PENAKLUKAN MADAIN

PENAKLUKAN MADAIN

Sa'ad berhasil menaklukkan Bahurasir dan berdiam di sana, tepatanya pada bulan

Yaqut dibarisi dengan Nahurasylr yaitu salah satu tempat dari bumi Sawad Baghdad yang berdekatan dengan kota al- Madain di arah barat Sungai Tigris. 527 Yaitu hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari jalan Jabir bin samurah, dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,

"Sekelompok kaum muslimin atau mukminin akan mengambil alih khazanah keluarga Persia yang berada dalam istana Putih." {Shahih Muslim, 4/237, No. 2919). 528 Yaitu Dhirar bin Mirdas al-Qurasyi al-Fihri, dikenal pernah bertemu nabi dan dia adalah seorang pujangga dan penunggang kuda yang ulung, lihat boigrafinya dalam Ishabah, 3/483. 529 Lihat Tarikh ath-Thabari, 3/622 dan 4/5-8

Safar tahun 16 Hijriyah, namun dia tidak menemukan seorang-pun di sana, dan tidak pula menemukan sedikitpun harta rampasan perang. Seluruhnya telah dipindahkan ke Madain dengan menggunakan perahu. Mereka juga telah mengambil seluruh perahu hingga tidak satupunyang tersisa untuk Sa'ad. Dia gagal mendapatkan apapun, sementara sungai Tigris dalam keadaan pasang, permukaan airnya naik sangat tinggi dan airnya berubah menjadi hitam, sementara buih meluap-luap disebabkan derasnya arus sungai. Diberitakan kepada Sa'ad bahwa "Raja Kisra -Yazdigrid- akan memindahkan seluruh harta dan perbendaharaan istananya ke Hulwan. Jika selama tiga hari engkau tidak menangkapnya

maka permasalahannya akan menjadi runyam." 530

Kaum Muslimin Menyeberangi Sungai Tigris Tanpa Perahu

Sa'ad sempat berpidato di tepi sungai Tigris, setelah memuji Allah dia berkata, "Sesunggunya musuh kalian telah menyelamatkan diri dengan menyeberangi sungai dan kalian tidak dapat memburu mereka, sementara jika mereka kehendaki, mereka dapat menyerbu kalian dari sampan-sampan mereka. Di belakang kalian tidak ada musuh yang perlu ditakutkan. Aku ber-pendapat kita harus terus berjihad mengejar musuh-musuh kita dengan niat yang ikhlas sebelum dunia megelilingi kita. Aku telah bertekat untuk me- nyeberangi sungai ini agar dapat menyerbu mereka." Maka seluruh pasukan berkata, "Sesungguhnya Allah juga telah berkehendak agar kami dan anda menyebrangi sungai ini

maka lakukanlah." 531

Tentara Ahwal Menyebrangi Sungai

Sa'ad mulai memberikan motivasi kepada pasukannya untuk menye-berangi sungai tersebut dan berkata, "Siapa yang dapat melindungi kami dari serangan musuh di seberang sungai agar tentara dapat berjalan ke tepi sana dengan aman?" Maka 'Ashim bin Amru maju memenuhi seruan ini di ikuti oleh para pahlawan Islam berjumlah sekitar 600 orang. Sa'ad menunjuk 'Ashim sebagai pimpinan mereka lalu berdiri di tepi sungai Tigris. 'Ashim berkata kepada mereka, "Siapa yang mau ikut denganku menyeberangi sungai ini agar kita dapat melindungi tentara dari tepi seberang sungai?" Maka 60 personil yang terdiri dari para jagoan Islam segera turun menyeberangi sungai. Sementara orang-orang Ajam (bangsa non Arab) berdiri dan berbaris di tepi seberang sana menyaksikan adegan tersebut. Salah seorang dari tentara kaum muslimin mulai menyeberangi sugai Tigris dan berkata kepada para sahabatnya, "Kenapa kalian begitu takut dengan yang tercipta dari setetes sperma ini?" Kemudian dia membacakan sebuah ayat:

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya." (Ali Imran:145).

