PEPERANGAN KHURASAN TAHUN 22 H

PEPERANGAN KHURASAN TAHUN 22 H

Al-Ahnaf bin Qois telah mengusulkan kepada Umar ra. untuk memperluas kekuasaan kaum muslimin dengan menaklukan negeri-negeri 'Ajam, dan mempersempit wilayah Kisra Yazdigrid, sebab Yazdigrid dinilai sebagai biang kerusuhan yang telah memprovokasi warga Persia dan seluruh bala tentaranya untuk memerangi kaum muslimin. Maka Umar ra. tertarik dengan usulannya dan menjadikannya sebagai panglima perang untuk wilayah Khurasan. Maka al-Ahnaf

632 Ath-Thabari, ibid, 4/155-158. 633 634 Shahih Al-Bukhari kitab Al-Jihad, bab Qitai allazina Yantailuna as-Syar, 6/104 dari Fathul Ban. Ath-Thabari, ibid, 4/158.

segera berangkat membawa pasukannya dalam jumlah besar me-nuju Khurasan dengan maksud memerangi Yazdigrid. Al-Ahnaf memasuki wilayah Khurasan dan berhasil

menaklukkan Harat 635 dengan perang. Setelah itu dia menunjuk Suhar bin Fulan al- Abdi sebagai penguasa di tempat itu. Setelah itu dia bergerak menuju Marwa as-

Syahjan 636 tempat kediaman Yazdigrid. Sebelumnya al-Ahnaf telah mengirim bala tentara di bawah pim-pinan Mutharrif bin Abdillah bin as-Syakhir ke Nisabur 637 , dan al-Haris bin Hassan ke Syarkhas. 638 Ketika al-Ahnaf telah mendekat dari Marwa as- Syahjan, maka Yazdigrid segera melarikan diri menuju Marwa Ar-Ruz 639 sehingga

dengan mudah al-Ahnaf menaklukkan Marwa as-Syajan, dan mendudukinya. Adapun Yazdigrid segera menulis surat kepada Khaqan Raja Turki memohon bantuan. Dia juga menulis surat kepada raja as-Sughdi dan raja Cina agar mengirimkan bantuan. Maka segera al-Ahnaf berangkat menuju marwa Ar-Ruz untuk mengejar Raja Yazdigrid, dan dia telah menunjuk Haritsah bin an-Nu'man untuk mengawasi daerah Marwa as- Syahjan. Se-mentara bala bantuan dari kufah telah datang bergabung dengan pasukan al-Ahnaf dibawah pimpinan empat amir. Mendengar berita ini Yazdigrid segera

melarikan diri menuju Balkh. 640 Al-Ahnaf berhasil mengejarnya hingga ke Balkh dan Allah mengalahkan pasukan Yazdigrid. Namun Yazdigrid berhasil melarikan diri

bersama beberapa orang pengikutnya dan mereka langsung menyeberangi sungai. Sementara Raja Khurasan berhasil ditawan dalam keadaan tangan terikat oleh al-Ahnaf bin Qais. Setelah al-Ahnaf menunjuk masing-masing amir untuk setiap kota yang ditaklukkan, dia kembali dan ber-diam di Marwa ar-Ruz. Kemudian dia menuliskan surat kepada Umar ra. mem-beritakan tentang seluruh negeri Khurasan yang berhasil ditaklukkarmya.

Umar ra. menulis surat kepada al-Ahnaf yang isinya melarang al-Ahnaf untuk meneruskan ekspansi ke negeri di seberang sungai, Umar ra. berkata, "Pertahankanlah

negeri Khurasan yang telah engkau taklukkan." 641 Ketika surat Raja Yazdigrid yang berisikan permohonan bala tentara bantuan

sampai kepada kedua raja tersebut, keduanya tidak mematuhi in-struksinya. Namun ketika Yazdigrid menyeberang ke kerajaan mereka dan berada di dalamnya maka menurut undang-undang para raja mereka wajib dibantu. Maka berangkatlah raja Turki yang Agung-Khakan-bersama Yazda-jird membawa pasukan yang sangat banyak kembali menuju ke Balakh dan berhasil merebutnya. Sementara para perwakilan al- Ahnaf melarikan diri dan bergabung dengannya di Marwa ar-Ruz. Tidak lama kemudian berangkatlah pasukan kaum musyrikin dari Balakh menuju Marwa ar-Ruz untuk menggempur al-Ahnaf. Sementara al-Ahnaf telah bersiap-siap dengan seluruh prajurit Kufah dan Bashrah yang berjumlah 20.000 orang. Ketika itu al-Ahnaf mendengar salah seorang prajuritnya berkata kepada yang lainnya, "Jika Pemimpin kita memiliki ide yang cemerlang maka tindakan yang diam-bilnya pasti dia menjadikan gunung ini sebagai pelindungnya dari arah belakang sementara sungai ini akan menjadi

635 Harat: sebuah kota yang masyhur, dianggap sebagai ibukota Khurasan, banyak para ulama yang berasal dari tempat ini. (Yaqut, ibid, 5/ 396).

