KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DENGAN MENYAJIKAN PERHITUNGAN RASIO

I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 70 KPMM Perseroan dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar pada 2015 sebesar 30,50, menurun 0,57 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 31,07 seiring dengan perkembangan usaha Perseroan terutama peningkatan penyaluran kredit. Untuk Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional pada 2015 sebesar Rp1.383.724 juta meningkat sebesar Rp239.302 juta dibandingkan dengan posisi 2014 yang sebesar Rp1.144.422 juta, hal ini sejalan dengan pertumbuhan usaha Bank Dinar. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Perseroan pada Desember 2015 dan 2014 berada jauh diatas ketentuan regulator yaitu 8. • Rasio Kredit Bermasalah dan Manajemen Kolektibilitas Rasio NPL pada tahun 2015 mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yaitu dari 0,80 secara netto menjadi 0,67. Rasio ini merupakan perbandingan antara total kredit bermasalah yaitu kredit kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet dibanding total kredit. Sekalipun rasio kredit bermasalah mengalami kenaikan namun angka ini berada jauh di bawah ketentuan regulator yaitu 5. Disisi lain manajemen senantiasa menaruh perhatian yang tinggi terhadap kolektibilitas kredit yaitu dengan mengambil lengkah- langkah pengamanan terhadap kredit yang menunjukan gejala-gejala bermasalah. • Likuiditas Rasio Kredit terhadap Simpanan Perseroan senantiasa memperhatikan tingkat likuiditas harian dengan memperhatikan rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga dan disisi lain Perseroan didukung dengan permodalan yang cukup memadai. Rasio Loan to Deposit Ratio LDR per akhir tahun 2015 sebesar 77,29 meningkat 7,67 dari tahun 2014 yang sebesar 69,62. Hal ini disebabkan meningkatnya ekspansi kredit seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat and operational risk calculation in 2015 was as much as 30.50 or decreasing 0,57 compare to previous year as much as 31.07 along with the developing corporate’s business especially elevating the distributing loans. While the Risk Weighted Assets Ratio ATMR for credit, market and operational risk in 2015 was increasing as much as Rp239,302 million become Rp1,383,724 million compare to 2014 Rp1,144,422 million along with the Bank Dinar’s business growth. Mandatory Capital Minimum Adequacy in December 2015 and The above provisions of the regulation, namely 8.. • Non Performing Loans NPL Ratio and Collectability Management NPL’s Ratio in 2015 was decreasing from 0.08 compare to year 2014, 0.67. This ratio was the comparison between substandard loans, doubtful loans and loss compare to total credit. Although the substandard loans ratio a bit increasing but it was still below the 5 regulation. On the other side, management in corporate are focusing on safety step and action to the potentially problematic loans. • Liquidity Loans to Deposit Ratio Corporate is constantly pay attention to the daily liquidity level by watching the credit ratio to the third party fund on the other side, the corporate got supported by adequate capital. LDR per 2015 was increasing 7.67 to 77.29 compare to previous year 69.62. This was caused by the increasing of customer trust to Bank Dinar.