PEPERANGAN AL-JISR (JEMBATAN) YANG DIPIMPIN OLEH ABU UBAID ATS-TSAQAFI

PEPERANGAN AL-JISR (JEMBATAN) YANG DIPIMPIN OLEH ABU UBAID ATS-TSAQAFI

Jalinius berhasil melarikan diri setelah pasukannya porak-poranda di-habisi oleh pasukan kaum muslimin. Maka para panglima Persia bermusyawarah antara sesama mereka, dan berkumpul di tempat Rustam. Rustam segera mengirim pasukan dalam jumlah yang sangat besar di bawah komando Panglima Zal Hajib Bahman Jazawaih. Rustam menyerahkan kepadanya panji Kisra yang diberi nama Dirafsy (Panji agung) yang dijadikan Persia sebagai lambang kemenangan jika membawanya berperang. Bendera tersebut terbuat dari kulit harimau yang lebarnya sebanyak 8 depa, dan panjangnya 12 depa.

Mereka bergerak hingga tiba tidak jauh dari tentara kaum muslimin. Jarak antara mereka dan tentara kaum muslimin hanya dibatasi oleh sungai besar yang terbentang di atasnya jembatan panjang.

Maka tentara Romawi mengirim utusan kepada kaum muslimin dan berkata, "Silahkan kalian yang datang kepada kami, atau kami yang akan datang kepada kalian." Kaum muslimin berkata kepada Amir mereka Abu Ubaid, "Suruh mereka menyeberangi sungai dan datang ke kita." Namun Abu Ubaid berkata, "Mereka tidak lebih berani mati dibandingkan kita." Maka dia segera mengerahkan pasukannya menyerbu musuh dan bertemulah dua pasukan di atas jenbatan yang sangat sempit, maka pecahlah pertempuran yang sangat dahsyat dan belum perrtah terjadi sebelumnya.

Pasukan Islam harnya berjumlah 10.000 personil. Di sisi lain tentara Romawi datang dengan pasukan bergajah yang membawa gemerincing untuk menakut-nakuti kuda kaum muslimin. Setiap kali mereka menerobos kaum muslimin, pasukan berkuda kaum muslimin lari ketakutan dari pasukan bergajah disebabkan suara gemerincing lonceng yang dibawa gajah-gajah tersebut Hanya sedikit sekali kuda yang dapat bertahan. Jika kaum muslimin ingin menyerbu ke dalam pasukan lawan maka kuda-kuda mereka tidak berani maju mendekati pasukan bergajah, sementara tentara Persia memanahi mereka dari atas dengan leluasa hingga banyak tentara muslim terluka. Telah terbunuh 6000 tentara kaum muslimin, maka segera Abu Ubaid merubah taktik perang dan menginstruksikan kepada kaum muslimin untuk rnern-bunuh gajah-gajah itu terlebih dahulu. Maka dengan segera pasukan Islam melompat dan berhasil membunuh seluruh gajah-

469 Lihat rinciannya dalam Ibnu Jarir dalam Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk, 3/451-453.

gajah tersebut. ketika itu pasukan Persia menempatkan seekor gajah putih yang paling besar di depan pasukannya. Maka dengan segera Abu Ubaid maju dan memotong belalainya dengan pedangnya. Gajah itu menjadi marah dan menjerit sekuatnya kemudian Abu Ubaid berusaha kembali menyerang, namun Gajah putih itu berhasil menginjaknya hingga tewas. Setelah itu pengganti Abu Ubaid maju dan dia telah diwasiatkan sebelumnya untuk menjadi pimpinan, namun orang tersebut kembali gugur. Kemudian digantikan oleh pemimpin yang selanjutnya dari Bani Tsaqif hingga tujuh dari mereka telah tewas -sebelumnya mereka telah ditunjuk oleh Abu Ubaid untuk saling menggan-tikan yang lain jika tewas terbunuh- kemudian kepemimpinan pindah ke tangan al-Mutsanna bin Haritsah atas dasar wasiat dari Abu Ubaid pula. Ketika kaum mulimin melihat peristiwa ini mereka melemah, padahal ham-pir saja mereka memperoleh kemenangan seandainya mereka dapat bersabar. Tetapi mereka menjadi lemah dan kekuatan mereka hilang, mereka lari tunggang langgang meninggalkan medan pertempuran, sementara tentara Persia dengan leluasa membunuhi mereka dari belakang hingga banyak sekali korban yang berjatuhan dan barisan tentara Islam telah kacau balau, mereka berlari menuju jembatan, dan akhirnya jembatan runtuh. Akhirnya sisa pasukan yang berada di medan pertempuran benar-benar tidak berdaya dan pasrah ditangan tentara Persia dan sebagian hanyut tenggelam di Sungai Eufrat kira-kira sebanyak 4000 orang. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Tindakan al-Mutsanna Menyelamatkan Pasukan

Kemudian al-Mutsanna berjalan dan berhenti di tepi jembatan dari arah mereka datang -ketika mereka mulai kalah sebagian tentara melompat ke sungai dan tenggelam- maka al-Mutsanna menyeru, "Wahai manusia menyingkirlah dan aku akan bertahan di sisi jembatan ini dan tidak akan melewatinya hingga kita seluruhnya selamat dan pergi dari sini tanpa ada yang tersisa" ketika orang-orang mulai mundur teratur ke arah yang lain maka al-Mutsanna berjalan menjaga mereka bersama para jagoan Islam yang telah banyak terluka parah. Diantara pasukannya ada yang pergi ke padang luas tidak diketahui rimbanya, ada yang

kembali ke Madinah dalam keadaan ketakutan. 470 Berita kekalahan ini dibawa oleh Abdullah bin Zaid bin Asim al-Mazini

kepada Umar bin al-Khaththab ra.yang sedang berada di atas mimbar. Maka Umar ra. segera bertanya kepadanya, "Apa berita yang kau bawa wahai Abdullah bin Zaid?" Dia berkata, "Telah datang kepadamu berita yang pasti wahai Amirul mukminin." Kemudian Abdullah naik ke mimbar dan membisikkan padanya tentang kekalahan tentara kaum muslimin, sebagian ulama sejarah menyebutkan bahwa yang membawa berita adalah Abdullah bin Yazid bin Husain al-

Khutami, 471 wallahu a'lam.

470 Untuk lebih detail silahkan ruju' kepada kitab Tarikh ath-Thabari, 3/454-459 dari jalan Saif bin Umar, dan dari jalan Ibnu