KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN

PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 65 aspek seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, CAR dan aspek penerapan manajemen risiko. Disisi lain pemegang saham Perseroan mempunyai komitmen yang tinggi untuk mendukung kecukupan permodalan Perseroan. Hal ini dibuktikan dengan tambahan setoran modal dari tahun ke tahun. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari modal inti tier-1 dan modal pelengkap tier-2. Modal tier-1 diantaranya bersumber dari modal disetor dan laba Perseroan sedangkan modal tier-2 diantaranya terdiri dari surplus revaluasi aset tetap dan jumlah cadangan aktiva produktif. 4.14. RASIO KEUANGAN 4.14.1. Rasio Kecukupan Modal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM yang ditetapkan Bank Indonesia sampai saat ini adalah 8. Rasio ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah modal tier-1 dan tier-2 terhadap jumlah total Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk risiko kredit, operasional dan pasar. Per 31 Desember 2015 jumlah modal tier-1 dan tier-2 sebesar Rp421.969juta, sedangkan jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR sebesar Rp1.383.724 juta, sehingga rasio kecukupan modal Perseroan per akhir tahun 2015 adalah 30,50 sedangkan pada 31 Desember 2014 sebesar 31,07.

4.14.2. Imbal Hasil Aset ROA

Per 31 Desember 2015 ROA Perseroan sebesar 1,00 sedangkan 31 Desember 2014 sebesar 0,32, peningkatan ini disebabkan adanya peningkatan laba Perseroan, sementara jumlah aset Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup signiikan. Peningkatan laba Perseroan penyebabnya adalah sebagaimana dijelaskan sebelumnya yaitu peningkatan pendapatan bunga sebagai akibat meningkatnya kapasitas usaha Perseroan. Adequacy Ratio CAR, and Risk Management Implementation Aspect. On the other side, the stakeholder has a high commitment to support capital adequacy of the corporate. This kind of commitment proved by additional capital from year to year. Capital structure in corporate consist of core capital tier – 1 and supplementary capital tier – 2. Core capital came from paid up capital and corporate income while supplementary capital came from ixed assets revaluation surplus and productive assets reserve. 4.14. FINANCIAL RATIO 4.14.1. Capital Adequacy Ratio Mandatory Capital Minimum Adequacy set by Bank Indonesia until today is 8. This ratio came from comparison between core capital tier 1 and supplementary capital tier 2 to total Risk Weighted Assets Ration ATMR for credit, operational and market risk. As of 31 st December 2015, the total of capital tier 1 and tier 2 is Rp421,967 million while ATMR is as much as Rp1,383,724 million so the Capital Adequacy Ratio per 2015 is 30.50 while in 31 st December 2014 was 31.07.

4.14.2. Return On Assets ROA

Corporate’s ROA as of 31 st December 2015 is as much as 1.00 while the previous year was 0.32. This increasing caused by the increasing in corporate’s income with signiicantly increasing in assets in 2015. The increasing in interest income is caused by the increasing Bank Dinar’s business capacity in 2015.