumbuhan Ekonomi Global pada tahun 2015 belum terlalu banyak berubah dibanding tahun sebelumnya yang diwarnai perlambatan dan ketidakpastian akibat harga komoditas seperti minyak dan batu bara, serta komoditas global lainnya masih mengalami penurunan. Per akhir tahun 2015 mata uang rupiah ditutup dengan kurs Rp13.795 per US Dolar, atau mengalami pelemahan 10,89 dari akhir tahun 2014 dengan kurs Rp12.440 per US Dolar. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan IHSG ditutup di level 4.593,01 per akhir tahun 2015, dan nilai ini mengalami pelemahan 634 poin atau turun 12,13 dibanding penutupan IHSG akhir tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi seperti Amerika Serikat AS, Jepang, Tiongkok dan Ekonomi Eropa semuanya masih menghadapi permasalahannya masing-masing. Kondisi ekonomi global ini sangat mempengaruhi terhadap ekonomi nasional kurs Rupiah sempat anjlok dan sempat menyentuh harga Rp14.000 an lebih per US Dolar. Kinerja Perseroan Kinerja PT Bank Dinar Indonesia Tbk pada tahun 2015 cukup baik, walaupun perekonomian nasional

2. BOARD OF COMMISIONERS REPORT

2015 has been a challenging year for a Banking generally, especially for PT Bank Dinar Indonesia Tbk. Global Economic Growth in 2015 still tinged by the uncertainty by the decreasing of global commodity price such as oil and coal also other commodity. Per end of 2015, rupiah was closed with level in Rp13,795 per US Dollar or weaken 10.89 compare to previous year with level Rp12,440. While Indonesia Composite Index was closed at the level 4,593.01 per end of 2015. This value was weaken 634 point or decreased 12.13 compare to previous year. Economic growth in Europe, China, United State and Japan is facing the same problem. Global economic are really effect rupiah exchange rate even Rupiah ever touch to the level Rp14,000 per US Dollar. Company Performance PT Bank Dinar Indonesia Tbk performance in 2015 was good despite the domestic economy I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 42 yang tidak sepenuhnya kondusif, namun hampir seluruh pos-pos laporan keuangan mengalami pertumbuhan di atas angka pertumbuhan rata- rata perbankan secara nasaional. Pada tahun 2015 aset Bank Dinar tumbuh 26,33 sementara rata-rata perbankan nasional aset tumbuh 9,21, kredit tumbuh 32,72 rata-rata perbankan 10,40 , Dana Pihak Ketiga DPK tumbuh 22,13 sedang rata-rata perbankan 7,27. Dan, yang cukup menggembirakan adalah pertumbuhan laba setelah pajak 356,50 sementara perbankan secara nasional mengalami penurunan -6,72. Pencapai Kinerja Direksi tahun 2015 terhadap target-target yang ditetapkan relatif seluruhnya terlampaui seperti target aset per akhir tahun 2015 sebesar Rp1.802.500 juta sementara pencapaiannya sebesar Rp2.073.670 juta, target kredit sebesar Rp1.100.000 juta pencapaiannya adalah Rp1.136.823 juta, target Dana Pihak Ketiga adalah sebesar Rp1.350.000 juta sedang realisasinya Rp1.470.891juta. Untuk laba setelah pajak targetnya Rp11.675 juta, realisasinya sebesar Rp14.019 juta. Tata Kelola dan Manajemen Risiko Memperhatikan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun belakangan yang masih diwarnai perlambatan dan ketidakpastian tentulah memerlukan penerapan kehati-hatian yang lebih seksama dalam setiap pengambilan keputusan bisnis. Dewan Komisaris senantiasa berpesan kepada Direksi untuk mengkaji dari berbagai sisi risiko dalam setiap pengambilan keputusan serta ketersediaan aspek mitigasinya. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Masing-masing komite bekerja secara independen sesuai bidang tugasnya dan selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk penyempurnaan tata kelola yang dijalankan Direksi. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian condition. But almost all post is increasing above the average increasing in banking. The assets in 2015 was increasing as much as 26.33 above the national average as much as 9.21. Loan was also increasing as much as 32.72 while national average was 10.40. Third Party Fund was increased 22.13 while the national growth only 7.27. And the most satisfying was income in 2015 was increased 356.50 while the national was decreasing as much as -6.72. Director perform 2015 was exceed from the set target. Assets was targeted as much as Rp1,802,500 million while the achievement was Rp2,073,670 million, loan target was Rp1,100,000 million and the achievement was Rp1,136,823 million, Third Fund Party target was Rp1,350,000 million, while the achievement was Rp1,470,891 million, and profit after tax target was Rp11,675 million and the achievement was Rp14,019 million. Good Governance and Risk Management Noticing the growth a few back years that still tingled with slow down and uncertainty needs a highly prudence in every business decision. Board of Commissioners always advice Board of Directors to review all risk aspect from all side in every decision also mitigation adequacy aspect. To run the job Board of Commissioners was helped by three committee which are Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each committee work independently in each aspect and gave recommendation to Board of Commissioners to perfected Good Governance run by Board of Directors. Audit Committee is to help Board of Commissioners to reassure affectivity of Internal Control System and internal and external Auditor duty. Risk Monitoring Committee is to evaluate all the accordance between Bank Risk Management policy, support bank risk management PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 43 intern dan efektivitas pelaksanaan tugas internal dan eksternal auditor. Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank, mendorong pemberdayaan fungsi manajemen risiko Bank, serta melaporkan kepada Dewan Komisaris dalam hal kemungkinan melemahnya penerapan manajemen risiko dan mengusulkan alternatif penyelesaiannya. Selain itu, juga melakukan kegiatan pemantauan risiko di unit kerja yang erat kaitannya dengan pengambilan keputusan berbasis risiko dan bekerja sama dengan Divisi Risk Management, sehingga budaya sadar risiko dan budaya kepatuhan pada semua unit kerja berjalan dengan baik. Dari sisi penerapan Manajemen Risiko, Dewan Komisaris menilai bahwa Manajemen harus terus berupaya menegakkan budaya sadar risiko sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan tingkat risiko Perseroan agar senantiasa berada pada batas yang dapat ditoleransi. Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis perbankan yang dinamis, maka Bank Dinar menerapkan manajemen risiko dan Good Corporate Governance GCG sebagai konsep strategis secara berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapat 8 delapan risiko yang dikelola Bank yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risiko reputasi. Proil risiko PT Bank Dinar Indonesia Tbk pada bulan Desember 2015 memperoleh peringkat 2 Low To Moderate. Dalam hal GCG, Dewan Komisaris menyadari bahwa implementasi GCG merupakan syarat kunci dalam mencapai kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Berdasarkan penilaian sendiri self assessment atas pelaksanaan GCG pada tahun 2015, PT Bank Dinar Indonesia Tbk memperoleh nilai komposit assessment pelaksanaan GCG peringkat 2 dua atau dalam kategori Baik. function empowerment, and report to Board of Commissioners when there are weakening in risk management implementation and gave the solutions. Beside that, this committee also monitoring risk in every working unit related to decision based on high risk together with Risk Management, so risk awareness culture and compliance work well in corporate. Form Risk Management implementation, Board of Commissioners thought that management needs to enhancing risk awareness culture as part to control corporate risk level below the tolerant level. To anticipate and adapt in business dynamically changing environment, Bank Dinar stipulate risk management and Good Governance as strategic concept that sustainability in line with legitimate regulations. There are eight kind of risk run by bank, credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, strategic risk, compliance risk, legal risk, and reputation risk. Risk Profile in PT Bank Dinar Indonesia Tbk in December 2015 was Low to Moderate or level 2. In term of Good Corporate Governance GCG, Board of Commissioners realize that GCG implementation is the key to reach a sustainability perform corporate. Based on self assessment in GCG at 2015, PT Bank Dinar Indonesia Tbk got composite assessment GCG implementation level 2 or categorized as Good. I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 44 Penutup Demikian Laporan Dewan Komisaris atas kinerja dan pelaksanaan usaha Bank pada tahun 2015. Dewan Komisaris akan selalu menjaga profesionalisme dan independensi dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan pengarahan agar kinerja Bank bisa selalu meningkat di masa yang akan datang. Sebagai akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT Bank Dinar Indonesia Tbk berkat dedikasi dan kerja kerasnya sehingga Bank Dinar mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan. Closing Thus Board of Commissioners Report for perform and Bank business implementation at 2015. Board of Commissioners will always take care of professionalism and independency running the monitoring and directing function so Bank perform will always elevate from time to time. As a closure, Board of Commissioners send gratitude to all Board of Directors and Employee of PT Bank Dinar Indonesia Tbk for all dedication and hard work so Bank Dinar can survive in this full of challenge economic condition. Terima kasih. Thank You. Atas nama Dewan Komisaris On Behalf of Board of Commissioners PT Bank Dinar Indonesia Tbk, Dr. Syaiful Amir, SE, Ak. Komisaris Utama President Commissioner PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 45 I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 46 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 47

