PERSIAPAN PENAKLUKAN AL-MADAIN

PERSIAPAN PENAKLUKAN AL-MADAIN

Ibnu Jarir berkata, "Pada tahun 15 H banyak terjadi peperangan antara kaum muslimin dan Persia sebagaimana yang dikatakan Saif bin Umar. 518

Ibnu Ishaq dan al-waqidi berkata, "Peristiwa ini terjadi tahun 16 H." 519 Saif bin Umar berkata dari guru-gurunya, mereka berkata, "Umar bin al-Khaththab

ra.mengirim utusan kepada sa'ad bin AbiWaqqash dan menginstruk-sikannya agar berangkat ke Madain, dan memerintahkannya untuk meninggal-kan para wanita dan anak-

anak di al-Atiq 521 dengan kuda-kuda yang banyak. Ketika Sa'ad selesai menaklukkan Qadisiyah dia mengutus di pasukan terdepan

Zuhrah bin Huwaiyah. Setelah itu Sa'ad memerintahkan para pemim-pin berjalan bersama tentaranya satu rombongan-satu rombongan, sementara dia berjalan dengan para

514 Di dalam ath Thabari tertulis persaudaraanmu 515 Ibid, 3/593. 516 Ibid, 3/594, inilah penaklukan yang kedua kalinya setelah Khalid berhasil menaklukkannya, yaitu ketika penduduk setempat

membatalkan kesepakatan damai dan jaminan perlindungan, maka perlu untuk ditaklukkan lagi. 517 Terdapat beberapa riwayat tentang tahun wafatnya Utbah bin Ghazwan, pendapat mayoritas mengatakan bahwa wafatnya di tahun 17 H, ada yang berpendapat tahun 14 H, 15 H, maupun tahun 20 H, al-Khatib al-Baghdadi berkata, "Yang dekat kepada kebenaran, wafatnya Utbah pada tahun 17 H, sebab al-Madain baru ditaklukkan pada tahun 16 H." Baru setelah itu diresmikan menjadai kota dan dihuni kaum muslimin. Dengan demikian jelaslah pendapat yang mengatakan Peresmian kota Baghdad pada tahun 16 H. 518

lihat Taiikh ar-Rusul wa al-Muluk, 3/618. 519 Ibid, 3/618

520 Dalam naskah asli tertulis al-Aqiq, perbaikan ini dari Tarikh ath-Thabari, 3/618 521 Lihat ath-Thabari, ibid 3/618.

tentaranya di belakang, dan dia telah menunjuk Hasyim bin Utbah bin Abi Waqqash sebagai penggantinya menggantikan Khalid bin Urfuthah, dan dia menunjuk Khalid bin Urfuthah untuk me-mimpin barisan pasukan pertahanan belakang, maka bergeraklah mereka dengan mengendarai kuda-kuda dan persenjataan yang sangat banyak. Peristiwa ini terjadi pada akhir bulan syawal tahun tersebut. Maka pasukan ini segera berhenti di Kufah, sementara Zuhrah langsung berangkat terlebih dahulu ke Madain. Dalam perjalanan ini Zuhrah bertemu pasukan Busbuhra namun Zuhrah berhasil mengalahkan

mereka. 522

Peperangan Babilonia

Zuhrah bin Huwaiyah mengirim surat kepada Sa'ad memberitahukan padanya tentang berkumpulnya seluruh pasukan Persia yang telah dikalah-kan di Babilonia. Maka Sa'ad segera berjalan bersama pasukannya menuju Babilonia. Di sana Sa'ad bertemu dengan pasukan al-Fairuzan dan Sa'ad berhasil mengalahkan mereka dengan cepat, ibarat melipat selendang. Pasukan musuh kalah dan tercerai berai menjadi dua, sebagian menuju al-Madain dan sebagian lainnya menuju Nahawand. Setelah Babilonia

ditaklukkan Sa'ad sempat menginap di sana beberapa hari. 523

Peperangan Kutsa

Setelah itu Sa'ad berjalan menuju al-Madain. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan tentara Persia di tempat yang bernama Kutsa. 524 Akhirnya pecah pertempuran

yang sengit, didahului ajakan pemimpin mereka Syahriyar untuk perang tanding. Maka majulah seorang prajurit Islam yang bernama Nail al-A'raji Abu Nabatah dari pahlawan dan jagoan Bani Tamim.

Selama beberapa saat mereka saling menyerang dengan tombak, setelah itu masing- masing melemparkan tombaknya untuk mengambil pedang, tak lama kemudian keduanya berkelahi dengan menggunakan pedang dari atas kuda masing-masing. Lalu keduanya saling bergumul dan jatuh dari atas kuda. Syahriyar berhasil duduk di atas dada Abu Nabatah dan megeluarkan pisau belatinya untuk menyembelih lehernya. Namun salah satu jarinya dapat digigit oleh Abu Nabatah hingga membuatnya sibuk untuk melepaskannya. Ketika itulah Abu Nabatah mengambil belati tersebut dan secepat kilat menyembelih lehernya dan kemudian mengambil seluruh benda dan kuda milik Syahriyar.

