Bantahan Terhadap Kaum Syi'ah Rafidhah

Bantahan Terhadap Kaum Syi'ah Rafidhah

Hadits dari Ali yang terdapat dalam kitab Shahihain maupun dalam kitab lainnya merupakan bantahan telak terhadap kaum Syi'ah Rafidhah yang beranggapan bahwa Rasulullah saw. telah mewasiatkan urusan kekhalifahan kepada dirinya. Jika benar apa yang mereka klaim pastilah tidak satupun sahabat berani menolak wasiat tersebut, sebab mereka adalah generasi yang paling patuh terhadap Allah dan RasulNya, baik ketika Rasul hidup maupun setelah beliau wafat. Dan sangat mustahil jika mereka berani mengubah wasiat Rasulullah saw. dengan memajukan calon yang tak pernah dipilih oleh beliau. Atau sebaliknya, mengenyampingkan orang yang beliau tunjuk. Mustahil hal ini mereka lakukan, dan barangsiapa menganggap para sahabat berbuat demikian berarti ia telah terang-terangan menyatakan bahwa seluruh sahabat adalah fasik dan telah bersepakat membangkang perintah Rasulullah saw. dan menentang hukum serta wasiat beliau. Barangsiapa berani berbuat hal itu berarti dia telah melepaskan dirinya dari ikatan Islam. Dan secara ijma' dihukumi kafir oleh seluruh ulama, bahkan darah mereka itu lebih halal lagi untuk ditumpahkan.

Selanjutnya jika wasiat ini memang ada mengapa Ali tidak menjadikannva sebagai senjata untuk menghujat para sahabat bahwa beliaulah yang berhak mengemban urusan kekhalifahan? Jika ternyata beliau tidak dapat menjalankan wasiat tersebut maka beliau dianggap lemah. Dan seorang yang lemah tidak pantas menjadi pemimpin (khalifah). Dan jika ternyata beliau mampu, tetapi tidak melaksanakannya berarti beliau seorang penghianat. Dan seorang penghianat adalah fasik yang harus disingkirkan dari kursi kekhalifahan. Dan jika ternyata beliau tidak tahu bahwa wasiat tersebut memang ada, maka berarti beliau adalah seorang yang jahil. Lalu bagaimana pula jika beliau sendiri tidak tahu sementara orang yang datang setelahnya mengetahui hal ini? Bukankah ini suatu perkara

dalam hadits ¡ni nama sebuah gunung kecil yang dlkenal yang terletak di balik gunung Uhud dari arah utara. (sllahkan llhat Fathul Bari 4/82-83). 107

Al-Bukhari, kitab al-Jizyah wal muwada'ah bab zimrnah al-muslimin 6/ 273 dari Fathul Ban, dan Shahih Muslim kitab Hadits no 1370, Abu Dawud dalam al-Manasik2/216, dan Musnad Ahmad , Ahmad Syakir berkata, "Isnadnya Shahih Al-Bukhari, kitab al-Jizyah wal muwada'ah bab zimrnah al-muslimin 6/ 273 dari Fathul Ban, dan Shahih Muslim kitab Hadits no 1370, Abu Dawud dalam al-Manasik2/216, dan Musnad Ahmad , Ahmad Syakir berkata, "Isnadnya Shahih

orang yang jahil dan tertipu dengan diri mereka sendiri. Anggapan yang telah dihiasi oleh tipu muslihat syetan tanpa dalil maupun keterangan yang nyata. Hanyalah bualan dan omong kosong yang penuh kedustaan semoga kita dilindungi oleh Allah dari kebodohan mereka yang penuh d e ng a n kehinaan dan kekafiran- hanya kepada Allah sajalah kita berserah diri agar selalu diberi bimbingan untuk selalu berpegang teguh dengan as-Sunnah dan al-Qur'an dan diwafatkan di atas Islam dan imán serta diwafatkan dalam keteguhan dan keyakinan. Kemudian kita berharap agar timbangan amal kita diberatkan, diselamatkan dari api Neraka, dan berbahagia masuk ke dalam surga yang dijanjikan Allah. Sesugguhnya Dia Maha Pemberi, Pengasih dan Penyayang.

Bantahan Terhadap Para Pengikut Tarekat dan Tukang Dongeng

Hadits Ali yang terdapat dalam kitab shahihain di atas sekaligus merupakan bantahan terhadap prasangka-prasangka dusta para pengikut tarekat dan tukang dongeng yang jahil. Mereka beranggapan bahwa Nabi saw mewasiatkan banyak perkara kepada Ali bin Abi Thalib yang mereka sebutkan dengan panjang lebar dengan bohong seolah-olah Nabi banyak berpesan kepada Ali, dengan ungkapan, "Wahai Ali lakukanlah ini dan itu! Dan jangan lakukan ini dan itu! Wahai Ali yang berbuat begini maka baginya ganjaran sebesar ini..." dan seterusnya dengan menggunakan lafazh yang sangat kacau balau ditambah lagi kandungan makna yang aneh dan penuh kebodohan. Pada hakikatnya hanya mengotori halaman saja,

wallahu a'lam. 108