3. LAPORAN DIREKSI

Ekonomi Global tahun 2015 masih diwarnai ketidakpastian yang ditandai dengan terus turunnya harga komoditas global termasuk harga minyak dunia sebagai akibat pasokan yang berlebih excess supply dan akibat meningkatnya ekspor minyak AS akibat dicabutnya larangan ekspor negara tersebut serta masih tingginya inventory. Ekonomi Amerika Serikat AS membaik namun tertahan seiring dengan masih lemahnya indikator penjualan eceran dan personal expenditur serta masih terkoreksinya sektor manufaktur. Ekonomi Eropa pemulihannya terus berlanjut yang didorong oleh perbaikan permintaan domistiknya meskipun belum mampu meningkatkan tingkat inlasinya yang masih rendah akibat menurunnya harga BBM sehingga berdampak pada penurunan harga produksi dan harga barang. Sedangkan ekonomi Jepang masih lemah seiiring dengan lemahnya tingkat konsumsi di negara tersebut. Untuk mengatasi masalah ini Bank Sentral Jepang BOJ mengambil langkah pelonggaran kebijakan moneternya guna menstimulasi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Disisi lain ekonomi Tiongkok masih mengalami perlambatan ditengah berbagai upaya stimulus, baik melalui kebijakan moneter dan iskal serta reformasi disisi penawaran. Dalam kondisi ini Pemerintah Tiongkok telah melakukan peningkatan stimulus untuk mendorong perbaikan ekonominya seperti penurunan suku bunga, pengurangan pajak, restrukturisasi BUMN dan penurunan Reserve Requirement RR. Kondisi Perekonomian Indonesia tidak bisa terlepas dari pengaruh kondisi ekonomi global, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 masih tetap mengalami perlambatan sebagaimana tahun sebelumnya. Pemerintah telah mengambil kebijakan stimulus iskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial. Pertumbuhan ekspor masih tertahan akibat permintaan global yang masih lemah dan terus turunnya harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015

