PENAKLUKAN MESIR

PENAKLUKAN MESIR

(Periode III dari Penaklukan)

Tanggal Terjadinya Penaklukan

Muhammad bin Ishaq berkata, "Penaklukan Mesir terjadi pada tahun 16 H, tepatnya pada bulan Rabiul Awwal. Demikian pula pendapat al-Waqidi, bahwa Mesir dan Iskandariyah di taklukkan pada tahun ini."

Abu Mi'syar berpendapat bahwa penaklukan Mesir terjadi pada tahun 20 H, sedangkan penalukan di Alexandria (Iskandariyah) pada tahun 25 H.

Saif bin Umar berpendapat bahwa negeri Mesir dan Iskandariyah ditak- lukkan pada tahun 16 H, bulan Rabiul Awwal. 444 Itulah yang pendapat yang

dipilih oleh Abu al-Hasan bin al-Atsir dalam kitabnya al-Kamil disebabkan kisah Amr yang diutus untuk membawa bahan makanan dari mesir pada peristiwa

kemarau panjang (ar-Ramadah),' 445 dan pilihannya ini dapat dimak-lumi.

Penaklukan Babilonia

Ketika Umar ra. beserta kaum muslimin berhasil menaklukkan seluruh wilayah Syam, dia mengutus Amr bin al-Ash ke Mesir. Saif berpendapat bahwa Umar ra. mengutus Amr setelah penaklukan Baitul Maqdis, Umar ra. juga mengutus Zubair bin al-Awwam untuk mengiringinya. Juga diikuti oleh Busr bin Arthat, Kharijah bin Huzafah al-Adawi, dan Umair bin Wahab al-Jumahi.

Mereka berkumpul di perbatasan pintu masuk ke Mesir, 446 kemudian mereka bertemu dengan Abu Maryam (pemimpin agama negeri itu) bersama uskup Abu

Maryam sebagai utusan Raja Mukaukis penguasa Iskandariyah untuk mempertahankan negeri mereka.

Ketika kedua rombongan ini bertemu, Amr bin al-Ash berkata, "Jangan-lah kalian tergesa-gesa memerangi mereka hingga Abu Maryam menemui kami. Maka Abu Maryam dan Abu Miryam (keduanya pendeta negeri itu) segera menemui Amr bin al-Ash. Amr berkata kepada mereka, "Kalian berdua adalah tokoh agama negeri ini maka dengarkanlah! Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad dengan membawa kebenaran, setelah itu Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menyebarkan kebenaran ini setelah beliau menyampaikan seluruh risalah yang diamanatkan Allah pada-nva, ketika wafat beliau meninggakan kami di atas perkara yang sangat jelas, dan di antara yang beliau sampaikan kepada kami adalah amanah untuk menegakkan hujjah atas manusia.

Oleh karena itu sekarang kami mengajak kalian untuk memeluk Islam.

444 Lihat pendapat ulama dalam masalah ini dalam Ibnu Jarir, Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk, 4/ 104. 445 al-Kamilfiat-Tarikh, 2/563 446 'maksudnya yaitu Babilonia atau al-Fustath. (Yaqut, ibid 1/111).

Barangsiapa yang mengikuti seruan kami ini maka dia sama seperti kami, dan barangsiapa tidak mau memenuhi seruan ini kami, maka kami tawarkan kepada mereka agar membayar jizyah kepada kami sementara dia akan selalu dalam perlindungan kami. Nabi kami juga telah memberitahukan kepada kami bahwa kami pasti akan menaklukkan kalian, dan dia berwasait agar kami berbuat baik kepada kalian demi menjaga silatturrahmi kami dengan kalian (disebabkan Mariyah adalah Ummu walad yang melahirkan Ibrahim anak Rasulullah, pent).

