PASUKAN SYAM MENGANGKAT MUSHAF AL-QUR'AN DAN MENGAJAK BERTAHKIM KEPADANYA

PASUKAN SYAM MENGANGKAT MUSHAF AL-QUR'AN DAN MENGAJAK BERTAHKIM KEPADANYA

Imam Ahmad berkata, "Ya'la bin Ubaid menceritakan kepada kami dari Abdul Aziz bin Siyah dari Habib bin Abi Tsabit, ia berkata,'Aku menemui Abu Wail di masjid keluarganya dan bertanya kepadanya tentang orang-orang yang diperangi Ali ra. di Nahrawan, apa sajakah yang mereka penuhi dan apa pula yang

1052 Tarikh ath-Thabari, 5/41.

mereka tolak dan mengapa Ali ra. menghalalkan berperang melawan mereka?' Ia berkata, 'Sewaktu kami berada di Shiffin dan api peperangan sedang memanas melawan pasukan Syam, mereka berlindung di sebuah anak bukit. Amru bin al- Ash berkata kepada Mu'awiyah, "Kirimkanlah mushaf al-Qur'an kepada Ali ra. dan ajaklah ia bertahkim kepada Kitabullah, sesung-guhnya ia tidak akan menolak ajakanmu."

Lalu datanglah seorang lelaki kepada Ali ra. dan berkata, 'Kitabullah men- jadi hakim di antara kita:

' Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu al-Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu mene-tapkan hukum di antara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).' (Ali Imran: 23).

Ali ra. berkata, "Benar, aku lebih berhak untuk itu, Kitabullah menjadi hakim di antara kita." Lalu datanglah kaum Khawarij -pada waktu itu kami masih menyebut mereka Qurra'- menemui Ali ra. sambil menyandang pedang di atas bahu mereka. Mereka berkata, 'Wahai Amirul Mukminin, apa lagi yang kita tunggu terhadap orang-orang yang berada di atas bukit kecil itu? Mari kita serbu mereka dengan pedang-pedang kita ini hingga Allah memutuskan di antara kita dan mereka siapakah yang menjadi pemenang!'

Maka berbicaralah Sahal bin Hunaif, 'Wahai sekalian manusia, curigailah pendapat akal kalian sendiri, sesungguhnya kami telah menyaksikan pada hari perjanjian Hudaibiyah -yakni perdamaian antara Rasulullah saw. «St dan kaum musyrikin- sekiranya kami ingin berperang maka kami siap berperang. Umar datang menemui Rasulullah saw. 3f| dan berkata, 'Wahai Rasulullah saw., bukankah kita di atas kebenaran dan mereka di atas kebarilan?'

Lalu beliau menyampaikan hadits tersebut secara lengkap. 1053 Yakni ki-sah perdamaian Hudaibiyah." Ketika pasukan Syam mengajak bertahkim kepada Kitabullah, pasukan Iraq

berkata, 'Kami menyambut ajakan bertahkim kepada Kitabullah dan kami akan merujuk kepadanya'." 1054

Al-Haitsam bin Adi 1055 menyebutkan dalam bukunya yang berbicara tentang kaum Khawarij sebuah riwayat dari Muhammad bin al-Muntasyir al-Hamdani dari

seseorang yang terlibat dalam peperangan Shiffin dan dari sejumlah tokoh kaum Khawarij -yang tidak dicurigai berdusta- bahwa Ammar bin Yasir tidak menyukai ajakan tersebut dan menolaknya. la mengomentari Ali ra. dengan sebuah komentar yang aku benci menyebutkan-nya di sini. Kemudian Ammar berkata, 'Siapakah

1053 Silahkan lihat kitab al-Musnad, 3/485, hadits ini terdapat dalam kitab Shahih al-Bukhari dengan sanad di atas. Akan tetapi Imam al-Bukhari meringkasnya (silahkan lihat dalam Shahih al-Bukharikitab Tafsir -FathulBan, 8/587.

1054 Penulis menyebutkannya di sini, 10/545 sebuah riwayat mungkar dari Abu Mikhnaf yang sengaja tidak saya sebutkan di sini.