Dengan kejadian itu pertahanan pasukan musuh mulai goyah dan ber-akhir dengan kekalahan. Maka Sa'ad berkeinginan keras agar Nail Abu Nabatah memakai gelang- gelang Syahriyar dan mengenakan mahkota di atas kepalanya lengkap dengan senjatanya, sekaligus menaiki kudanya dalam peperangan dan Nail patuh melaksanakannya. Ada yang mengatakan bahwa dialah orang yang pertama kali

memakai gelang di Irak. 525

Peperangan Bahurasir Tahun 16 H.

Di awal tahun 16 Hijriyah, Sa'ad bin Abi Waqqash singgah di kota Bahurasir 526

522 Ibid, 3/ 619 523 Ibid, 3/ 620. 524 Kutsa: sebuah tempat di bumi sawad Irak yang masuk ke dalam wilayah Babilonia, pusat Sawad. (Yaqut, ibid4/487). 525 Lihat ath-Thabari, 3/621.

526 Dalam naskah asli tertulis Nahrusyir, dan perbaikan ini dari Tarikh ath-Thabari, 3/622. Mu'jam Al-Buldan, 1/515, dalam 526 Dalam naskah asli tertulis Nahrusyir, dan perbaikan ini dari Tarikh ath-Thabari, 3/622. Mu'jam Al-Buldan, 1/515, dalam

Beliau telah mengirim pasukan-pasukan kecil dengan mengendarai kuda-kuda keseluruh penjuru, namun mereka tidak menemukan satu tentara Persia pun. Pasukan tersebut segera mengumpulkan 100.000 dirham dari para petard dan menawan mereka. Lantas Sa'ad melayangkan sebuah surat kepada Umar ra. yang isinya melaporkan tindakan yang telah ia lakukan terhadap para petani itu. Umar ra. segera menulis surat kepadanya, "Sesungguhya para petani tidak pernah bermaksud memerangi kalian maka barangsiapa berdiam di negerinya akan dijamin keamanannya, tetapi barangsiapa melarikan diri dan dapat kalian tangkap maka perbuatlah sesuka hati kalian terhadapnya." Setelah di dakwahi untuk masuk Islam, Sa'ad segera melepaskan mereka. Tetapi mereka menolak dakwah tersebut dan bersedia membayar jizyah. Tidak ada seorang petani pun yang bermukim di daerah sebelah barat sungai Tigris hingga tanah Arab yang tidak membayar jizyah dan pajak hasil bumi, kecuali penduduk Bahurasir yang masih sangat enggan untuk membayar jizyah. Padahal Sa'ad telah mengutus Salman al-Farisi untuk mendakwahi mereka atau memilih antara membayar jizyah ataupun perang. Tetapi mereka tetap membangkang dan memilih untuk berperang. Mereka telah menyiapkan manjaniq (alat pelontar) dan kendaraan perang. Lalu Sa'ad memerintahkan pasukannya untuk membuat manjaniq, hingga tersedialah 20 unit manjaniq'yang diarahkan ke Bahurasir. Lantas pengepungan semakin diperketat, sehingga penduduk Bahurasir keluar menyerbu kaum muslimin dengan sengit dan bersumpah tidak akan lari dari medan pertempuran. Tetapi Allah memperdayai mereka hingga akhirnya Zuhrah bin Huwaiyah berhasil mengalahkan mereka setelah salah satu anak panah musuh mengenainya. Walaupun dalam kondisi terluka, dia mampu membunuh banyak tentara Persia. Musuh akhirnya kalah dan melarikan diri ke kota mereka. Namun mereka dikepung dengan ketat hingga mereka menderita kelaparan hingga memakan anjing dan kucing. Akhirnya mereka pindah ke Madain. Kemudian Sa'ad memerintahkan pasukannya bergerak menuju Madain. Musuh lari menaiki perahu karena antara kota Bahurasir dan Madain hanya dibatasi oleh sungai Tigris. Di saat kaum muslimin memasuki kota Bahurasir mereka melihat istana putih Madain, inilah istana yang pernah diberitakan Rasulullah saw. akan

ditaklukkan Allah untuk umatnya. 527 Orang Islam pertama yang melihat istana ini adalah Dhirar bin al-Khaththab. 528 Seketika itu dia berteriak dan mengucapkan takbir,"Allahu

Akbar... lihatlah! Itu istana putih Raja Kisra, inilah yang telah dijanjikan Allah dan Rasulnya kepada kita." Semua orang menoleh kepadanya dan ikut mengumandangkan

takbir hingga pagi menjelang. 529