Jika kalian memenuhi tawaran jizyah ini maka kalian akan berada di bawah perlindungan kami. Dan di antara perkara yang diperintahkan kepada kami adalah agar kami berlaku baik kepada penduduk Qibti, sebab Rasulullah telah berpesan agar kami memperlakukan penduduk Qibti dengan baik sebab mereka memiliki

hubungan darah dan zimmah. 447 Maka kedua tokoh agama ini menjawab, "Kekerabatan yang begitu jauh tidak akan mungkin dapat disambung kecuali oleh

para Nabi, kekerabatan yang dikenal dan mulia, sesungguhnya dia (Hajar) adalah puteri raja kami dari penduduk Manf 448 dan para raja berasal dari mereka. Namun

penduduk Ain Syams berhasil men-caplok kerajaan mereka dan membunuh mereka, hingga mereka tercerai berai dan menjadi terasing, kemudian akhirnya dia melahirkan anak Ibrahim, maka kami ucapkan selamat datang kepada kalian. Berikan jaminan keamanan kepada kami hingga kami akan datang kembali padamu." Amr berkata, "Orang seperti aku tidak akan mungkin dapat kalian tipu, tetapi aku akan memberi tangguh kepada kalain selama tiga hari, agar kalian dapat ber-pikir dan bermusyawarah dengan kaum kalian. Jika kalian tidak kembali setelah tiga hari maka kami akan menumpas kalian, keduanya berkata, "Beri- kanlah kami tambahan hari."

Maka Amr menambah masa penangguhan satu hari lagi, namun mereka masih minta tambahan hari lagi, maka Amr menambah satu hari lagi. Setelah itu mereka kembali kepada raja Mukaukis dan dia telah mengambil kesepa-katan

untuk berdamai. Namun Arthabun 449 tidak menginginkan perdamaian, dia memerintahkan untuk berperang melawan kaum muslimin, maka kedua tokoh

agama tersebut berkata kepada penduduk Mesir, "Kami akan berusaha mempertahankan kalian dan tidak akan kembali kepada mereka (kaum mus- limin)." Ketika itu waktu yang ditangguhkan tinggal empat hari lagi.

Arthabun menganjurkan agar mereka menyerang kaum muslimin pada malam hari, namun mereka tidak menerima sarannya. Tetapi Arthabun tetap memaksa mereka hingga akhirnya mereka berangkat menyerbu kaum mus-limin pada malam harinya. Namun akhirnya mereka tidak mendapatkan keberuntungan sedikitpun, bahkan sebagian dari mereka telah terbunuh. Setelah itu Amr dan az- Zubair berangkat menuju Ain Syams dan di sanalah tempat berkumpulnya tentara

447 Imam Muslim mengeluarkannya dalam kitab Shahihnya dalam Fadhail as-Shahabah, bab Wasiyat an-Nabi bi Anil Mishr,f4/1970), dari hadits Abu Dzar bahwa Nabi bersabda, "Kalian akan menaklukkan Mesir, bumiyang disebut di

dalamnya al- Qirath, Jika kalian berhasil menaklukkannya maka berbuat baiklah terhadap penduduknya, sesungguhnya mereka memiliki ikatan silaturrahmi." atau dia berkata, "Dzimmah dan tali pernikahan." dan maksud dari tali silaturrahmi yaitu Ummu Ismail (Budak Nabi Ibrahim yang melahirkan Ismail) berasal dari mesir, sedangkan makna tali pernikahan yaitu Mariyah Qibtiyah Ummu Ibrahim bin Rasulullah dari mesir pula. 448 Manf: nama Kota Firaun di Mesir yang terletak antara Fusthat dan Ain Syams. (Yaqut, ibid5/213). 449 Arthabun : penguasa Romawi yang tinggal di Baitul Maqdis kemudian lari ke Mesir dalamnya al- Qirath, Jika kalian berhasil menaklukkannya maka berbuat baiklah terhadap penduduknya, sesungguhnya mereka memiliki ikatan silaturrahmi." atau dia berkata, "Dzimmah dan tali pernikahan." dan maksud dari tali silaturrahmi yaitu Ummu Ismail (Budak Nabi Ibrahim yang melahirkan Ismail) berasal dari mesir, sedangkan makna tali pernikahan yaitu Mariyah Qibtiyah Ummu Ibrahim bin Rasulullah dari mesir pula. 448 Manf: nama Kota Firaun di Mesir yang terletak antara Fusthat dan Ain Syams. (Yaqut, ibid5/213). 449 Arthabun : penguasa Romawi yang tinggal di Baitul Maqdis kemudian lari ke Mesir