636 Marwa asy-Syahjan : kota Marwa terbesar, termasuk tonggak Khurasan. (Ibid, 5/112). 637 Naisabur: adalah sebuah kota yang masyhur di wilayah ini. (Ibid, 5/331). 638 Sarkhas: sebuah kota antara Nisafur dan Marwa tepat di tengah jalan antara keduanya. (Ibid, 3/208). 639 Marwa Ar-Ruz: Al-Marwa artinya batu putih untuk membuat api, dan ar-Ruz adalah bahasa Persia, maknanya Sungai. Kota

ini terletak di tepi sungai besar yang lebih kecil dibandingkan Marwa. (yaqut, ibid, 5/112). 640 Balkh: sebuah kota yang sangat indah diantara kota Khurasan, terletak dekat sungai Jaihun, sejauh 10 Farsakh. (Yaqut,

Ibid, 1/ 479). 641 Ath-Thabari, Ibid, 4/166-167.

parit penghalang hingga pihak musuh tidak dapat menyerangnya kecuali dari satu sisi. Pada pagi harinya maka al-Ahnaf segera menginstruksikan seluruh pasukannya untuk berdiri membelakangi gunung persis sebagaimana yang disarankan prajuritnya dan ini merupakan tanda-tanda kemenangan. Maka datanglah seluruh pasukan Turki dan Persia dalam jumlah yang sangat besar dengan suara yang gemuruh. Maka al-Ahnaf segera berpidato, "Jumlah kalian sangat sedikit sementara musuh kalian sangat banyak, tetapi janganlah hal itu membuat kalian gentar,

" Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 249).

Kebiasaan orang Turki adalah berperang di siang hari. Al-Ahnaf tidak mengetahui ke mana perginya pasukan Turki di malam hari. Maka dia berang-kat pada malam hari bersama beberapa orang untuk mengirvtai prajurit Khakan. Tatkala subuh telah dekat keluarlah seseorang prajurit pengintai Turki de-ngan memakai sebuah kalung dan menabuh genderang. Dengan segera al-Ahnaf maju menyerangnya hingga akhirnya keduanya beradu pedang dan al-Ahnaf berhasil menikam dan membunuhnya sambil bersyair:

Sesungguhnya tiap panglima berkewajiban untuk melumurkan darah ke tubuh musuhnya sesungguhnya seorang musuh sedang terkapar tertusuk pedang Abu Hafs yang terhunus

Setelah itu al-Ahnaf segera merampas Kalung milik prajurit Turki dan berdiri di tempatnya. Tidak berapa lama keluar seorang prajurit lagi yang berkalung sedang menabuh genderang, maka seketika itu al-Ahnaf maju menyerangnya dan berhasil membunuhnya. Setelah itu dia merebut kalungnya dan berdiri persis di tempat lelaki yang terbunuh itu. Kemudian keluar lagi seorang prajurit dan langsung dihabisi oleh al- Ahnaf serta merebut kalungnya. Setelah itu al-Ahnaf segera kembali menuju pasukannya sementara tidak satupun dari tentara Turki yang mengetahui kejadian itu. Kebiasaan bangsa Turki mereka tidak akan keluar bertempur sebelum tiga orang yang dituakan dari mereka berangkat menabuh genderang satu demi satu. Ketika pasukan Turki keluar hendak bertempur maka mereka mendapati para prajuit pena-buh genderang mereka mati terkapar. Melihat hal itu Raja Khakan merasa pesimis untuk dapat memenangkan pertempuran dan segera memberi ins-truksi kepada para prajuritnya, "Sesungguhnya kita telah lama berdiam di sini dan para prajurit penabuh genderang kita telah terbunuh di tempat mereka. Hal seperti ini tidak pernah kita alami sebelumnya. Menurut pendapatku tidak ada baiknya kita berperang melawan mereka,

mari kita kembali." Maka mereka segera kembali ke negeri mereka. 642 Kaum Muslimin berkata kepada al-Ahnaf,"Apa yang engkau saksikan dengan

prajurit mereka?" Al-Ahnaf menjawab, "Tetaplah di posisi kalian masing-masing dan jangan pedulikan mereka!" Dalam hal ini al-Ahnaf telah bersikap benar, sebab Rasulullah saw. pernah bersabda,

"Biarkan Bangsa Turki selama mereka tidak memerangi kalian." 643

642 /6A/4/68-170. 643 Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam a\-Mu'jam al-Kabir dari Ibn Mas'ud secara marfu' sebagaimana yang terdapat

dalam Majma az-Zawaidkarya al-Haitsami, 7/ 312 dan sambungan hadits ini, "Sesungguhnya kaum yang pertama kali akan merampas kerajaan umatku adalah Banu Qanthura." Berkata al-Albani dalam al-Jami as-Shagimo 105, "Maudhu' (palsu)." Demikian juga dalam Silsilah al-Ahadits ad-dhaifah wa al-Maudhuah no. 1747, dia menyebutkan bahwa bagian pertama hadits tidak maudlw disebabkan memiliki Syahid pengkuat. Menurutku, hadits ini tetap dalam lingkaran hadits yang lemah.

"Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun.Dan Allah menghindarkan orang- orang mu'min dari peperangan. Dan adalah Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa." (Al- Ahzab: 25).

Akhirnya Raja Kisra pulang membawa kegagalan dan tidak dapat me- nyembuhkan luka di hatinya, serta tidak berhasil mendapatkan sedikitpun faedah. Apalagi membawa kemenangan seperti yang dia hayalkan. Bahkan sekutu yang diharapkan dapat membantunya justru melepaskan diri pada waktu Kisra sangat membutuhkan bantuannya. Akhirnya Kisra berdiri dalam keadaan terombang-ambing tidak dapat bersatu dengan pasukan Turki tidak pula dapat bergabung dengan kaum muslimin:

" Barangsiapa yang telah disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya." (An-Nisa': 88).

Kisra benar-benar dalam kebingungan tidak tahu apa yang harus diper-buatnya dan ke mana lagi dia hendak melarikan diri. Setelah itu dia mengirim surat kepada Raja Cina agar mendapat pertolongan dan perlindungannya. Sementara itu raja Cina telah banyak bertanya kepada utusan Kisra yang membawa suratnya tentang kehebatan sepak terjang kaum muslimin yang berhasil menaklukkan seluruh negeri dan mengalahkan seluruh kaum. Maka utusan Kisra segera memberitahukan seluruh informasi tentang pasukan Islam, bagaimana kuda-kuda dan unta-unta kendaraan tunggangan mereka, apa yang mereka perbuat, serta bagaimana mereka shalat hingga akhirnya raja Cina menuliskan surat jawaban kepada Kisra Yazdigrid yang dibawa utusan-nya tersebut yang berisi, "Sebenarnya tidak ada keberatan bagiku untuk mengirim pasukan besar kepadamu sejak dari Marwa hingga Cina. Namun jika benar informasi dari utusanmu mengenai sepak terjang musuh yang memerangirnu, pasti mereka akan dapat dengan mudah memindahkan gunung jika mereka menginginkannya. Dan jika aku membantumu dengan seluruh bala tentaraku pastilah mereka akan menghabisiku dan membinasakanku. Maka berdamailah dengan mereka dan terimalah segala tuntutan mereka." Akhirnya Kisra berdiam di sebagian wilayahnya dalam keadaan hina dan terkalahkan hingga akhirnya kelak terbunuh

setelah dua tahun masa peme-rintahan Utsman bin Affan. 644 Ketika berita kemenangan dikirimkan al-Ahnaf lengkap dengan harta yang

berhasil mereka dapatkan dari bangsa Turki dan pasukan sekutu lainnya yang turut bersamanya, dan berita tentang banyaknya bangsa turki yang terbunuh, dan akhirnya Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, lagi tidak memperoleh keuntungan apapun, maka Umar ra. segera berpidato di atas mimbar sementara isi surat tersebut di bacakan di hadapannya.

Setelah itu dia berkata, "Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad untuk membawa petunjuk dan Allah menjanjikan bagi para pengikutnya balasan yang akan datang dengan segera di dunia dan balasan pahala kelak di akhirat, Allah berfirman:

"Dialah yang mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur f an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang

musyrik tidak menyukainya." (At-Taubah: 33).

644 Ibn Jarir, ibid, 4/m.

Segala puji bagi Allah yang telah menepati janjiNya dan memenangkan tentaraNya. Ingatlah sesungguhnya Allah telah membinasakan kerajaaan Ma-jusi dan mencerai-beraikan kekuatan mereka hingga tidak sejengkal tanah pun kini yang mereka miliki yang dapat membahayakan seorang muslim. Ingatlah sesungguhnya Allah telah mewariskan kepada kalian negeri mereka, rumah-rumah, harta-benda dan anak-anak mereka agar Dia melihat apa yang kalian perbuat. Maka laksanakanlah perintahNya dengan baik dan benar, pasti Dia akan menepati janjiNya kepada kalian. Jangan kalian merubah diri kalian hingga akhirnya Dia akan menggantikan kalian dengan kaum yang lain. Sesungguhnya aku tidak pernah khawatir terhadap kebinasaan

umat ini kecuali disebabkan dosa-dosa kalian." 645