Kemudian dia segera masuk ke dalam air dengan kudanya dan diikuti oleh para pasukan yang lain. 30 orang penunggang kuda ini terpisah menjadi dua kelompok. Kelompok para penunggang kuda jantan dan kelompok penunggang kuda betina. Ketika para penduduk Persia melihat mereka berjalan terapung di atas air mereka tercengang keheranan dan berkata dalam bahasa Persia, "Dhvana..diwana..." yang bermakna gila...gila. Setelah itu mereka saling berbicara satu sama lainnya dan berkata, "Sesungguhnya kalian bukan memerangi manusia tetapi yang kalian perangi adalah jin!" Setelah itu mereka mengirim para pasukan penunggang kuda mereka untuk turun ke tepi

530 531 Ibid, 4/9 Op.Cit, 4/9.

sungai agar dapat menghalangi pasukan berkuda kaum muslimin yang hampir tiba di tepi sungai dan siap mendarat. Maka 'Ashim segera memerintahkan pasukannya untuk memanahi mereka dengan mem-bidik ke arah mata kuda-kuda mereka. Akhirnya mereka berhasil membuta-kan mata kuda-kuda musuh dan langsung mereka melompat meninggalkan kuda-kuda mereka yang tidak dapat dikendalikan lagi. Di saat mereka lari, 'Ashim mengerahkan tentaranya untuk memburu mereka hingga berhasil mengusir mereka dari tepi sungai itu dan akhirnya dapat menguasai tepi sungai tersebut. Setelah itu barulah sisa dari pasukan 'Ashim yang seluruhnya berjumlah 600 persorul tadi, mulai mengendarai kuda menyebe-rangi sungai dan bergabung dengan 'Ashim di tepian sungai. Kemudian mereka memerangi tentara Persia yang berada di sana hingga berhasil mengusir seluruhya dari tepi sungai tersebut. Pasukan pertama ini disebut dengan

Kutaibah Ahwal dibawah pimpinan Ashim bin Amru. 532

Sisa Pasukan Menyeberangi Sungai

Sa'ad turun membawa seluruh sisa pasukan, yakni ketika mereka melihat tepian seberang sungai telah aman dijaga oleh para pasukan berkuda kaum muslimin. Sa'ad memerintahkan kaum muslimin agar memasuki air sambil mengucapkan:

"Kami memohon pertolongan kepada Allah dan bertawakkal padanya, cukuplah Allah sebagai penolong kami, tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan bantuan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung."

Lantas seluruh pasukan turun ke sungai tanpa ada yang tersisa. Mereka berjalan di atas air seolah-olah sedang berjalan di atas tanah hingga mereka memadati dua tepi sungai tersebut. Permukaan air tidak tampak lagi di-sebabkan banyaknya para tentara yang terdiri dari pasukan berkuda dan pejalan kaki, para pasukan saling berbicara satu sama lainnya seolah-olah mereka sedang berbicara di atas daratan. Hal ini tentunya setelah mereka merasa tenang dan aman serta yakin bahwa Allah akan memberikan per- tolonganNya dan akan memenuhi janjiNya. Apalagi yang menjadi pimpinan mereka adalah Sa'ad bin Abi Waqqash salah seorang dari sepuluh sahabat Nabi yang dijanjikan masuk ke dalam surga. Ketika Rasulullah saw. Wafat, beliau meninggalkannya dalam keadaan ridha kepadanya dan beliau juga pernah mendoakannya, yang bunyinya, "Ya

Allah kabulkanlah doanya dan tepatkan bidikannya." 533 Sesuatu hal yang dapat dipastikan bahwa Sa'ad mendoakan keselamatan pasukannya dan kemenangan. Mereka

terjun ke tengah gelom-bang air sungai yang begitu deras. Allah menyelamatkan mereka hingga tidak satupun dari anggota pasukannya yang hilang dan tidak satupun dari bekal yang dibawa kaum mulimin hanyut kecuali satu piring kayu milik seorang anggota pasukan yang bernama Malik bin Amir. Ikatan bekalnya tidak kuat hingga terlepas dan hanyut dibawa arus. Tetapi pemiliknya berdoa kepada Allah agar barang tersebut kembali. Dalam doanya dia ber-kata, "Ya Allah janganlah kau jadikan dari sekian banyak pasukan hanya aku yang kehilangan piringku." Akhirnya ombak tinggi menghempaskan piring itu kembali kepadanya. Lebih hebat lagi seolah-olah sebagian kuda-kuda berjalan dan air tidak sampai ke tali kekangnya. Hari itu merupakan hari yang sangat agung, penuh dengan keajaiban dan keanehan yang diluar jang-kauan akal sekaligus merupakan mukjizat Rasulullah saw. yang diciptakan Allah untuk para sahabatnya. Kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya di negeri ini atau di negeri manapun, kecuali yang

