LIQUIDITY RISK Laporan Tahunan 2015 BANK DINAR

I LAPORAN TAHUNAN 2015 I PT BANK DINAR INDONESIA Tbk 158 Management Committee ALCO. Perseroan memiliki Money Market Line dengan beberapa Bank yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam likuiditas baik ketika Perseroan mengalami kelebihan dana maupun ketika kekurangan dana. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan risiko likuiditas yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko dan ketentuan yang diatur dalam surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi. Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan kertergantungan kepada counterparty tertentu, serta instrumen atau market segmen tertentu.

7.4. RISIKO PASAR

Mengingat Perseroan bukan merupakan Bank Devisa dan valuta asing yang dimiliki hanya untuk kegiatan Money Changer maka risiko pasar yang dihadapi Perseroan hanya risiko suku bunga. Meskipun Risiko pasar dapat terjadi karena pergerakan suku bunga dan perubahan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada aktivitas fungsional perkreditan, aktivitas fungsional treasury, dan aktivitas fungsional pendanaan. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian risiko pasar seperti Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi, terkait risiko pasar yang menetapkan ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Kebijakan risiko pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, di mana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee ALCO. Pengelolaan risiko pasar ditujukan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar. Perseroan bukan merupakan Bank Devisa sehingga aktivitas bisnis yang mempengaruhi tingkat risiko pasar hanya Money Market Lime in several Bank. Corporate has policy and procedure to manage the liquidity risk in Risk Management Guidelines Book based on Board of Director Decree and Circular Letter. These policy’s purpose are to prevent loss caused by liquidity deficit, gap concentration and counterparty dependence and certain segmented instrument or market.

7.4. MARKET RISK

Given the Company is not a foreign exchange bank and foreign exchange held only for the money changer activities, it The only market risk faced by the corporate is interest rate risk. Market risk is caused by interest rate movement and exchange rate. Market risk is connected to functional credit , functional treasury activity, and functional fund activity. The Company has a policy and procedural guidelines controlling market risk such as Risk Management Guidelines Book, Board of Directors Circular Letter and Decree to set the interest rate of Third-Party Fund and Credit. Those policy was set and approved by Board of Director and was reported to Board of Commissioners in Asset and Liability Management Committee meeting. Managing the market risk is to prevent loss caused by market value movement. Since the corporate is not a Foreign Exchange Bank, interest rate risk is the only caused to market risk level. PT BANK DINAR INDONESIA Tbk I LAPORAN TAHUNAN 2015 I 159 dari risiko suku bunga. Proses identiikasi, pengukuran dan pemantauan risiko pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan bank- bank dalam peer groups. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1418PBI2012 tanggal 28 November 2012 maka Perseroan belum wajib memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR pasar yang digunakan dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM. Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dengan menetapkan sturktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

7.5. RISIKO KEPATUHAN

Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku. Untuk pengelolaan risiko ini, maka Perseroan senantiasa melakukan kajian dalam setiap keputusan atau kebijakan dari sisi legalitasnya. Secara berkala seluruh ketentuan dan prosedur dikaji ulang untuk memastikan kesesuaiannya dengan perubahan- perubahan yang terjadi. Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan adalah Direktur Kepatuhan dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja lainnya. Penugasan Direktur Kepatuhan merupakan wujud komitmen Perseroan untuk senantiasa melaksanakan peraturan perundang-undangan, baik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan lainnya. Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Identification, measurement and supervised process is done through market interest rate growth and banks in peer groups. Based on Bank Indonesia Regulation No. 1418PBI2012 on 28 th November 2012, corporate did not have to calculated Risk Weighted Assets ratio ATMR that used calculated the Capital Adequacy Ratio KPMM. Market Risk control is done by set a clear organization structural and its responsibility each working unit with periodically internal audit assessment.

7.5. COMPLIANCE RISK

Compliance risk happen when corporate fail to obligate rules or others valid regulations. To manage this risk, corporate needs to review all decisions or policy through their legality and periodically reviewed all rules and procedure to make sure it in line with valid regulations. Director in charge of compliance is the Director of Compliance and in the execution of their duties aided Compliance Working Unit are independently work. Director of Compliance is one of the corporate’s commitment to obey all the valid rules or regulations. Compliance Working Unit is made to monitoring awareness principal so all corporate’s business activity in line with the valid regulations. Director of Compliance together with Compliance Working Unit had been coordinated with related working unit to make sure availability, conformity guidelines, system and procedure are in line with valid regulations such as Bank Indonesia Regulations or Statutory Regulation.