Pengepungan Ain Syams dan Perjanjian Damai

Pada hari ke empat sejak mereka diberi tangguh oleh Amr, maka kaum muslimin mulai mengepung Ain Syams dan di sanalah tempat raja Qibti dan

Nuumb. 451 Penduduk Mesir berkata kepada raja mereka, "Apa yang dapat kalian lakukan terhadap suatu kaum yang telah menaklukkan Kisra dan Kaisar dan kini

telah menguasai negeri-negeri mereka? Berdamailah dengan mereka dan jangan kalian korbankan kami dengan sia-sia terbunuh di tangan mereka!" Namun Raja mereka tetap bersikeras bertahan dalam benteng, akhirnya kaum muslimin terpaksa terjun memerangi mereka. Az-Zubair telah berhasil naik ke atas tembok benteng dan masuk ke dalamnya, ketika musuh melihat kedatangannya maka segera mereka berlari menuju Amr bin al-Ash dari arah pintu benteng yang lairmya dan langsung minta berdamai, sementara Zubair dan pasukannya telah berhasil menembus negeri tersebut hingga keluar dari arah pintu di mana Amr bin al-Ash berada, maka perdamaian segera dilakukan, dan Amr telah menuliskan untuk mereka perjanjian damai yang berbunyi:

" Bismillahirrahmanirrahim: Inilah jaminan keamanan yang telah diberikan Amr bin al-Ash terhadap penduduk Mesir, yang mencakup jaminan keamanan terhadap jizoa, agama, harta, rumah ibadat, tanah air, darat maupun lautan mereka. Mereka dijnmin tidak akan diganggu sedikitpun segaln sesuatu yang telah disebutkan di atas, ataupun dikurangi, dan tidak satupun dari orang Nubah dapat tinggal di negeri mereka. Selanjutnya kewajiban yang dituntut dari mereka adalah kewajiban memba- yar jizyah sejak mereka menyepakati perjanjian ini yakni ketika air pasang di sungai mereka telah selesai, yaitu sebanyak 50.000.000 dirham. Adapun kerugian mereka disebabkan pencurian adalah tanggung jawab mereka, jika ada yang tidak menyepa- kati perjanjian ini maka tidak ada jaminan keamanan baginya. Jika air sungai surut dari batas tertinggi maka beban jizyah mereka akan dikurangi sesuai dengan kondisi air sungai yang surut. Orang Romawi maupun orang Nubah yang ikut dalam perdamaian memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan penduduk Mesir dan barangsiapa yang enggan dan memilih untuk pergi dari sini maka keamanannya di jamin hingga sampai ke tempatnya, atau keluar dari kekuasaan kami. Selanjutnya kewajiban mereka adalah sepertiga. Setiap sepertiga dari hasil tanaman (jibayah) maka sepertiga darinya adalah beban bagi mereka sesuai dengan perjanjian yang terdapat dalam surat ini yang mempakan janji Allah, dzimmah RasulNya dan dzimmah Khalifah Amirul Mukminin beserta kaum muslimin seluruhnya. Terhadap orang-orang Nubali yang memenuhi perjanjian ini maka hendaklah mereka membantu dengan memberikan sebagian dari jumlah yang ditentnkan secara langsung, dan sebagian dari kuda-kuda, dengan itu mereka tidak akan diperangi dan tidak akan diboikot segala bentuk perdagangan mereka balk ekspor maupun impor. Perjanjian ini disaksikan oleh az-Zubair, Abdullah dan Muhammad anaknya dan ditulis oleh

Wirdan dan Khidir." 452

450 Lihat Ibnu Jarir, Tarikh ar-Rusul ma al-Muluk, 4/106-107. 451 -Nuwab: Nisbah dari Nubah yaitu orang yang tinggal di daerah selatan Mesir. 452 Lihat teks surat ini dalam Ibnu Jarir, Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk, 4/109