532 533 Ibid, 4/9-14 Lihat Fadhail' as-Shahabah karya Imam Ahmad, 2/750 hadits No. 1308, 1309 532 533 Ibid, 4/9-14 Lihat Fadhail' as-Shahabah karya Imam Ahmad, 2/750 hadits No. 1308, 1309

Ada yang mengatakan bahwa Salman yang mengusulkan kepada Sa'ad untuk berjalan di atas air. Maka Sa'ad berjalan dengan berdoa, "Cukuplah Allah bagi kita. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik Penolong. Demi Allah pasti Dia akan menolong para walinya dan akan memenangkan agamaNya dan mengalahkan para musuhNya, selama tentara kita tidak melakukan perbuatan yang melampaui batas ataupun kezhaliman yang mengalahkan kebaikan." Salman berkata padanya, "Sesungguhnya Islam adalah agama baru, namun dengan agama ini lautan dan sungai dapat ditundukkan sebagimana ditundukkannya daratan untuk mereka. Demi Dzat yang jiwa Salman berada ditanganNya, mereka pasti akan keluar menyeberangi sungai ini dengan selamat secara berbondong-bondong sebagaimana mereka memasukinya secara berbondong-bondong pula. Akhirnya mereka selamat menyeberangi sungai tersebut tanpa ada dari mereka

yang tenggelam ataupun kehilangan bekal. Abu Bujai an-Nafi' bin al-Aswad 534 membuat syair yang menceritakan tentang kisah ini:

Kami datang ke Madain dengan berkuda Menyebrangi lautnya seolah-olah sedang berjalan di atas daratan Kami akhirnya berhasil merebut seluruh harta perbendaharaan Kisra. Pada hari ketika mereka melarikan diri dan kami mengejarnya Ketika seluruh pasukan telah mendarat di atas tanah, kuda-kuda mengibas-

ngibaskan air yang melekat di badannya. Setelah itu mereka segera mengejar para tentara Persia yang melarikan diri hingga masuk ke Madain. Tetapi mereka tidak menemukan seseorangpun dan Kisra telah memindah-kan seluruh keluarganya dan seluruh harta benda yang bisa diselamatkan. Mereka meninggalkan apa yang tidak bisa mereka bawa seperti binatang ternak, pakaian, perkakas rumah tangga, kendi-kendi, vas-vas dan minyak yang tak terhingga harganya di dalam gudang perbendaharaan Kisra mereka

mendapati mencapai 3.000.000.000.000 dinar. 535 Lantas mereka mengambil seberapa yang dapat diambil dan meninggalkan sisanya yang diperkirakan lebih kurang masih

setengah lagi. Kelompok al-Ahwal adalah kelompok pertama yang memasuki Madain. Kemudian Kelompok Khurasa', mereka berjalan di sepanjang lorong dan gang dengan leluasa tanpa merasa takut kecuali satu tempat yaitu Istana putih Kisra yang di dalamnya terdapat pasukan. Istana ini sekaligus menjadi benteng pertahanan mereka, namun mereka tidak menemukan seorangpun di sana.

Sesampainya di Madain, Sa'ad mendakwahi pasukan Persia yang bersem-bunyi di dalam Istana Putih selama tiga hari dengan mengutus Salman al-Farisi. Pada hari ketiga mereka keluar dari dalam istana dan Sa'ad masuk mendudukinya lalu menjadikannya musholla. Ketika memasukinya dia membacakan firman Allah SWT, :

"Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah, dan kesenangan-kesenangan yang mereka

534 Lihat biografinya di Al-Ishabah, 6/ 489, dan syairnya dapat di lihat di Tarikh ath-Thabari, 4/10. 535 Atau tiga trilyun dinar, dalam Tarikh ath-Thabari, 4/10-11 tiga milyar, pentahqiq buku ini menyebutkan bahwa dalam

sebagian naskah asli yang berbentuk manuskrip tiga tr/i/untiau dia berpendapat bahwa tiga nol terakhir adalah kelebihan.

menikmatinya, demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain." (Ad- Dukhan: 25-28).