3. BOARD OF DIRECTORS REPORT

Global economy in 2015 still tinged by the uncertainty by the decreasing of global commodity price such as oil as efect from excess supply and the increasing of United States oil export caused by the revocation of export ban and the high inventory. United State economy was improved but still restrained by the weakness of retail sales, personal expenditure, and manufactured condition. While Europe’s condition was improved by the domestic demand although have not improved it’s inlation yet caused by the decreasing of fuel price and efect to the decreasing of production cost and goods price. Japanese economy is still weak with the weakness of consumption. To overcome this problem, Central Bank of Japan has loosened some monetary policy to stimulate economic growth. China’s economy still slowing down although government already put some efort in loosen up the monetary and iscal policy and early reformation in demand. On the other side, government also boosts to increase economic growth such as reduction of key rate and taxes, State-Own Enterprise restructuration and reduction of Reserve Requirement RR. Indonesian economic condition is related to global economic condition, this economic slowdown is still going in 2015. Government had took several actions to stimulate iscal and loosen up macro prudential. Export growth still stagnant due to weakness of global demand and the decreasing of commodity price. national economic growth in 2015 was only 4.8 or decreased as much as 0.22 compare to 2014 with inlation was 3.35 yoy, current account deicit only 2 from Gross Domestic Product GDP I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 48 hanya mencapai 4,8, atau turun 0,22 dari tahun 2014, dengan inlasi 3,35 yoy, deisit neraca berjalan 2 dari PDB dan Cadangan Devisa per akhir tahun sebesar 105,9 miliar dolar AS setara dengan 7,7 bulan impor kondisi ini berada diatas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor. Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2015 efeknya sangat dirasakan oleh sektor keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari angka penurunan pertumbuhan rata-rata aset perbankan secara nasional tahun 2015 yang hanya mencapai 9,21 sedang tahun sebelumnya tumbuh13,34, pertumbuhan kredit perbankan tahun 2015 tumbuh 10,40 sedang tahun 2014 tumbuh sebesar 13,39. Sedangkan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2015 tumbuh 7,27 padahal tahun 2014 bertumbuh sebesar 12,90. Dari sisi perolehan laba setelah pajak tahun 2015 justru perbankan nasional menunjukkan kinerja yang menurun yaitu turun -6,72 dibanding tahun sebelumnya. Jadi dari seluruh pos-pos tertentu tersebut diatas jelas memperlihatkan bahwa pada tahun 2015 terjadi perlambatan dalam pertumbuhan perbankan nasional sebagai akibat dari perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tengah kondisi perbankan yang mengalami pertumbuhan yang menurun tersebut patut disyukuri bahwa pada tahun 2015 PT Bank Dinar Indonesia Tbk, mengalami pertumbuhan melampaui tingkat pertumbuhan perbankan secara nasional. Aset Bank Dinar tahun 2015 tumbuh 26,33 dibandingkan tahun 2014 sehingga menjadi sebesar Rp2.073.670 juta. Pencapaian angka ini adalah sebesar 115,04 dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar Rp1.802.500 juta. Kredit tumbuh 32,72 dari tahun 2014 menjadi Rp1.136.823 juta dan mencapai 103,35 dari target tahun 2015 sebesar Rp1.100.000 juta. Dana Pihak Ketiga DPK tumbuh 22,13 dari tahun sebelumnya menjadi and Foreign Exchange Reserve per 2015 was 105.9 billion USD or as much as 7.7 months with import, this condition is beyond international average with only 3 months import. The slowdown of economic growth in 2015 was signiicantly impacted on inancial sector especially Indonesian Banking. This was proven by the decreasing assets growth nationally in 2015 that was only 9.12 while the previous year was 13.34. Banking loan growth in 2015 was only 10.40 while the previous year was 13.39. Third Party Fund in 2015 was growth only as much as 7.27 while the previous year was 12.90. Income after tax in 2015 was decreasing as much as -6.72 compare to last year. In certain post above proved that there was a slowdown growth due to economic slowdown in Indonesia. Despite all the decreasing above, PT Bank Dinar Indonesia Tbk was able to surpassed the national banking growth in 2015. The assets in 2015 was increasing as much as 26.33 to Rp2,073,670 million compare to last year. This achievement was exceeded as much as 115.04 from the target was set Rp1,902,500 million. Loan was also increasing as much as 32.72 or Rp1.136.823 million and surpassed the target 103.35 which was Rp1.100.000 million. Third Party Fund was increased 22.13 or Rp1,470,891 million this amount was 108.95 from the target that was set Rp1,350,000 million. Income in 2015 was Rp14,019 million or increased 356.50 from the previous year with the igure was Rp3,071 million. This income also exceed the target that was PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 49 Rp1.470.891 juta, Jumlah ini mencapai 108,95 dari target DPK tahun 2015 sebesar Rp1.350.000 juta. Laba tahun 2015 sebesar Rp14.019 juta atau tumbuh sebesar 356,50 dari tahun 2014 yang hanya sebesar Rp3.071 juta. Laba tahun 2015 mencapai 120,08 dari target yang ditetapkan yang sebesar Rp11.675 juta. Rasio kecukupan permodalan Capital Adequacy Ratio - CAR Bank Dinar per akhir tahun 2015 adalah 30,50 rasio ini menurun dibanding tahun 2014 yang sebesar 31,07. Sedangkan Rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga Loan to Deposit Ratio LDR per akhir tahun 2015 sebesar 77,29 sedangkan akhir tahun sebelumnya sebesar 69,62. Non Performing Loan NPL per akhir tahun 2015 sebesar 0,74 secara gross sedangkan NPL netto sebesar 0,67 sedang tahun sebelumnya NPL Gross 0,86 dan NPL Netto 0,80. Rasio proitabilitas per akhir tahun 2015 yang diukur menggunakan rasio ROA dan ROE masing-masing sebesar 1,00 dan 3,62 kondisi ini membaik dibanding tahun sebelumnya dimana ROA sebesar 0,32 dan ROE sebesar 1,10. Perbandingan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional BOPO per akhir tahun 2015 adalah 91,50 dan rasio ini lebih baik dari akhir tahun 2014 yang sebesar 97,63. Dalam rangka meningkatkan dan perluasan layanan kepada nasabah Bank Dinar maka Bank Dinar telah membuka jaringan kantor baru berupa Kantor Kas Bank Dinar Jembatan Lima yang beralamat di Jalan KH.Moh. Mansyur No. 202 F, Jakarta Barat. Disisi lain Bank Dinar juga menerbitkan produk layanan baru kepada nasabah yaitu layanan transaksi melalui Automatic Teller Machine ATM. Dalam layanan transaksi ATM ini Bank Dinar bekerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis dengan produk layanan ATM yang dikenal dengan nama ATM Bersama. set as much as 120.08 with the igure was Rp11,675 million. Capital Adequacy Ratio CARin Bank Dinar in 2015 was 30.50 , this ratio was decreased compare to last year with the igure was 31.07. While the Loan to Deposit Ratio LDR per 2015 was 77.29 while the previous year was 69.62. Gross Non performing Loan per 2015 was 0.74 while Net Non Performing Loan was 0.67 while the previous year gross NPL was 0.86 and Net NPL was 0.80. Proitability Ratio per 2015 measured by ROA Ratio and ROE was 1.00 and 3.62, this condition was improved compare to last year with the igure was ROA 0.32 and ROE 1,10. BOPO Ratio in 2015 was better than the previous year with the igure was 91.50 while in 2014 was 97.63. To increase and expand the services to the customer, Bank Dinar has opened new branch oice in the form of cash service oice in Jembatan Lima, located in Jl. K.H Moh Mansyur No. 202F, West Jakarta. On the other side, Bank Dinar also issued new product service which was Automatic Teller Machine ATM. In ATM services, Bank Dinar cooperated with PT Artajasa Pembayaran Elektronis through ATM facility known as ATM Bersama. I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 50 Strategi Pengembangan Bank Dinar Kondisi ekonomi Global yang diwarnai ketidakpastian serta pertumbuhan ekonomi nasional yang berada dalam kondisi perlambatan serta harga komoditas global yang terus menurun semakin memastikan bahwa keadaan ekonomi sebagaimana terjadi pada tahun 2015 belum berakhir dan belum ada pengamat ekonomi yang mampu meramalkan, sampai kapan kondisi tersebut akan berakhir. Menghadapi kondisi ini maka Strategi Bank Dinar adalah akan