DAMPAK DARI BERITA WAFATINYA RASULULLAH SAW. TER-HADAP KAUM MUKMININ
DAMPAK DARI BERITA WAFATINYA RASULULLAH SAW. TER-HADAP KAUM MUKMININ
73 Yang terletak dalam kurung tidak terdapat dalam buku aslinya 5/28. Dan saya mengutlpnya dari MusnadAhmad6/106 dan cinwayatkan pula dengan jalan lain 6/47.
74 Shahih al-Bukhari dari kitab al-Ahkam bab al-Istikhlaf (YSfibS dari Fathul Ban, dan dalam Muslim dari hadits az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah seperti itu maknanya no. 2387
75 Shahih al-Bukhan kitab al-Fadhail, Fadhlu AbiBakarll 17 dari FathulBariton Shahih Muslim kitab al -Fadhall no. 2386.
Imam Ahmad berkata, "Telah berkata kepada kami Bahz dia berkata, 'Telah berkata kepada kami Hammad bin Salamah dia berkata, 'Telah berkata kepada kami Abu Imran al-Juwaini dari Yazid bin Babnus, ia berkata, 'Aku pergi beserta seorang sahabatku menemui ‘Aisyah ra. dan kami minta izin agar dibolehkan masuk, maka ia melemparkan untuk kami bantal tempat duduk kemudian ia menurunkan hijab, setelah itu sahabatku berbicara, 'Wahai Ummul mukminin bagaimana pandangan anda mengenai 'iraak?' Ia bertanya, 'Apa itu 'iraak?' Maka aku menepuk pundak kawanku. ‘Aisyah ra. berkata padaku, 'berhentilah! kenapa engkau menyakiti saudaramu.' Kemudian dia bertanya lagi, "Apa itu 'iraak?" Yaitu tempat keluarnya darah haid. Maka jawabannya adalah sebagaimana yang diterangkan oleh Allah swt mengenai perempuan yang datang haid. Kemudian ia melanjutkan, 'Pernah Rasulullah saw. mendekapku dan memeluk kepalaku sementara pemisah antara aku dan dirinya hanyalah sehelai kain padahal aku sedang haid. ‘Aisyah ra. melanjutkan, 'Kebiasan Rasulullah saw. jika melewati pintu rumahku beliau pasti akan mengucapkan kata-kata yang bermanfaat untukku. Suatu hari beliau melewati rumahku namun tidak mengatakan apapun, kemudian beliau lewat kembali dan tidak mengatakan apapun juga. Begitulah dua hingga tiga kali. Maka kukatakan kepada pembantuku, 'Letakkanlah bantal tempat dudukku di depan pintu!' Kemudian aku mengikat kepalaku dengan kain, tak lama kemudian beliaupun lewat.' Rasulullah saw. berkata, 'Wahai ‘Aisyah ra. ada apa denganmu?' Aku menjawab, 'Aku merasa sakit kepala.'Rasulullah saw. berkata, 'Namun kepalakulah yang lebih sakit.' Kemudian beliau pergi dan tak lama kemudian ternyata beliau dibawa pulang dalam keadaan digotong dengan kain, kemudian beliau mengirim utusan dan berkata kepada para istrinya, 'Aku sedang sakit keras dan tidak dapat lagi berkeliling ke rumah-rumah kalian maka izinkanlah aku agar dirawat di rumah ‘Aisyah ra..' Maka sejak itu aku merawatnya. Padahal tidak pernah sebelumnya hal ini kulakukan kepada seorangpun, suatu ketika tatkala kepala beliau berada di atas pundakku, tiba-tiba kepalanya miring ke arah kepalaku. Aku mengira beliau ingin bersandar di kepalaku. Maka keluarlah dari mulut beliau setitik ludah dingin yang mengenai leherku dan membuat aku menggigil, maka aku yakin bahwa beliau pasti dalam keadaan pingsan, maka kututupi diri beliau dengan kain. Tak lama kemudian datanglah Umar dan al- Mughirah bin Syu'bah, keduanya minta izin agar dapat masuk dan aku mengizinkan keduanya setelah hijab kuturunkan, seketika Umar memandang kepada Rasulullah saw. dan berkata, 'Alangkah beratnya pingsan yang diderita Rasulullah saw., kemudian ia berdiri. Tatkala keduanya mendekati Rasulullah saw. al-Mughirah berkata, 'Wahai Umar sesungguhnya Rasulullah saw. telah wafat. Umar menjawab, 'Engkau bohong, bahkan engkau adalah orang yang cepat termakan fitnah, sebab Rasulullah saw. tidak akan mati hingga Allah membinasakan habis seluruh orang-orang munafik.' ‘Aisyah ra. melanjutkan, 'Setelah itu datang Abu Bakar dan mengangkat hijab sambil memandang ke arah Rasulullah saw. dan bertkata ”Inna lillahi wa inna ilaihi Rajiun, sesungguhnya
Rasulullah saw. telah wafat. Kemudian Ia mendekati kepala Rasulullah saw. dan mendekat ke arah mulut lalu mencium keningnya, kemudian ia berkata, 'Aduhai Nabi,' kemudian dia mengangkat kepalanya dan kembali mendekat ke mulut Nabi serta mencium keningnya sambil berkata, Aduhai pilihan Allah' kemudian ia kembali meng-angkatkepalanya dan mendekat ke arah mulut serta mencium keningnya sambil berkata, 'Aduhai kekasih Allah... Rasulullah saw. telah wafat!' Lantas ia keluar menuju masjid, sementara Umar sedang berpidato dan berbicara di hadapan manusia, 'Sesungguhnya Rasulullah saw. tidak mati hingga Allah membinasakan orang-orang munafik.'