Kemudian Sa'ad masuk ke dalam istana lalu melaksanakan Shalat Fath delapan raka'at tanda kemenangan. 536 Saif menyebutkan bahwa Sa'ad me-laksanankan shalat

dengan satu kali salam. Pada bulan safar tahun ini dia menggumpulkan pasukannya untuk melaksanakan

Shalat Jum'at di dalam istana tersebut. Inilah Shalat Jum'at pertama yang didirikan di negeri Irak. 537 Hal ini disebabkan Sa'ad telah berniat untuk tinggal di istana ini.

Kemudian Sa'ad mengutus orangnya untuk menempatkan para wanita dan anak- anak di dekat Madain sekaligus menjadikannya sebagai tempat tinggal hingga mereka

menaklukkan kota Jalula, Tikrit, Mosul, dan selanjutnya mereka berangkat ke Kufah. 538 Sa'ad telah mengutus pasukan-pasukan kecilnya untuk mengejar Kisra Yazdigrid,

ternyata sebagian dari pasukan ini ada yang berhasil mengejar dan membunuh mereka, serta mengambil harta rampasan perang dari mereka dalam jumlah yang besar, mereka berhasil memperoleh banyak dari baju-baju Kisra, mahkota dan perhiasannya.

Ghanimah (Rampasan Perang) yang Diperoleh

Sa'ad segera mengumpulkan seluruh ghanimah dan harta benda yang mereka dapatkan dalam jumlah yang sangat besar dan tak terhitung banyak-nya. Telah sampai sebuah riwayat kepada kami bahwa mereka mendapati patung-patung yang terbuat dari batu kapur, maka Sa'ad mengamat-amati seluruh patung-patung itu dan ternyata satu dari patung tersebut sedang me-nunjuk dengan jarinya ke satu arah. Maka Sa'ad berkata, "Mustahil patung ini dibuat tanpa makna. Coba perhatikan ke mana arah jari tangan patung itu dan perhatikan baik-baik apa yang ada di sana!" setelah itu mereka ke tempat yang diisyaratkan patung tersebut dan ternyata mereka berhasil mendapat-kan simpanan harta peninggalan raja-raja Kisra terdahulu. Mereka segera mengeluarkan seluruh perbendaharaan Kisra yang ada di dalamnya dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Kaum muslimin menguasai seluruh harta yang terdapat di dalamnya benda-benda yang

belum pernah seorangpun melihat seperti ini di dunia. 539

Mahkota Kisra

Dari seluruh harta yang mereka kumpulkan terdapat mahkota Kisra yang dibalut dengan batu-batu permata mulia yang membuat kagum setiap mata orang memandangnya. Demikian pula dengan ikat pinggangnya, pedang, gelang dan topinya. Di sana juga terdapat permadani istana yang berbentuk persegi empat dengan panjang dan lebar 60 hasta. Demikian pula dengan karpetnya, seluruhnya dijahit dengan benang emas lengkap dengan permata dan intan berlian yang mahal. Di karpet-karpet tersebut terdapat gambar seluruh raja-raja Persia kuno, berikut gambar wilayah-wilayah yang mereka kuasai beserta sungai-sungai, sawah ladang, perbendaharaannya, tanaman dan pepohonan yang terdapat di negerinya kala itu.

536 Dalam hadits shahih Rasulullah saw. pernah melaksanakan shalat delapan rakaat setelah menaklukkan kota Mekah di rumah Ummu Hani', sebagaimana yang terdapat dalam Shahih Bukhari, kitab Al-Jizyah waAI-Muwada'ah, babAman an-Nisa Wa Jawarihinna, 6/273

dari Fathul bah, lihatjuga ZadulMa'ad karya Ibn al-Qayyim, 3/410, dan tarjih yang dikemukakannya bahwa shalat delapan rakaat itu adalah Shalat al-Fath, bukan Shalat Dhuha. 537 Lihat Tarikh ath-Thabari, 4/16. 538 539 Ibid, 4/21. Ibid, 4/16

