PENAKLUKAN AL-ANBAR OLEH PASUKAN KHALID

PENAKLUKAN AL-ANBAR OLEH PASUKAN KHALID

Khalid segera bertolak bersama tentaranya hingga mereka tiba di al-Anbar. 203 Ternyata negeri itu dipimpin oleh seorang yang sangat bijaksana dan sangat

dihormati dan disegani bangsa Persia yang bernama Syirzadz. Khalid segera mengepung wilayah tersebut yang dikelilingi dengan parit sementara di sekitarnya tinggal orang Arab dari kaumnya yang satu agama dengannya. Penduduk negeri itu bersatu untuk mencegah Khalid agar tidak dapat menyeberangi parit yang mereka buat.

Ketika kedua pasukan saling berhadapan, Khalid memerintahkan para tentaranya agar menghujani mereka dengan anak panah, hingga khalid berhasil membutakan seratus mata musuh, akhirnya mereka menjerit, "Mata penduduk Anbar seluruhnya telah buta" karena itulah peperangan ini dise-but dengan

201 Percakapan ¡ni disebutkan oleh ath-Thabari dalam Tarikhays 3/345, dan lihat Futuh al-Buldan karya al-Baladziri him. 297.

202 Hisyam al-Kalbi, Abu Mukhnif, termasuk orang yang ditinggalkan riwayatnya menurut ulama Hadits, tetapi dari mereka dapat

diambil sejarah yang tidak mengandung keanehan ataupun tidak bertentangan dengan riwayat para perawi yang tsiqat (terpercaya). 203 Sebuah kota di tepi sungai Eufrat terletak di arah barat kota Baghdad, dari daerah itu di ekspor brji-biji gandum, karena itulah disebut dengan nama al-Anbar. (Yaqut, loc.cit 1/257). 205

Ar-Razaya: unta yang telah kurus disebabkan banyak berjalan Ar-Razaya: unta yang telah kurus disebabkan banyak berjalan

Khalid maju menuju parit besar tersebut dan minta dibawakan unta-unta (razaya) 204 yang kurus dan afkiran disebabkan terlampau banyak berjalan.

Kemudian ia mulai menyembelihnya satu persatu dan mencampakkannya ke dalam parit hingga parit tersebut menjadi penuh dengan unta. Dengan demikian dapat dilewati oleh Khalid dan pasukannya. Ketika Syirzadz meli-hat Khalid mulai masuk menyerbu beserta pasukannya, dia segera mematuhi segala persyaratan damai yang ditetapkan Khalid, dan dia memohon agar diizinkan kembali ke tempatnya. Khalid mengabulkan permintaannya, akhirnya Syirzadz keluar dari al- Anbar dan benteng itu menjadi wilayah kekuasaan Khalid, kemudian Khalid berdiam di situ dan merasa tenteram di dalamnya. Di sana banyak para sahabat

yang mulai belajar menulis Arab 205 dari warga Arab yang bermukim di sana. Mereka sebelumnya telah mempelajarinya dari orang-orang Arab dari Bani 'lyad.

Konon mereka telah bermukim di sana sejak zaman Bukhta-nashar (Nabukadnezar) ketika ia mengizinkan bangsa Arab menetap di Iraq. Khalid membacakan syair yang didengarnya dari warga di sana yang me-muji kaumnya:

Kaumku, 'lyad, adalah sesosok ummat ]ika merka bermukim maka akan disembelih untuk mereka unta Kaum kebanggaan Iraq Jika mereka berjalan pasti seluruhnya membawa buku dan pena

Setelah itu Khalid juga mengikat perdamaian dengan penduduk al-Bawazij 206 dan penduduk Kalwazi. 207

Ternyata di kemudian hari penduduk Anbar melanggar kesepakatan mereka ketika terjadi kegoncangan dalam beberapa waktu. Tidak satupun memegang perjanjian dengan benar kecuali negeri al-Bawazij dan Baniqiya.

Saif bin Umar meriwayatkan dari Abdul Aziz bin Siyah dari Habib bin Abi Tsa'bit dia berkata, "Setelah terjadi kegoncangan tidak satupun dari penduduk ahli dzimmah yang masih tetap memegang perjanjian dengan kaum muslimin kecuali Bani Sholuba dari penduduk Heraat dan Kalwaza serta beberapa kota lainnya. Mereka melanggar perjanjian hingga ditaklukkan untuk kedua kalinya dan mereka kembali menjadi ahli dzimmah."

Saif bin Umar meriwayatkan dari Muhammad bin Qais," Aku bertanya kepada as-Sya'bi, Apakah seluruh negeri-negeri tersebut ditaklukkan dengan peperangan kecuali beberapa benteng saja?" la menjawab, "Sebagian ditaklukkan dan sebagian melalui jalan damai." Aku bertanya lagi, "Apakah penduduknya

204 Ar-Razaya: unta yang telah kurus disebabkan banyak berjalan 205 Mengenai masalah tulisan Arab dan orang yang pertama kali menulis, lihat al-Baladzari, Futuh al-Buldan him. 579 dan

Ibn an-Nadim, al-FahrasatHm. 7-9. 206

Bawazij al-Anbar berbeda dengan bawazi] yang berada didekat Tikrit, yang disebut dengan Bawazij al-Mulk. Bawazij

an- Anbar telah ditaklukkan oleh Jarir bin Abdillah al-Bajalll, dan di sana banyak terdapat budak-budak. (Yaqut, tocc/f 1/503). 207 Kalwazi: termasuk daerah sawad (yang ditaklukkan dengan damal, pent).

tunduk dan menjadi ahlu dzimmah sebelum peperangan terjadi?" Ia menjawab, "Tidak, namun ketika mereka menerima kesepakatan damai dan mau membayar

pajak sejak itulah mereka menjadi Ahlu Dzimmah." 208