tetap mengedepankan langkah kehati-hatian dalam setiap pengambilan keputusan dengan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dan kepuasan nasabah serta optimalisasi sumber daya Perseroan. Dengan strategi ini diharapkan Bank Dinar mampu berkembang secara konsisten dan terhindar dari risiko-risiko yang membahayakan bagi kelangsungan usaha perseroan. Prospek Usaha Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ketidakpastian masih mewarnai perekonomian nasional tahun 2015. Belum ada satupun pengamat ekonomi yang mampu memastikan kapan kondisi tersebut akan berakhir. Yang jelas pemerintah terus berupaya untuk keluar dari permasalahan ini dengan menerbitkan paket-paket kebijakan ekonomi untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari tahun-tahun yang lalu. Disisi lain Bank Indonesia telah melakukan kebijakan kelonggaran moneter untuk memastikan terjaganya stabilitas makro ekonomi terkait telah meredanya ketidakpastian pasar global setelah kenaikan Fed Fund Rate FFR per tanggal 17 Desember 2015. Beberapa kebijakan yang telah diambil oleh otoritas moneter diantaranya penurunan BI rate dan penurunan Giro Wajib Minimum GWM. Kebijakan lain akan terus dilakukan oleh otoritas moneter sambil terus memantau perkembangan ekonomi domestik dan global. Dengan latar belakang situasi ekonomi tersebut diatas dapat kiranya diperkirakan Bank Dinar Development Strategy In this uncertainty economic condition, with no experts could predict and the decreasing of commodity price, just to make sure that this condition will continue. To overcome this, Bank Dinar will continue to focus on prudence in every decision and also gain trust from customer through increasing the services and customer satisfaction also optimized all the corporate’s resources. With this strategy, Bank Dinar is expected able to develop consistently and avoid from the risk that can harm the corporate. Business Prospect Slowing of economic growth and uncertainty uncertainty economic condition, with no experts could predict, just to make sure that this condition will end. But the government continuously attempts to survive by issuing several Economic Policy Package to stimulate a higher economic growth compare to previous years. On the side, Bank Indonesia also loosened up some monetary policy to maintain macro economy stability related to the global market after the increasing of Fed Fund Rate FFR per 17 th December 2015. Some policies took by the monetary authority were decrease the key rate reference and statutory reserve. Other policies will issued by the monetary authority by monitoring global and domestic development. With the background above, it is predict that business prospect in 2016 is much better than in 2015, but with anticipated by the efect of importance of global economy. Bank Dinar will boost the increasing with prudence in every decision especially in loan distribution. Related to the 2016’s prospect, the 2016 target is loan growth as much as 18.53, Third Party Fund growth 10.14, and PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 51 prospek ekonomi tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015, namun demikian harus tetap diantisipasi pengaruh ekonomi global yang memegang peranan sangat tinggi dan berpengaruh kuat terhadap ekonomi nasional. Bank Dinar akan tetap memacu pertumbuhan namun dengan langkah yang lebih hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan khususnya dalam pemberian kredit. Terkait dengan prospek tahun 2016, maka target akhir tahun 2016 kredit tumbuh 18,53, DPK tumbuh 10,14, disisi lain akan terus dijaga agar Loan to Deposit Ratio LDR selalu berada dikisaran 78-92. Tata Kelola Perusahaan Dalam rangka melindungi kepentingan stakeholders dan memelihara kepatuhan Perseroan kepada ketentuan yang berlaku serta penerapan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan maka Perseroan senantiasa menerapkan prinsip tata kelola usaha yang sehat atau Good Corporate Governance GCG. Disisi lain untuk mengantisipasi adanya pengaruh internal dan eksternal baik yang disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi atau faktor-faktor lainnya maka Perseroan telah menerapkan praktek manajemen risiko yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank Dinar. Untuk memastikan penerapan tata kelola ini maka perseroan telah membentuk komite-komite dan satuan kerja sebagaimana yang ditetapkan pada ketentuan yang berlaku. Ucapan Terima Kasih Atas nama Direksi Perseroan, Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nasabah yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada Bank Dinar. Kami akan senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diberikan seluruh nasabah dengan memberikan service yang lebih baik dari waktu ke waktu serta produk yang bersaing dengan bank lain. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh karyawan yang telah memberikan baktinya dalam pengembangan usaha Bank Dinar maintain the Loan to Deposit Ratio LDR between 78- 92. Good Corporate Governance To protect the interest of stakeholders and maintain corporate compliance to the valid regulation and implementation to the common ethic in bank industry, so the corporate need to apply to the Good Corporate Governance GCG. On the other side to anticipated internal and external inluence caused by either changes in economic condition or other factors so corporate will apply a good risk management adjusted to the corporate’s business volume and complexity. To make sure the GCG implementation, corporate already form several committees and working unit based on valid regulations. Thank You Note On behalf of Board of Director, we would like to say thank you to all customer that have been supporting us and giving the trust to Bank Dinar. We will maintain the given trust with better services from time to time and varieties products that can compete with other bank. Also, we would like to say thank you to our employee that have been loyal in developing Bank Dinar all this time. Thank you to Board of Commissioner for the direction and guidance to get the 2015 achievement that we all proud of. Thank I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 52 selama ini. Terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga tercapainya kinerja tahun 2015 yang kita banggakan bersama. Serta terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh Pemegang Saham atas komitmennya bagi pengembangan Bank Dinar yang diwujudkan dalam dukungan permodalan Bank Dinar saat ini. Sebagai kata penutup dari Laporan Direksi ini, Kami tetap mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh stakeholders dalam pengembangan usaha Bank Dinar di masa yang akan datang. you to all the stakeholders for the commitment to develop Bank Dinar with the capital support to Bank Dinar. To summary the Board of Directors Report, we still expect all the support and pray from all the stakeholders in developing Bank Dinar business in the future. Terima kasih. Thank You. Atas nama Direksi On Behalf of Board of Directors PT Bank Dinar Indonesia Tbk, Hendra Lie Direktur Utama President Director PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 53 I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 54 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 55 4. MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION 4.1. ECONOMIC CONDITION IN 2015 Economic condition in 2015 still uncertain with decreasing global commodity price including world oil prices caused by excessive supply. It efects the domestic industry be through decline and made some company close their factory or relocated its business to other country. These happen because the decrease of global demand caused by economic condition in several impactful country. Government already took several way to stimulate domestic economic growth such as issuing economic policy package. Not only that, government also reshule the economic team in cabinet so Indonesia can overcome the problem. But it’s hard to change the current situation, so Bank Indonesia as an institution in monetary aspect, took several steps to stabilize macro economic. As for the measures taken by the monetary authorities such as declining key rate reference and statutory reserves. On the other hand, at the end of the 2015, the uncertainty condition of global inancial market has been decreasing since the interest rate has been increased by The Fed.

