SIKAP UTSMAN BIN AFFAN RA. KETIKA PENGEPUNGAN SEMAKIN KETAT
SIKAP UTSMAN BIN AFFAN RA. KETIKA PENGEPUNGAN SEMAKIN KETAT
Pengepungan terus berlanjut dari awal bulan Dzulqa'dah hingga hari Jumat tanggal 18 Dzul hijjah. 826 Satu hari sebelumnya Utsman bin Affan ra. berbincang
dengan kaum Muhajirin dan Anshar yang berada di rumahnya berjumlah sekitar tujuh ratus orang di antara mereka terdapat Abdullah bin Umar ra., Abdullah bin Zubair, al-Hasan, al-Husain, Marwan dan beberapa orang hamba. Jika Utsman bin Affan ra. membiarkan mereka tentunya mereka sudah menghadang para pemberontak. Utsman berkata, "Aku bersumpah, agar mereka yang berkewajiban mentaatiku untuk menahan diri dan kembali ke rumah masing-masing." Waktu itu para sahabat dan anak-anak mereka ada bersama Utsman. Utsman juga berkata kepada hamba-hambanya, "Barang-siapa dapat menahan pedangnya maka ia
merdeka." 827 Dengan demikian peperangan dapat dicegah namun kondisi semakin gawat. Karena Utsman bin Affan ra. melihat dalam mimpinya bahwa ajalnya telah
dekat sehingga beliau menyerahkan persoalannya kepada Allah SWT. sambil mengharap janjiNya, juga karena kerinduan yang sudah mendalam kepada Rasulullah saw. dan mencon-toh salah seorang anak Adam yang mengatakan kepada saudaranya:
" Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (mem- bunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni nereka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zhalim". (Al-Maidah: 29).
Orang terakhir yang keluar dari rumah Utsman setelah berazam untuk melawan mereka adalah al-Hasan bin Ali. Pemimpin pasukan untuk penghuni rumah adalah
Abdullah bin az-Zubair, 828 Musa bin 'Uqbah meriwayatkan dari Salim atau Naff bahwa Ibnu Umar ra.
tidak pernah menyarungkan pedangnya setelah Rasulullah saw. wafat kecuali pada hari terkepungnya rumah Utsman dan pada perang Najdah melawan kaum
Khawarij. 829 Abu Ja'far ar-Razi 830 berkata, "Dari Abu Ayub Sakhtiany dari Nafi' dari Ibnu Umar ra. bahwa Utsman berbicara di hadapan khalayak, 'Aku melihat Nabi saw.
di dalam mimpi, beliau bersabda, ' Ya Utsman berbukalah bersama kami.' Maka pada paginya beliau berpuasa lalu terbunuh pada hari itu. 831
Saif bin Umar berkata, "Dari Abdur Rahman bin Ziyad bin An'im dari seseorang berkata, 'Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan ra. dan berkata, 'Ya Amirul Mukminin keluarlah dan duduklah di beranda depan sehingga
masyarakat melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. ’ Utsman tertawa lalu berkata, 'Wahai Katsir semalam aku ber-mimpi seakan-akan aku
bertemu dengan Nabi Allah SWT., Abu Bakar ra dan Umar ra. lalu beliau bersabda,
826 Ini merupakan pendapat mayoritas Ahli sejarah, namun yang mempunyai sanad shahih dan sesuai dengan hitungan falak, bahwa Utsman terbunuh pada hari Jumat tanggal 12 Dzul Hijjah. Ath-Thabaqat al-Kubra (3/79), Mushannaflbnu Syaibah,
15/230. Musnad Imam Ahmad, 2/10 tahqiq Ahmad Syakir dan ia menshahihkannya. Lihat keterangan tambahan tentang terbunuhnya Utsman oleh Dr. Muhammad Abdullah al-Ghaban (189 dan seterusnya). 827
Lihat Thabaqat Ibnu Saad, 3/70-71 dengan sanad-sanand yang shahih. 828 Lihat Thabaqat Ibnu Saad, 3/70 dengan sanad-sanand yang shahih.
829 Najdah bin Amir al-Hanafi salah seorang pemimpin Khawarij al-Harury, ia memberontak setelah meninggalnya Yazid bin Mu'awiyah dan mendatangi Ibn az-Zubair di Makkah. Ia berwukuf dengan teman-temannya secara terpisah pada hari arafah.
Pada saat itu manusia merasa sangat khawatir akan terjadinya perang pada musim haji, namun Allah SWT. Maha Penyelamat (Tarikh ath-Thabari, 6/138-139. Tarikh Islam, 3/260. LisanulMizan, 6/148. Lihat Nasab Qurasykarya az-Zubairi, 102. 830 Pada buku asli tertulis "ad-Dary". Koreksian didapat dari buku Takhrlj nash
831 Dikeluarkan oleh al-Lalika'i pada Syarh Ushull'tiqadAhlisSunnah (7/1354) dari jalur ini. Hakim dalam al-
'Kembalilah karena besok engkau akan berbuka bersama kami. ’ Kemudian Utsman berkata, 'Demi Allah SWT. tidaklah matahari terbenam esok kecuali aku sudah
menjadi penghuni akhirat. ’832 Musa bin Uqbah berkata, Abu Alqamah maula Abdur Rahman bin Auf telah
mengatakan kepada kami, Ibnu ash-Shalat telah berkata, "Utsman tertidur pada hari beliau terbunuh, lalu bangun dan berkata, 'Jikalau orang-orang tidak mengatakan Utsman tengah berangan-angan tentunya aku akan menceritakannya kepada kalian.' Kami katakan, 'Semoga Allah SWT. memperbaiki keadaan anda, katakan saja, kami tidak akan mengatakan apa yang dikatakan manusia.' Beliau berkata, 'Aku melihat Rasulullah saw. dalam tidurku tadi. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya engkau akan
menyaksikan hari ]um'at bersama kami'," 833 Abu Ya'la al-Mushily dan Abdullah bin Ahmad berkata, "Utsman bin Abi Syaibah telah mengatakan kepada kami, Yunus bin
Abi Ya'fur al-Abdy telah mengatakan kepada kami dari ayahnya dari Muslim bin Abi Sa'id maula Utsman bin Affan ra., bahwa Utsman telah memerdekakan dua puluh orang hamba. Lalu meminta celana yang belum pernah ia pakai baik sebelum Islam maupun sesudah Islam dan memakainya lalu berkata, 'Aku melihat Rasulullah saw., Abu Bakar ra, dan Umar ra. dalam mimpiku, mereka mengatakan kepadaku, 'Bersabarlah karena engkau akan berbuka besok bersama kami.' Kemudian beliau meminta Mushaf lalu beliau tebarkan di hadapannya dan terbunuh dalam keadaan
seperti itu." 834 Ibnu Katsir berkata, "Beliau meminta celana tersebut pada hari itu agar jika ia
terbunuh tidak terbuka auratnya karena beliau adalah seorang yang sangat pemalu hingga malaikat yang ada di langit pun malu terhadap Utsman sebagaimana yang telah diberitakan Nabi saw. Lalu beliau meletakkan mushaf di depannya dan membacanya seraya berserah diri menerima ketentuan Allah SWT. menghindari peperangan, dan menegaskan kepada masyarakat jangan memerangi para pemberontak. Kalaulah tidak karena perintah beliau tentunya mereka telah menolongnya dari para perongrong namun ketetapan Allah SWT. adalah suatu yang pasti terjadi.