Kemudian Abu Bakar angkat suara sambil memuji Allah dan membuka pembicaraan dengan membacakan ayat,
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).' (Az-Zumar: 30).
Hingga selesai, kemudian membacakan ayat lainnya, Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, moka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.' (Ali Imran:144).
Setelah itu ia berkata, 'Barangsiapa menyembah Alllah maka Allah maha hidup dan tidak akan mati, dan barangsiapa menyembah Muhammad maka ketahuilah sesungguhnya Muhammad telah wafat.
Spontan Umar bertanya, 'Apakah yang engkau bacakan tadi terdapat dalam Kitabullah? Aku tidak pernah merasa bahwa ayat ini termaktub dalam Kitabullah!' Umar melanjutkan, 'Wahai saudara-saudara sekalian, inilah Abu Bakar dan dialah orang yang paling kita tuakan dari seluruh kaum muslimin maka baiatlah dia.'
Maka manusiapun membaiatnya'." 76 Abu Dawud juga meriwayatkannya, demikian pula dengan at-Tirmidzi dalam
kitab as-Syamail dari hadits Marhum bin Abdul Aziz al-Athar dari Abu unirán al- Juuni dengan menyebutkan sebagian lafazh ini. 77
Al-Hafizh al-Baihaqi berkata, "Telah berkata kepada kami Abdullah al- Hafizh, dia berkata, telah berkata kepada kami Abu Bakar Ibnu Ishaq, dia berkata, telah berkata kepada kami Ahmad bin Ibrahim bin Milhan, dia berkata, telah berkata kepada kami Yahya bin Bukair, dia berkata, telah berkata kepada kami al- Laits dari Uqail dari Syihab, Abu salamah memberitahukan padaku dari
77 hisnu ar-Rabbam' 21/223 Abu Dawud no. 2137 2/602 dengan sanadnya dari Marhum al-Athar dari Abu Imran al-Juni secara ringkas, dan as- Syamail al-Muhammadiyah karya at-Tirm¡dz¡ hlm. 196 hadits no328 dengan menyebutkan sebagain dari isinya, saya berkata,
"Hadits Hasan." Líhat ath-Thabaqat al-Kubra l¡2tn .
Abdurrahman bahwa ‘Aisyah ra. memberitakan kepadanya, 'Abu Bakar datang dengan kudanya dari Sanuh, ketika turun. Beliau masuk ke Masjid tanpa berbicara kepada siapapun, kemudian ia masuk ke kamar ‘Aisyah ra. menuju Rasulullah saw. yang diselimuti dengan kain hibrah, maka Abu Bakar menyingkap wajah Rasulullah saw. kemudian menciumnya dan menangis, kemudian ia berkata, 'Kutebus dirimu dengan ayah dan ibuku, Demi Allah, Allah tidak mungkin Allah mengumpulkan dua kematian untukmu selamanya, adapun kematian yang Allah
tuliskan atasmu kini telah engkau rasakan." 78 Az-Zuhri berkata, "Telah berkata kepadaku Abu Salamah dari Ibnu Abbas
bahwa Abu Bakar keluar menuju masjid sementara Umar sibuk ber-pidato dihadapan manusia. Abu Bakar berkata padanya, 'Duduklah wahai Umar!' Namun Umar enggan duduk, Abu Bakar berkata sekali lagi, 'Duduklah engkau Umar!' Namun Umar masih tetap enggan duduk. Maka Abu bakar mulai mengucapkan tasyahhud dan akhirnya manusia meninggalkan Umar mengalihkan perhatian mereka kepada Abu Bakar .
Abu Bakar berkata, 'Amma Ba'du, barangsiapa di antara kalian yang menyembah Muhammad maka sesungguhnya Muhammad sekarang telah wafat,
namun siapa yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah akan tetap hidup, Allah berfirman,
* Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad).' (Ali Imran: 144).
Ibnu Abbas berkata, 'Demi Allah seolah-olah manusia tidak pernah tahu bahwa Allah pernah menurunkan ayat ini hingga dibacakan oleh Abu Bakar, dan akhirnya semua orang menerima ayat tersebut dan selalu mereka bacakan ketika
mereka ditimpa musibah'." 79 Az-Zuhri berkata, "Telah berkata kepadaku.Sa'id bin Musayyib bahwa Umar
berkata, 'Demi Allah aku tidak sadar hingga aku dengar Abu Bakar membacakan ayat tersebut, maka aku yakin bahwa itulah yang benar, tanpa sadar akupun jatuh terduduk kakiku tak kuat lagi menahan tubuhku, maka yakinlah aku ketika Abu Bakar membacakan ayat itu bahwa Rasulullah saw. telah wafat'."
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Yahya bin Bukair. 80