4.2. PERFORMANCE 2015

The slowing growth condition until the end of 2015 has not changes as happened in previous year, in that situation Bank Dinar manage to record assets growth 26.33 compare to 2014 become Rp2,073,670 million, while credit’s growth 32,72 compare to 2014 become Rp1,136,823 million. 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 4.1. PEREKONOMIAN TAHUN 2015 Kondisi ekonomi tahun 2015 masih diwarnai ketidakpastian yang ditandai dengan terus turunnya harga komoditas global termasuk harga minyak dunia sebagai akibat pasokan yang berlebih excess supply. Industri dalam negeri mengalami kelesuan dan beberapa perusahaan merelokasikan usahanya ke negara lain dan sebagiannya tutup. Kondisi ini terjadi karena melemahnya permintaan global sebagai akibat belum pulihnya kondisi ekonomi di negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap perekonomian nasional. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk dapat keluar dari kelesuan kondisi ekonomi dengan menerbitkan berbagai paket kebijakan ekonomi dengan harapan mampu menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah sangat serius mengatasi masalah ini bahkan perombakan kabinetpun dilakukan khususnya tim ekonomi agar Indonesia secepatnya keluar dari permasalahan ini. Namun untuk mencapai hasil yang diharapkan ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan, untuk itu Bank Indonesia sebagai lembaga yang mempunyai otoritas di bidang moneter juga mengambil langkah-langkah pelonggaran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas makro ekonomi. Adapun kebijakan yang diambil oleh otoritas moneter diantaranya adalah penurunan BI rate dan penurunan Giro Wajib Minimum GWM. Disisi lain, pada penghujung tahun 2015 pengaruh ketidakpastian pasar keuangan global semakin berkurang dengan telah dinaikannya suku bunga oleh The Fed.