1055 Al-Haitsam bin Adi bin Abdurrahman al-Kufi, seorang ahli sejarah dan penulis yang produktif menghasilkan banyak kitab. Disebutkan oleh Ibnu Nadim (halaman 112) dan Yaqut dalam Mu'jamul Udaba', 19/309, bahwa para ulama sepakat atas

kedhaifannya dan tidak memakai haditsnya. Silahkan lihat SiyarA'lam an-Nubala', 10/103.

yang mau berangkat menu-ju Allah sebelum diangkat selain Allah sebagai hakim?' Kemudian Ammar maju menyerang dan akhirnya beliau terbunuh semoga

Allah merahmati beliau." 1056 Di antara tokoh negeri Syam yang mendorong diadakannya perdamaian

adalah Abdullah bin Amru bin al-'Ash la mendatangi pasukan Iraq dan mengajak mereka kepada gencatan senjata dan penghentian peperangan serta mematuhi apa yang diserukan dalam al-Qur'an (yakni perdamaian). Hal itu beliau lakukan atas perintah Mu'awiyah 1

Di antara tokoh yang menyaran-kan kepada Ali ra. agar menerima tawaran perdamaian itu adalah al-Asy'ats bin Qais al-Kindi 1057

Mayoritas pasukan Iraq dan pasukan Syam menyambut gembira ren-cana perdamaian ini. Mereka berharap akan diperoleh kesepakatan yang dapat menghentikan pertumpahan darah di antara kaum muslimin. Karena sudah banyak sekali korban yang jatuh dalam pertempuran ini. Khususnya dalam tiga hari terkahir dan sebagai puncaknya pertempuran pada malam Jum'at yang disebut sebagai malam Jum'at kelabu.

Kedua belah pihak telah menunjukkan keberanian dan kesabaran yang tiada tandingannya di dunia ini. Oleh karena itu tidak ada seorang anggota pasukanpun yang melarikan diri. Bahkan kedua pasukan tetap tegar ber-tahan hingga banyak terbunuh dari kedua belah pihak, sejumlah sumber yang menyebutkan bahwa jumlah korban yang gugur mencapai tujuh puluh ribu orang, dengan perincian empat puluh lima ribu orang dari pasukan Syam dan dua puluh lima ribu orang dari pasukan Iraq. Demikian disebutkan oleh sejumlah ulama di antaranya Ibnu

Sirin, Saif dan lainnya. 1058 Jumlah pasukan kedua belah pihak masing-masing berjumlah sembilan

puluh ribu personil. Demikian ringkasan dari perkataan Ibnu Jarir dan Ibnul Jauzi dalam kitabnya

berjudul al-Muntazhim. 1059 Al-Baihaqi telah meriwayatkan dari jalur Ya'qub bin Sufyan dari Abul

Yaman dari Shafwan bin Amru ia berkata, "Pasukan Syam berjumlah enam puluh ribu orang, yang terbunuh berjumlah dua puluh ribu orang. Pasukan Iraq berjumlah seratus dua puluh ribu orang, yang terbunuh berjumlah empat puluh ribu

orang." 1060 Al-Baihaqi membawakan peristiwa ini kepada hadits yang diriwa-yatkan

1056 Riwayat ini mungkar dan tidak shahih sanadnya. Dan juga bertentangan dengan riwayat-riwayat lain. Imam ath-Thabari

meriwayatkan dalam Tarikhnya, 5/40, dengan sanad yang para perawinya tsiqah bahwa Ammar terbunuh sebelum ajakan bertahkim kepada Kitabullah."

Saya katakan, "Itulah yang masyhur disebutkan dalam catatan sejarah." 1057 Setelah itu penulis, 10/547, membawakan sebuah riwayat dari jalur Abu Mikhnaf yang bertentangan dengan riwayat

yang dinukil oleh perawi-perawi tsiqah yang menyebutkan bahwa Ali menerima tahkim tersebut dan meridhainya serta menyambut ajakan pasukan Syam ketika mereka mengajak berdamai sebagaimana disebutkan dalam hadits Ahmad di atas. 1058 Silahkan lihat Tarikh Khalifah halaman 223 dan kitab al-Muntazhim, 5/8120. 1059 1060 Tarikh ath-Thabari, 10/543-550 dan al-Muntazhim, 5/117-123 Dala'ilun Nubuwwah, 6/419. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari, 6/616, "Maksudnya adalah pasukan yang

berperang di pihak Ali dan di pihak Mu'awiyah pada peperangan Shiffin." berperang di pihak Ali dan di pihak Mu'awiyah pada peperangan Shiffin."

az-Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah. 1062 Dan dari jalur Syu'aib dari Abu Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah 1063 dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda:

"Tidak akan datang hari Kiatnat hingga dua kelompok besar saling berperang, keduanya terlibat dalam pertempuran yang dahsyat padahal dakwah mereka satu."

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mahdi dan Ishaq dari Sufyan ats- Tsauri dari Manshur dari Rib'i bin Hirasy dari al-Bara' bin Nahiyah al-Kahili dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

"Perang dalam Islam akan berkecamuk setiap tiga puluh lima atau tiga puluh enam tahun. Jika mereka binasa maka binasalah semua, jika mereka menegak-kan agama maka akan bertahan selama tujuh puluh tahun."

Umar berkata, "Wahai Rasulullah saw., apakah dari generasi yang telah lalu atau dari generasi yang tersisa?" Rasulullah saw. menjawab, "Bahkan dari

generasi yang tersisa." 1064