SYUBHAT DAN BANTAHANNYA
SYUBHAT DAN BANTAHANNYA
Imam al-Bukhari berkata, "Telah berkata kepada kami Qutaibah dia berkata, telah berkata kepada kami Sufyan dari Sulaiman al-Ahwal dari Sa'id bin Jubair, dia berkata, Ibnu Abbas berkata, "Tahukah kalian hari Kamis, pada hari itulah penyakit Rasulullah saw. memuncak."
Maka Rasulullah saw. bersabda, "Berikan padaku secarik kertas agar kutuliskan untuk kalian sebuah wasiat
yang membuat kalian tidak akan tersesat selama-lamanya." Akhirnya mereka saling berdebat seharusnya tidak layak mereka berdebat
dihadapan Nabi mereka berkata, "Apa yang diinginkan beliau? Tanyakan padanya." Mereka pun mendatangí Rasulullah saw. mempertanyakan kembali hal tersebut, maka beliau berkata, "Tinggalkan diriku! Sebenarnya apa yang kuperintahkan kepada kalian lebih baik daripada apa yang kalian tuntut." Maka beliau mewasiatkan mereka dengan tiga perkara, "Keluarkan seluruh orang musyrik dari jazirah Arab, biarkan para utusan datang sebagaimana aku membolehkan mereka datang!" Kemudian beliau diam. Kemudian Ibnu Abbas berkata atau aku
yang lupa." 70 Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam tempat lainnya, dan muslim juga
meriwayatkan dari jalan Sufyan bin Uyainah. 71 Imam al-Bukhari juga mengeluarkan hadits ini dalam beberapa tempat dalam Shahihnya. dari hadits
Ma'mar dan Yunus dari az-Zuhri. 72 Menurut anggapan para ahlul bid'ah baik dari golongan Syiah dan lain-
lainnya bahwa wasiat yang akan ditulis Rasulullah saw. adalah khalifah sesudah beliau menurut anggapan mereka masing-masing. Inilah yang dikatakan berpegang teguh dengan mutasyabih (perkara yang samar-samar hukumnya), dengan meninggakan perkara yang muhkam (jelas hukumnya). Adapun Ahlus Sunnah maka mereka akan selalu berpegang teguh dengan sesuatu yang muhkam. Dan seharusnya perkara-perkara yang mutasyabih di-pahami dengan sesuatu yang muhkam. Inilah metode alim ulama yang dalam ilmu pengetahuannya (ar- rasikhuna fi al-ilm) sebagaimana yang Allah SWT menjelaskan kriteria mereka dalam kitabNya.
70 Shahih al-Bukhari, kltab al-Maghazi, bab Maradh Rasulillah Wawafatuh 8/132 dari Fathul Barí. 71 Shahih al-Bukhari, kltab al-Jihad, bab Jawaiz al-Wafdu 6/'170 dari Fathul Barí. Shahih Muslim kitab al-Wasíyyah hadits no
1637. 72 Kitab Shahih al-Bukhari, kitab al-Ilm, bab KitabatulIlmi 1/208 dari Fathul Bariúm kitab al-Maghazi bab Maradh
Rasulillah 8/132 dari Fathul Barí.
Bersandar dengan perkara yang mutasyabih banyak membuat orang-orang yang sesat tergelincir. Adapun Ahlus Sunnah tidak memiliki mazhab kecuali mengikuti yang haq dan akan setia berjalan di atasnya.
Mengenai sesuatu yang ingin dituliskan Rasulullah saw. sebenarnya telah diterangkan secara implisit. Imam Ahmad berkata, "Telah berkata kepada kami
Mu'ammal, dia berkata, telah berkata kepada kami Nafi ’ yaitu Ibnu Umar, dia berkata telah berkata kepada kami Ibnu Abi Mulaikah dari ‘Aisyah ra. dia berkata,
Ketika penyakit Rasulullah saw. semakin parah yang memba-wanya kepada kematian, beliau berkata, 'Panggilkan segera Abu Bakar dan anaknya supaya tidak ada lagi yang berhasrat ingin mengambil posisinya dan tidak ada lagi yang berandai-andai untuk mendapatkannya', kemudian dia berkata, Sesungguhnya Allah dan kaum muslimin enggan (kecuali Abu Bakar). Beliau ulangi dua kali. ‘Aisyah ra. berkata, 'Allah dan kaum mukminin enggan mene-rima (kecuali bapakku, maka benarlah bapakku yang terpilih)'." Hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad
sendiri dari jalur ini. 73 Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Yahya bin Yahya dari Sulaiman bin
Bilal dari Yahya bin Sa'id dari al-Qashim bin Muhammad dari ‘Aisyah ra., dia berkata, Rasulullah saw. pernah mengatakan, "Aku ingin menyuruh seseorang agar menjemput Abu Bakar dan anaknya, hingga tidak ada lagi yang mengatakan baliwa dirinya lebih berhak atau ada yang masih berkeinginan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Allah enggan -ataupun kaum mukminin menolak, atau Allah akan
menolak dan kaum mukminin akan enggan 74 (kecuali Abu Bakar)." Dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim dari hadits Ibrahim bin Sa'ad dari
Ayahnya dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari ayahnya, dia berkata, Pernah seorang perempuan datang menghadap Rasulullah saw. maka beliau menyuruhnya agar kembali. Kemudian perempuan itu bertanya, "Bagaimana jika aku datang ternyata engkau tidak ada?" -maksudnya beliau telah wafat-maka Rasulullah saw. menjawab, "Jika tidak menemuiku lagi maka datangi Abu
Bakar." 75 Secara zhahir -wallahu a'lam- bahwa kedatangán wanita itu tepatnya di kala
Rasulullah saw. sedang sakit keras yang membawanya kepada kematian.