Maka seluruh penduduk mesir ikut di dalam perjanjian ini, setelah itu kuda- kuda dikumpulkan dan tenda-tenda dipancangkan di kota-kota. Setelah itu datang Abu Maryam dan Abu Miryam menghadap Amr membicarakan perihal budak- budak wanita yang didapat setelah peperangan. Namun Amr menolak untuk mengembalikan mereka kepada keduanya, bahkan keduanya diusir dari

hadapannya. 453 Ketika berita tersebut sampai kepada Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab ra.maka dia menginstruksikan kepada Amr untuk mengembalikan

para budak wanita yang didapat pada lima hari masa penangguhan. Adapun para wanita yang didapat pada waktu peperangan maka tidak akan dikembalikan kepada mereka. Sebagian ulama mengatakan bahwa Umar ra. memberikan pilihan kepada para budak-budak wanita yang ditawan antara masuk Islam atau dikembalikan kepada keluarganya. Siapa di antara mereka yang memilih Islam maka dia tidak akan dikembalikan kepada keluarganya, adapun yang memilih kembali kepada keluarganya maka masing-masing dikenakan jizyah. Sedangkan tawanan wanita mereka yang telah tersebar di seantero negeri dan yang telah sampai ke tanah haramain (Mekah-Madinah) maupun kota yang lain, maka tidak mungkin mereka dikembalikan lagi, dan mustahil mereka di ikutkan dalam perjanjian yang tidak mungkin untuk direalisasikan. Amr segera melaksanakan seluruh instruksi Amirul Mukminin. Dia segera mengumpulkan seluruh tawanan wanita dan menyuruh mereka memilih, maka diantara mereka ada yang masuk Islam dan ada pula yang kembali kepada agamanya. Dengan demikian

sempurnalah perjanjian dibuat. 454

Penaklukan Iskandariyah

Setelah itu Amr mengirim pasukannya ke Iskandariyah -sebelumnya Raja Mukaukis telah memberikan sebagian hasil buminya dan hasil bumi mesir kepada kerajaan Romawi-, maka ketika mereka di kepung Amr dia segera mengumpulkan para uskup maupun petinggi negaranya kemudian berkata kepada mereka, "Lihatlah orang-orang Arab itu telah berhasil menga-lahkan Kisra dan Kaisar serta berhasil mengusir mereka dari wilayah kekua-saan mereka, mustahil bagi kita dapat mengalahkan mereka, maka menurut pendapatku lebih baik kita membayar jizyah kepada mereka". Setelah itu dia mengirim utusan kepada Amr bin al-Ash dan berkata," Aku pernah membayar kharaj (pajak hasil bumi) kepada kerajaan yang lebih kubenci daripada kalian." Setelah itu Amr mengikat perjanjian damai dengan mereka dan Amr segera mengirimkan berita gembira atas penaklukan ini kepada Umar bin al-Khaththab ra.serta mengirim padanya seperlima dari apa yang

mereka dapatkan. 455

Memerangi Orang-Orang Nubah

Setelah penaklukan Mesir kaum muslimin bertempur memerangi orang-

453 Ibid, 4/ 105 454 Ibid, 105.

455 Ibnu Jarir menyebutkan perbedaan pendapat mengenai tanggal penaklukan Iskandariyah, ada yang berpendapat bahwa penaklukan terjadi pada tahun 21 H, ada yang berpendapat pada tahun 22 H, ada juga yang mengatakan bahwa penaklukan

terjadai pada tahun 25 H, (7i>/rf4/105). Dalam Tarikh Wulat Aferkarya al-Kindi him. 16-17 dia menyebutkan bahwa negeri ini ditaklukan dua kali, yang pertama tahun 20 H, ada yang berpendapat awal tahun 21 H, pendapat kedua pada tahun 25 H, lihat Futuh M/srkarya Ibnu Abdul Hakam him. 117, 252.

orang Nubah. 456 Namun banyak dari tentara kaum muslimin yang terluka dan buta disebabkan kemahiran orang-orang Nubah memanah, hingga kaum muslimin

menjuluki mereka pemanah jitu. Tetapi akhirnya Allah menaklukkan negeri itu ditangan mereka, 457 bagiNya segala puji.

