PEPERANGAN JALULA TAHUN 16 H.

PEPERANGAN JALULA TAHUN 16 H.

Ketika Kisra Yazdigrid bin Syahriyar melarikan diri dari Madain ke Hulwan, dia segera mengumpulkan tentara dan pengikutnya yang berada di setiap wilayah yang dia lalui. Maka terbentuklah sebuah pasukan dalam jumlah besar dan menunjuk Mihran sebagai panglima pasukan besar ini. Lalu Kisra melanjutkan perjalannya ke Hulwan sementara seluruh pasukan menetap di Jalula. Mereka menggali parit besar di sekeliling mereka sebagai pertahanan dan berdiam di tempat itu dengan sejumlah pasukan, bekal dan peralatan yang sangat banyak. Sa'ad segera mengirimkan surat kepada Umar ra. memberitahu-kan hal ini. Umar memberikan jawaban padanya agar tetap mendiami Madain dan menunjuk Hasyim bin Utbah -keponakannya- sebagai pimpinan pasukan

1 untuk menyerang Kisra. Barisan depan dipimpin oleh al-Qa'qa 548 bin Amru, Si'r bin Malik pimpinan sayap kanan, Amru bin Malik saudaranya di sayap kiri, Amru bin

Murrah al-Juhani sebagai pimpinan belakang. Sa'ad segera menjalankan instruksi ini dan mulai mengutus keponakannya dengan membawa pasukan dalam jumlah yang besar sekitar 12.000 personil yang terdiri dari para senior kaum muslimin yakni dari kaum Muhajirin dan Anshar, dari para kepala suku orang Arab pedalaman. Kejadian ini tepatnya pada bulan Safar tahun 16 H. Setelah mereka menaklukkan Madain, pasukan muslimin segera bergerak dan tiba di Jalula. Di sana mereka mendapati orang-orang Majusi telah membuat pertahanan dengan parit yang mereka buat. Hasyim mulai mengepung mereka dan pasukan musuh ini telah bergabung dari seluruh wilayah yang dikuasai Kisra untuk berperang mati-matian. Sementara Kisra terus menerus menurunkan bala bantuan kepada mereka. Demikian pula Sa'ad berusaha untuk mengirimkan bantuan pasukan demi pasukan kepada kaum muslimin yang dipimpin anak saudaranya. Suasana perang mulai memanas, api peperangan mulai dikobarkan, Hasyim berpidato berkali kali dihadapan pasukannya untuk memberikan motivasi kepada mereka agar senantiasa bertawakkal kepada Allah. Sementara Persia telah mengikat perjanjian dengan sekutu- sekutunya. Mereka bersumpah demi api -tuhan mereka- tidak akan lari dari pertempuran hingga seluruh bangsa Arab dapat dibasmi. Peperangan tak dapat dihindari lagi, pecahlah pertempuran yartg sangat dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga anak panah kedua belah pihak mulai habis dan berganti dengan tombak-tombak yang berterbangan dari dua belah pihak. Setelah itu mereka mulai saling menyerang dengan pedang. Waktu sholat Zuhur telah masuk dan kaum muslimin hanya mampu

547 548 Ibid, 6/ al-Hafizh menyebutkannya dalam al-lshabah, 3/42 dari jalan Ibn Uyainah dari al-Hasan al-Bashri secara mursal. Dalam naskah asli tertulis Sa'adian koreksi ini berasal dari Tarikh ath-Thabari, 4/24. Lihat biografinya dalam al-Ishabah, 3/257 547 548 Ibid, 6/ al-Hafizh menyebutkannya dalam al-lshabah, 3/42 dari jalan Ibn Uyainah dari al-Hasan al-Bashri secara mursal. Dalam naskah asli tertulis Sa'adian koreksi ini berasal dari Tarikh ath-Thabari, 4/24. Lihat biografinya dalam al-Ishabah, 3/257

seberang parit musuh." 549 Ketika orang-orang Majusi mendengar seruan itu mereka segera ber-lari, kaum

muslimin langsung menyerbu mengikuti jejak al-Qa'qa' bin Amru yang telah berada di seberang dan menguasai medan pertempuran. Sementara seluruh tentara Persia telah berlari kocar-kacir dikejar kaum muslimin dari segala penjuru dan dihadang di manapun mereka berlari. Waktu itu tentara Islam berhasil membunuh sebanyak 100.000 orang, sehingga permukaan bumi penuh dengan mayat yang bergelimpangan. Itulah sebab maka pepe-rangan ini dinamakan dengan Jalula (yang bergelimpangan). Kaum muslimin berhasil mendapatkan ghanimah berupa harta, senjata, emas dan perak yang jumlahnya

hampir dengan harta yang mereka dapati di Madain. 550