Jika Raja Kisra duduk di atas singgasananya, dia harus melintas di bawah mahkotanya yang tergantung dengan rantai-rantai yang terbuat dari emas, sebab raja tak mungkin meletakkan mahkota tersebut di atas kepalanya secara langsung, disebabkan mahkota tersebut sangat berat. Dia biasanya datang dan duduk di bawah mahkota setelah duduk barulah mahkota ditu-runkan dan di masukkan di kepalanya masih tetap bergantung di atas rantai-rantai emas tersebut. Jika ia duduk mahkota itu menutupi dirinya dan jika hijab diangkat, seketika seluruh panglima dan para pemimpin sujud kepa-danya. Sang raja juga mengenakan sabuk ikat pinggang beserta pedang, gelang dan topi yang di lapisi dengan intan permata. Setelah itu dia akan ber-tanya kepada para menteri mengenai kondisi wilayah-wilayah negerinya dan mengenai para perwakilannya satu persatu. Adakah kejadian-kejadian penting yang telah terjadi? Maka segera para menteri menjawab segala sesuatu yang ditanyakan. Selanjutan dia akan berpindah menanyakan perihal negeri lainnya dan begitulah seterusnya hingga dia bertanya mengenai negerinya dalam setiap waktu. Dia tidak pernah meremehkan urusan kerajaannya. Permadani yang dipenuhi gambar-gambar ini diletakkan didepan sang raja untuk mengingatkannya tentang sikap para raja yag terdahulu. Hal ini dianggap suatu yang memajukan dalam perbaikan sisitem politik mereka.

Ketika ketentuan Allah datang maka hilanglah segala kekuatan dan kerajaan- kerajaan mereka. Kaum muslimin juga berhasil menguasai seluruh tanah-tanah yang mereka kuasai, menghancurkan kekuataan Persia dan me-nguasainya dengan izin Allah. Segala puji Allah bagi atas limpahan nikmat- Nya.

Sa'ad bin Abil Waqqash menunjuk Amru bin Amru al-Muzani untuk mengumpulkan segala sesuatu yang dapat diambil. Dia berhasil mengum-pulkan seluruh kekayaan Kisra, rumah-rumahnya dan seluruh rumah-rumah yang berada di Madain. Ada juga yang berhasil dikumpukan oleh pasukan Zuhrah bin Huwaiyah. Di antara harta yang dikembalikan Zuhrah kepada perwakilan Sa'ad adalah seekor baghl (peranakan kuda dan keledai) yang berhasil dirampasnya dari tentara Persia yang ditugaskan mengawal kuda ini dengan pedang-pedang terhunus. Namun pada akhirnya kaum muslimin berhasil merampasnya. Huwaiyah berkata, "Baghl pasti ini pernah membawa barang yang berharga." Ketika baghl tersebut diserahkan kepada petugas yang mengumpulkan barang- barang, mereka mendapatkan di atas beghal ini dua karung yang berisikan pakaian- pakaian Kisra, perhiasan dan pakaian kebesaran yang dikenakannya jika duduk di atas singgasana dan seekor baghl yang lain memikul mahkotanya yang disimpan dalam tempatnya. Harta tersebut juga berhasil direbut kaum muslimin di jalan. Ada juga yang berhasil direbut pasukan-pasukan kecil kaum muslimin karung-karung yang berisi perkakas dan peralatan rumah tangga Kisra maupun benda-benda berharga lainnya. Orang-orang Persi tidak mampu untuk membawa perma-dani dan seluruh harta disebabkan beratnya yang luar biasa. Sebahagian kaum muslimin ada yang masuk ke dalam beberapa rumah yang sarat dengan bejana-bejana emas dan perak dan lain-lainnya. Ada pula yang mendapati tumpukan kafur barus yang disangka garam. Bahkan sebagian dari mereka ada yang telah mencampurkannya dengan bumbu makanan, namun ketika mereka merasa pahit barulah mereka yakin bahwa benda ini adalah kapur barus.

Kaum muslimin berhasil mendapatkan harta benda milik musuh dalam jumlah yang sangat banyak sekali. 540

540 Ibid, 4/ 17-19.

Sa'ad memerintahkan Salman al-Farisi membagi-bagikan harta ini men-jadi lima bagian dengan ketentuan empat perlima untuk anggota pasukan dan tiap prajurit berkuda mendapatkan 12.000 dirham. Hampir seluruh prajurit ini adalah para penunggang kuda

dan sebagian lagi menunggang unta. 541

Pengiriman Seperlima Hasil Rampasan Perang dan Sebagian Benda Kuno Kepada Umar ra.