4.2. KINERJA 2015

Perlambatan pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2015 belum mengalami perubahan sebagaimana tahun sebelumnya, ditengah situasi tersebut Bank Dinar membukukan pertumbuhan Aset sebesar 26,33 dibandingkan posisi tahun 2014 menjadi Rp2.073.670 juta, Kredit tumbuh I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 56 32,72 dari tahun 2014 menjadi Rp1.136.823 juta. Dana Pihak Ketiga DPK tumbuh 22,13 dari tahun sebelumnya menjadi Rp.1.470.891 juta. Dalam kondisi tersebut, Bank Dinar membuka satu jaringan kantor baru di wilayah Jembatan Lima tepatnya di Jl.KH. Moh. Mansyur No.202 F Jakarta Barat. Selama tahun 2015, Bank Dinar memperoleh laba sebesar Rp18.078 juta sebelum pajak dan menjadi Rp14.019 juta setelah pajak. Perolehan laba ini meningkat sebesar 356,50 dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp3.071 juta. Kenaikan laba ini disebabkan meningkatnya kapasitas usaha di tahun 2015, sehingga terjadi peningkatan pendapatan yang cukup signiikan walaupun diikuti kenaikan biaya-biaya. Secara komprehensif laba tahun 2015 lebih kecil dibanding laba komprehensif tahun 2014 yaitu masing-masing Rp13.590 juta dan Rp94.322 juta. Hal ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp92.147 juta, sedangkan tahun 2015 terdapat kerugian komprehensif dari perhitungan Imbalan Pasca Kerja sebesar Rp429 juta sedangkan tahun sebelumnya sebesar Rp896 juta.

4.2.1. ASET

Ditengah ketidakpastian ekonomi nasional, patut disyukuri Bank Dinar mampu mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat, hal ini terbukti dari tingginya peningkatan aset dari tahun ke tahun. Total Aset Bank Dinar Per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.073.670 juta, jumlah ini mengalami kenaikan sebesar Rp432.245 juta atau 26,33 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014 yang sebesar Rp1.641.425 juta.

4.2.2. DANA PIHAK KETIGA DPK

Sebagai komitmen Bank Dinar untuk senantiasa menjaga kualitas layanan kepada nasabah, maka kepercayaan masyarakat semakin meningkat, hal ini tercermin dari besarnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga. Third Party Fund’s growth 22.13 compare to 2014 become Rp1,470,891 million. Beside that, Bank Dinar also manage to open new branch in Jalan KH. Moh. Mansyur No.202 F, Jembatan Lima, West Jakarta. In 2015, Bank Dinar also manage to get income before tax as much Rp18,078 million to proit after tax as much Rp14,019 million. This proit increase as much as 356.50 compare to 2014 which only Rp3,071 million. These increasing efected by the increasing of business capacity, even tough there is an increasing in other cost. Comprehensive proit in 2015 is smaller compare to previous year which are, Rp13,590 million in 2015 and Rp94,322 million in 2014. This was happen because of there’s a gap in ixed assets value in 2014 as much as Rp92,147 million while in 2015 there’s a comprehensive loss from Post Employee Beneits as much as R429 million while the previous year only Rp896 million.

4.2.1. ASSETS

Even when the economic condition is still uncertain, Bank Dinar able to keep up and increasing trust from the society. This one proved by the increasing assets from year to year. Bank Dinar’s Total Assets per 31 st December 2015 is as much as Rp2,073,670 million. This amount is increasing as much as Rp432,245 million or 26,33 compare to previous year as much as Rp1,641,425 million.

4.2.2. THIRD PARTY FUND

Bank Dinar’s commitment is to maintain the service quality to the customer in order to increasing customer’s trust. This commitment can be seen in the third party funding growth. Per 31 st December 2015, the third party fund is increasing PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 57 Per 31 Desember 2015 Dana Pihak Ketiga meningkat 22,13 atau meningkat sebesar Rp266.573 juta dibandingkan posisi 31 Desember 2014, peningkatan tertinggi secara persentase terjadi pada tabungan dengan peningkatan sebesar 62,37, sementara secara nominal peningkatan tertinggi terjadi pada deposito yaitu meningkat sebesar Rp194.737 juta. Jumlah Dana Pihak Ketiga DPK yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito per 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : as much as 22.13 or Rp266,573 million compare to previous year. The highest growth happen in the saving with increasing as much as 62.37 while nominally the highest growth happen in time deposits with increasing as much as Rp194,737 million. The third party fund’s total consist of demand deposit, saving and time deposits per 31 st December 2015 compare to same period in 2014 are as follows: Jenis DPK 2015 2014 Pertumbuhan Growth Rupiah Persen Giro 29.032 32.548 3.516 -10,80 Tabungan 196.176 120.824 75.352 62,37 Deposito 1.245.683 1.050.946 194.737 18,53 Total 1.470.891 1.204.318 266.573 22,13 Third Party Fund Demand Deposit Saving Time Deposits Total Rupiah Percentage

4.2.2.1. Giro

Salah satu komponen Dana Pihak Ketiga yang paling murah diantara jenis DPK adalah Giro. Pertumbuhan giro pada tahun 2015 sebesar -10,80, penurunan ini disebabkan karena nasabah lebih memilih simpanan dananya dalam bentuk yang lain yaitu tabungan atau deposito. Jumlah simpanan dalam bentuk giro per akhir tahun 2015 secara nominal menurun Rp3.516juta menjadi Rp29.032 juta dari posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp32.548 juta.