Para sahabat berselisih mengenai status ditaklukkannya Mesir, ada yang mengatakan bahwa Mesir ditaklukkan dengan damai kecuali Iskandariyah, inilah pendapat Yazid bin bin Abi Habib, dan ada pula yang mengatakan bahwa seluruhnya ditaklukkaan dengan perang, dan itulah pendapat Saif bin Umar dan

sebagian orang. 458

Kisah Sungai Nil

Kami mendapatkan riwayat dari jalur Ibnu Luhai'ah dari Qais bin Hajjaj dari seseorang yang pernah mengisahkan padanya, orang itu berkata, "Ketika Mesir di taklukkan penduduknya mendatangi Amr bin al-Ash -tepat ketika masuk bulan Bu'unah yang merupakan salah satu bulan penanggalan orang Ajam- mereka berkata, "Wahai Amir, sungai Nil kami ini memiliki tradisi vang dengannya arus sungai ini bisa mengalir." Amr bertanya, "Apa tradisi itu?" Mereka menjawab, "Lewat 12 malam dari bulan ini, biasanya kami akan mencari seorang perawan dan kami akan mengambilnya dari kedua orang tuanya, kami berusaha agar keduanya merelakan anaknya tersebut kami bawa. Setelah itu kami akan menghiasnya dengan berbagai perhiasan dan pakaian yang paling indah, setelah itu kami akan korbankan dirinya dengan mencampakkannya ke sungai tersebut." Amr menjawab, "Tradisi ini tidak akan mungkin terulang dalam Islam. Sesungguhnya Islam akan meruntuh-kan segala tradisi sebelumnya." Akhirnya

mereka tidak berbuat apa-apa sejak bulan Bu'unah, Abib dan Masra 459 sementara air Sungai Nil tidak sedikitpun mengalir, hingga penduduk Mesir telah bersiap-

siap untuk mengungsi. Akhirnya Amr menulis surat kepada Umar ra. memberitakan kejadian tersebut. Umar ra. menjawab isi surat Amr dan berkata. "Sesungguhnya kebijakan yang kau ambil sudah tepat, dan aku telah mengirim bersama surat ini sebuah kartu. Maka campakkanlah kartu ini ke Sungai Nil." Sesampainya surat itu ke tangan Amr dia segera mengambil kartu tersebut, dan ternyata dalamnya tertulis: 'Dari hamba Allah Umar bin al-Khaththab ra.kepada Sungai Nil milik penduduk Mesir, Amma ba 'du, ]ika engkan mengalir karena dirimu dan atas keinginanmu sendiri maka tidak perlu kau mengalir dan kami tidak begitu membu-tuhkan dirimu tetapi jika engkau mengalir karena perintah Allah Yang Malta Esa dan Perkasa, sebab Dialah yang membuatrnu mengalir maka kami bermohon kepada Allah agar membuatrnu mengalir.'

Maka segera Amr mencampakkan kartu itu ke sungai Nil. Tepat di pagi hari sabtu Allah telah mengalirkannya dan permukaan air bertambah sebanyak 16

456 An-Nubah: sebuah negeri yang luas dan terbentang lebar terletak di daerah selatan Mesir tepatnya setelah Aswan, mereka

terkenal adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan hebat. (Yaqut, Ibid 5/308). 457 Yaitu ditaklukkan dengan damai pada masa Utsman bin Affan, lihat Balaziri, Futuh al-Buldan him. 280-282, dan Abdul

Hakam, Futuh Misr wa al-Maghrib him. 252 458 . Untuk rinciannya silahkan ruju' kitab Futuh Misr wa al-Maghrib him. 123-132.

459 - Bu'unah, Abib dan Masra adalah merupakan nama-nama bulan orang-orang Qibti, yaitu bulan ke 10-11-12 secara berturut-turut. (Lihat Futuh Misr, 203 dalam Hamisy).

hasta dalam satu malam, dan Allah telah merubah tradisi lama mereka di Mesir sejak tahun itu hingga hari ini. 460

460 Dikeluarkan oleh Abdul Hakim dalam Futuh Aferhlm. 203 dari jalan Ibnu Luhai'ah, sementara al-Lalika'iy menyebutkannya dalam Karamatal-Auliya' him. 126 dari jalannya juga. Lihat Manaqib Umarkavya Ibnu al-Jauzi him. 173

dan Tafsiral-Qur'an karya Ibnu Katsir, 3/ 463 dan dalam atsarini terdapat inqitha' (keterputusan sanad).