Sa'ad meminta dari empat perlima jatah yang diberikannya kepada para tentaranya berupa permadani dan pakaian kebesaran kisra. Maksudnya untuk di kirim ke Umar ra. di Madinah kaum muslimin dapat menyaksikan keindahan permadani tersebut. Para prajurit dengan suka rela menyerahkan benda-benda itu kepada Sa'ad untuk dikirim ke Madinah. Sa'ad mengutus Bayir bin al-Khasasiyah untuk membawa seluruh harta benda ini kepada Umar ra.. Ada-pun berita kemenangan sebelumnya sudah dibawa oleh Khunais bin Fula

al-Asady. 542 Diriwayatkan kepada kami bahwa ketika Umar ra. melihat benda-benda ini dia

berkata, "Sesungguhnya aku mendapati suatu kaum (para tentara Islam, pent.) yang benar-benar memegang amanah." Ali bin Abi Thalib berkata, "Sebab dirimu benar-benar memiliki iffah dan amanah maka para rakyatmu meniru perilakumu, jika engkau rakus

pasti mereka akan lebih rakus lagi." 543 Setelah itu Umar ra. membagi-bagikan harta ini kepada kaum muslimin. Ali berhasil mendapatkan sebagian dari permadani yang

kemudian dijualnya seharga 20.000 dirham. 544 Saif bin Umar menyebutkan bahwa Umar bin al-Khaththab ra.memajang pakaian

kebesaran Kisra di atas sebuah kayu agar keindahan pakaian ini dapat disaksikan kaum muslimin yang telah dihiasi dengan segala perhiasan dunia fana. 545

Telah diriwayatkan kepada kami bahwa Umar ra. memakaikan pakaian kebesaran Kisra kepada Suraqah bin Malik bin Ju'syam Kepala suku Bani Mudlaj. Al-Hafiz Abu Bakar al-Baihaqi menyebutkan dalam Dalail an-Nubuw-wah bahwa ketika dibawakan kepada Umar bin al-Khaththab ra.perlengkapan dan pakaian kebesaran Kisra, di antara para sahabat yang menyaksikan terdapat Suraqah bin Malik bin Ju'syam. Umar ra. lalu melemparkan padanya gelang-gelang Kisra bin Hurmuz agar dikenakan di dua tangannya, maka gelang-gelang tersebut memenuhi seluruh tanggannya hingga ke bahunya. Setelah Umar ra. melihat hal itu beliau berkata, "Alhamdulillah yang telah mejadikan gelang-gelang Kisra bin Hurmuz di tangan Suraqah bin Malik bin Ju'syam seorang Arab pedalaman dari Bani Mudlaj." Setelah itu al-Baihaqi menyebutkan kisah ini

hingga selesai. Inilah riwayat al-Baihaqi. 546 Diriwayatkan dari Syafi'i dia berkata, "Sesungguhnya gelang-gelang itu dipakaikan Umar ra. kepada Suraqah disebabkan

Rasulullah saw. pernah berkata kepada Suraqah ketika melihat kedua tanggannya, "Seolah-olah aku diperlihatkan bahwa engkau akan mengenakan gelang-gelang milik Kisra." Syafi'i melanjutkan, "Umar ra. berkata kepada Suraqah ketika gelang-gelang itu

dipakaian di kedua tangannya, "Katakan 'Allahu Akbar 1 ." Maka Suraqah segera mengatakan "Allahu Akbar." Kemudian Umar ra. berkata, "Alhamdulillah yang telah

541 542 Al-Janaib: maknanya adalah unta. 543 Ibid, 4/22. Ibid, 4/20. 544 Ibid, 4/22. 545 546 Ibid, 4/23 Dalail an-Nubuwwah, 6/325 dari al-Hasan aJ-Bashrl 541 542 Al-Janaib: maknanya adalah unta. 543 Ibid, 4/22. Ibid, 4/20. 544 Ibid, 4/22. 545 546 Ibid, 4/23 Dalail an-Nubuwwah, 6/325 dari al-Hasan aJ-Bashrl

Kemudian Umar ra. berkata, "Ya Allah sesungguhnya engkau tidak mem-berikan hal ini (penaklukan Persia, pent.) atas Nabimu, padahal dia lebih engkau cintai dan lebih mulia dari diriku. Engkau juga telah menahan (Penaklukan Persia, pent.) dari Abu Bakar ra. padahal dia lebih Engkau cintai dan lebih mulia daripadaku. Lantas kau berikan hal ini padaku. Aku berlindung padamu semoga karunia yang limpahkan padaku ini bukanlah menjadi makar untuk diriku." Setelah itu dia menangis hingga orang di sekitarnya merasa kasihan terhadapnya. Kemudian dia berkata kepada Abdurrahman bin Auf, "Aku bersumpah hendaklah engkau segera menjualnya dan membagi-bagikannya sebelum sore menjelang."