4.2.2.2. Tabungan

Jumlah simpanan dana masyarakat dalam bentuk tabungan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan karena adanya penerbitan program tabungan berhadiah

4.2.2.1. Demand Deposit

The cheapest component of the third party fund is demand deposit. The growth of Demand Deposit in 2015 as much as -10.80. This decreasing caused by customer preference. They prefer to save in saving account or deposit. The decreasing of demand deposit is as much as Rp3,516 million from Rp32,548 million in 2014 to Rp29,032 million in 2015.

4.2.2.2. Saving Account

Saving account has increased compare to previous year. This increasing caused by periodically issued saving accounts program with prizes following some events such as tabungan angpao, tabungan merdeka, dalam jutaan Rupiah in million Rupiah I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 58 yang dilakukan secara berkala mengikuti event tertentu seperti tabungan angpao, tabungan merdeka, tabungan gadget, dan lainnya. Dengan program ini jumlah tabungan masyarakat per akhir tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp75.352 juta atau sebesar 62,37 dibanding akhir tahun 2014. Jumlah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan per akhir tahun 2015 sebesar Rp196.176juta, sedangkan posisi per akhir tahun 2014 sebesar Rp120.874juta.

4.2.2.3. Deposito

Jumlah simpanan dalam bentuk deposito per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.245.683 juta, meningkat 18,53 dari tahun sebelumnya tahun 2014 yang sebesar Rp1.050.946 juta. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi dibanding pertumbuhan jenis simpanan lainnya secara nominal meningkat sebesar Rp194.737 juta. Jenis simpanan ini merupakan jenis simpanan yang paling diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena jenis simpanan ini memberikan keuntungan tertinggi bagi nasabah.

4.2.2.4. Simpanan Pihak Berelasi

Simpanan Pihak Berelasi adalah simpanan yang berasal dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan keterkaitan dengan kepemilikan Bank Dinar, kepengurusan dan hubungan keuangan. Adapun besaran simpanan dari pihak berelasi per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: gadget savings and etc. With this program the number of public savings at the end of 2015, there was an increasing as much as Rp75,352 million or 62.37 compare to previous year. Cumulative savings account as of December 2015 as much as Rp196,176 million compare to 2014 as much as Rp120,874 million.

4.2.2.3. Time Deposits

Total deposits in the form of Time deposits as of 31 st December 2015 is increasing as much as 18.53 or Rp1,245.683 million compare to 2014 as much as Rp1,050,946 million. This is the highest growth as much as Rp194,737 million compare to any other savings. Time deposits is the most favorite saving by the customer. This is because it gives the highest advantage to the customer.

4.2.2.4. Deposits from Related Parties

Deposits with Related Parties are deposits originating from parties have corresponding relationships with the Bank Dinars’s ownership, management and inancial relations. The amount from this deposits as of 31 st December 2014 are; Jenis DPK 2015 2014 Pertumbuhan Growth Rupiah Persen Giro 854 897 43 -4,79 Tabungan 5.877 5.124 753 14,70 Deposito 112.186 117.955 5.769 -4,89 Total 118.917 123.976 5.059 -4,08 Third Party Fund Demand Deposit Saving Time Deposits Total Rupiah Percentage dalam jutaan Rupiah in million Rupiah PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 59

4.2.2.5. Simpanan Dari Bank Lain

Simpanan dari bank yang ada di Bank Dinar adalah simpanan yang bersumber dari bank umum dan BPR baik dalam bentuk giro, tabungan, deposito serta call money. Jumlah simpanan dari bank lain per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

4.2.2.5. Deposits from Other Banks

Deposits from other banks in Bank Dinar came from demand deposit, time deposits, saving accounts or call money from commercial bank and rural bank BPR. The Deposits from Other Banks as of 31 st December 2015 and 2014 are; Jenis DPK 2015 2014 Pertumbuhan Growth Rupiah Persen Giro 4.280 - 4.280 Tabungan 396 579 183 -31,61 Deposito 26.000 1.300 24.700 1900,00 Call Money 120.000 - 120.000 Total 150.676 1.879 148.797 7918,95 Third Party Fund Demand Deposit Saving Time Deposits Call Money Total Rupiah Percentage

4.2.3. KREDIT YANG DIBERIKAN

Sebagaimana fungsi utama bank yang merupakan lembaga intermediasi maka dari dana yang dihimpun dari masyarakat selanjutnya disalurkan kembali khususnya ke dunia usaha atau untuk kepentingan konsumsi. Aktivitas pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling berisiko dan tidak sedikit lembaga perbankan yang akhirnya gagal karena salah dalam mengambil keputusan pada aktivitas ini. Petugas bank dari level terendah sampai ke Direksi harus hati-hati dan memiliki pengetahuan yang memadai atas calon debitur yang akan dibiayai. Kredit diberikan hanya ketika didapat keyakinan bahwa dana yang disalurkan akan kembali secara aman termasuk kewajiban bunganya. Oleh karenanya para pengambil keputusan dalam pemberian kredit harus senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Pengambil keputusan harus lebih mampu menahan untuk tidak memberikan kredit daripada memberikan kredit dengan risiko

