Risiko pasar lanjutan Market risk continued

The original the financial statements Included herein are in the Indonesian language. PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan 2014 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK DINAR INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and 2014 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 76 37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued h. Risiko reputasi h. Reputation risk Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Reputation risk is the risk due to decreased levels of stakeholder confidence that comes from a negative perception of the Bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko reputasi. Penilaian risiko reputasi dilakukan secara kualitatif antara lain bersumber dari pemberitaan dan komentar negatif yang muncul dari masyarakat dan keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, perilaku karyawan bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank. Identification of reputation risk is performed regularly in accordance with past experience losses due to reputation risk. The risk assessment is conducted qualitatively among other sources of news and negative comments arising from the public and customer complaints against banking services, behavior of bank employees in serving customers and communication systems of the Bank. Dalam rangka pemantauan risiko reputasi, dibangun sistem pemantauan reputasi yang dirancang agar dapat secara rutin memeriksa transaksi, peraturan, teknologi, dan tren perkembangan dan perubahan yang berpotensi mempengaruhi bisnis Bank. Dalam hal ini Bank melakukan analisa kesenjangan antara kinerja Bank dan harapan stakeholder pada umumnya dan nasabah pada khususnya, dan melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko reputasi serta dengan mengoptimalkan fungsi satuan kerja yang bertanggungjawab mengelola risiko reputasi yaitu Satuan Kerja Manajemen Risiko. In order to monitor the risk of reputation, a reputation that is built in monitoring system is designed to routinely check transactions, regulations, technology and trend developments and changes that may affect the Banks business. In this case the Bank analyzes the gap between the Banks performance and the expectations of stakeholders in general and customers in particular, and keep records of the things that could potentially cause reputational risks as well as by optimizing the function of who are responsable for managing reputation risk the Risk Management Unit. i. Manajemen risiko permodalan i. Capital risk management Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang serta untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien. The primary objectives of the Bank’s capital management policy are to ensure that the Bank has a strong capital to support the Bank’s business expansion strategy currently, to sustain future development of the business, to meet regulator capital adequacy requirements and also to ensure the efficiency of Bank’s capital structure. Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko yang dapat ditoleransi melalui proses perencanaan modal, begitu pula dengan bisnis yang disesuaikan dengan tingkat permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. Thr Bank undertakes Capital Planning based on assessment and review of the capital situation in terms of the legal capital adequacy requirement, combined with assessment of economic outlooks. The Bank will continue to link financial and capital adequacy goals to risk which can be tolerated appetite through the capital planning process method as well as assess the businesses based on Bank’s capital and liquidity requirements. Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data-data analisis. The capital needs of the Bank are also discussed and planned on a routine basis supported by data analysis. Rencana Permodalan disusun oleh Dewan Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang kuat guna mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. Capital Planning is prepared by the Board of Directors as part of Bank’s business plan and is approved by the Board of Commissioners. Capital Planning ensures that adequate levels of capital and strong mix of the different components of capital are maintained to support business growth in the future. Otoritas Jasa Keuangan OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. Financial Services Authority OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Banks approach to capital management is driven by banks strategy and organisational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.