4.2.3 LOAN DISBURSED

The main function of Bank as intermediate institution, which collected funding from society and redistributed to the business especially to the consumer purpose. Disbursed loans activity is the riskiest bank’s activity and many of them have been failed caused by the wrong decision in this activity. Every part of the bank, from the lowest level to the Board of Directors needs to take precautions of every action and have a broad knowledge about potential debtor. Loans is being issued when they conidence that the loans can be return with the interest. Therefore, the decision maker are obligate to the prudential banking principles and healthy loans distribution principal. The Decion Maker need to persistent in restraining the loans than easily approved the high risk loans. Even the low risk loans itself has to have an adequate mitigation risk aspect. dalam jutaan Rupiah in million Rupiah I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 60 yang tinggi. Kredit yang rendah risikonya sekalipun, harus memiliki faktor mitigasi risiko yang memadai termasuk namun tidak terbatas adanya ketersediaan jaminan yang cukup. Sebagai bagian dari langkah kehati-hatian ini maka Perseroan belum dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun pada tahun 2015 untuk diberikan sebagai kredit kepada dunia usaha. Sebagai jalan keluar agar dana tersebut tetap produktif maka dana tersebut ditempatkan dalam penempatan antar bank, pembelian surat berharga SBI, ORI dan Sukuk dan penempatan pada Bank IndonesiaBank Lain. Adapun jumlah kredit yang diberikan termasuk penempatan lainnya per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: As part of the prudence, The Corporate has not been able to channel all the funds raised in 2015 to be given as a credit to the business activities. So to make it as a productive fund, corporate puts the funds interbank placements, purchasing the equity investment SBI, ORI and sharia bonds and Bank Indonesia or other’s bank placement. The total of distributed loans including other placement as of 31 st December 2015 and 31 st December 2014 are: Kredit dan Penempatan Lainnya 2015 2014 Pertumbuhan Growth Rupiah Persen Kredit 1.136.823 856.582 280.241 32,72 Surat Berharga 129.101 105.597 23.504 22,26 Penempatan pada Bank IndonesiaBank Lain 516.465 392.494 123.971 31,59 Total 1.782.389 1.354.673 427.716 31,57 Loans and Other Placement Loans Equity Invesment Bank Indonesia’s or other Bank’s Placement Total Rupiah Percentage

4.3. KREDIT BERMASALAH

Risiko tertinggi dalam aktivitas jasa perbankan adalah ketidakmampuan debitur untuk membayar kembali pinjamannya. Oleh sebab itu sejak awal rencana pemberian kredit kepada calon debitur harus benar-benar dipastikan bahwa pemberian kredit tersebut adalah secure dan prudent, namun demikian demi mengantisipasi segala kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang maka harus disiapkan mitigasi yang memadai seperti ketersediaan jaminan yang cukup. Manajemen Perseroan pada dasarnya senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dan prinsip-prinsip

4.3. NON PERFORMING LOAN

The riskiest in bank service activity is the incompetence debtor to return the loans. That is why, every loans distributed needs to make sure it’s a secure and prudent loans. To anticipate all the potential risk in the future, corporate has to prepare the proper mitigation such as enough guarantee. The Corporate’s management always based on prudence and secure loans principles, but every business has its own risk so there is a possibility that the corporate cannot cover the non performing loan NPL. The most important things is to settle the problem to minimize the corporate’s loss. Non performing loan as of 31 st December 2015 as much as Rp8,469 million dalam jutaan Rupiah in million Rupiah PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 61 pemberian kredit yang sehat namun karena setiap bisnis yang dijalankan debitur memiliki risikonya sendiri-sendiri maka perseroan tidak akan mampu menutup sama sekali adanya kredit bermasalah. Namun yang terpenting adalah langkah penyelesaian yang harus mampu meminimalisasi kemungkinan adanya kerugian bagi perseroan. Adapun jumlah kredit bermasalah per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp8.469 juta sedangkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp7.368 juta kenaikan ini karena adanya peningkatan portofolio kredit yang diberikan sebesar 32,72. Secara absolut kredit bermasalah lebih besar dari tahun sebelumnya, namun secara persentase NPL lebih kecil dari tahun sebelumnya. Atas kredit bermasalah tersebut menajemen sudah mengambil langkah-langkah penyelesaian sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dapat diselesaikan. Kolektibilitas kredit per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah berikut: while the 2014 period is as much as Rp7,368 million. the increasing happen because of the escalating in loans portfolio as much as 32.72. In absolute terms the non perfoming loan is greater than the previous year, but the percentage of the NPL is smaller than the previous year. Based on that, management already took a settlement action in a short notice. Loans Collectability as of 31 st December 2015 and 2014 are; Kolektibilitas Kredit 2015 2014 Pertumbuhan Growth Rupiah Persen Kurang lancar 5.419 - 5.419 - Diragukan - 1.140 1.140 -100 Macet 3.050 6.228 3.178 -51 Total Kredit Bermasalah 8.469 7.368 1.101 15 Total Kredit 1.136.823 856.582 280.241 33 Rupiah Percentage Loan Collectability Substandard Doubtful Lost Total NPL Total Loan

4.4. EKUITAS

Ekuitas Bank Dinar per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp432.681 juta mengalami peningkatan sebesar Rp13.590 juta atau sebesar 3,24 dibandingkan posisi 31 Desember 2014 yang sebesar Rp419.091 juta. Kenaikan ini semata-mata hanya disebabkan oleh perolehan laba dari tahun 2015, sementara tambahan modal dari sumber yang lain selama tahun 2015 tidak ada.

4.4. EQUITY

The equity of Bank Dinar as of 31 st December 2015 is increasing as much as Rp13,590 million or 3.24 to Rp432,681 million compare to same period in 2014 as much as Rp419,091 million. This increasing caused only by the income in 2015, there is no additional capital from other sources. dalam jutaan Rupiah in million Rupiah