Wasiat Supaya Berpegang Teguh dengan Kitabullah dan Memelihara Hak Ahli Bait.

Wasiat Supaya Berpegang Teguh dengan Kitabullah dan Memelihara Hak Ahli Bait.

Imam Muslim berkata, "Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ulayyah, Zuhair berkata, Ismail bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Hayyan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yazid bin Hayyan telah bercerita kepada kami, 'Aku bersama Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim berangkat menemui Zaid bin Arqam. Ketika kami duduk bersamanya. Hushain berkata kepadanya, 'Engkau telah memperoleh kebaikan yang sangat banyak wahai Zaid! Engkau telah melihat Rasulullah saw. engkau telah mendengar hadits-hadits beliau, berperang bersama beliau dan shalat di belakang beliau. Engkau telah memperoleh kebaikan yang sangat banyak wahai Zaid. Maka dari iru sampaikanlah kepada kami hadits-hadits yang engkau dengar dari Rasulullah saw.' Zaid pun berkata, 'Wahai saudaraku, demi Allah usiaku telah lanjut, ajalku sudah dekat dan aku sudah lupa sebagian yang dahulu aku hafal dari Rasulullah saw. Terimalah hadits yang aku sampaikan ini kepada kalian. Dan apa-apa yang tidak aku sampaikan maka janganlah kalian bebani aku dengannya.’ Kemudian Zaid berkata,

'Pada suatu hari Rasulullah saw. menyampaikan khutbah di sebuah mata air bernama Khum 899 yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah

memanjatkan puja dan puji kepada Allah, memberi peringatan dan nasehat beliau berkata,

'Amma ba'du, ketahuilah wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku hanyalah

Mu'tazilah bahkan mengatakan bahwa mereka (para sahabat) tidak keliru, karena menurut mereka boleh saja mendahulukan yang tidak utama daripada yang utama." Hadits ini bukanlah hujjah bagi mereka. Bahkan ini merupakan penetapan keutamaan Ali bin Abi Thalib. Karena Rasulullah saw. sl| telah menunjuk beliau sebagai khalifah sementara di kota Madinah saat beliau mengikuti perang Tabuk. Hal ini dikuatkan pula dengan kenyataan bahwa Harun bukanlah khalifah setelah Musa, bahkan Harun wafat pada saat nabi Musa masih hidup, yakni beliau wafat empat puluh tahun sebelum nabi Musa wafat. Berdasarkan keterangan yang masyhur dari pakar sejarah, mereka berkata, "Nabi Musa menunjuknya sebagai khalifah ketika beliau pergi untuk bermunajat kepada Rabbnya."

Saya katakan, Penunjukan Ali sebagai khalifah pengganti di Madinah adalah bersifat khusus untuk mengurus dan meme- lihara keluarga beliau saat beliau pergi ke peperangan Tabuk. Adapun khalifah pengganti yang bersifat umum untuk kota

898 Madinah kala itu adalah Muhammad bin Maslamah al-Anshari seperti yang telah disebutkan oleh ulama sejarah. Ibnu Hajar berkata dalam FathulBart, 7/73, "Maksudnya adalah ucapan-ucapan yang diriwayatkan oleh kaum Rafidhah dari Ali bin Abi Thalib, di antaranya yang berisi penyelisihan beliau terhadap Abu Bakar dan Umar sge. Maksudnya

bukanlah 899 riwayat-riwayat yang dinukil dari beliau tentang masalah-masalah hukum syar'i. Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dengan

sanad yang shahih dari Abdullah bin Abbas *$£> ia berkata, "Jika seorang tsiqah menyampaikan kepada kami dari Ali sebuah fatwa maka kami tidak akan melangkahinya." 2a Khum adalah mata air yang terletak tiga mil dari Juhfah, mata air yang dikenal dengan sebutan Ghadir Khum. Silahkan lihat Mu'jam al-Buldan, 2/389 sanad yang shahih dari Abdullah bin Abbas *$£> ia berkata, "Jika seorang tsiqah menyampaikan kepada kami dari Ali sebuah fatwa maka kami tidak akan melangkahinya." 2a Khum adalah mata air yang terletak tiga mil dari Juhfah, mata air yang dikenal dengan sebutan Ghadir Khum. Silahkan lihat Mu'jam al-Buldan, 2/389

Al-Husain berkata kepadanya, 'Siapakah ahli bait nabi wahai Zaid? Bukankah istri beliau termasuk ahli bait?' Zaid berkata, 'Istri beliau termasuk . ahli bait, dan juga termasuk ahli bait adalah karib kerabat beliau yang diharamkan menerima zakat'

'Siapakah mereka?' Tanya al-Husain lagi. Zaid menjawab, 'Keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja'far dan keluarga

Abbas. 'Apakah mereka diharamkan menerima zakat?' Tanya al-Husain lagi.

'Benar!’ jawab Zaid." 900 Diriwayatkan dari Zirr bin Hubaisy dari Ali bin Abi Thalib ra. ia ber-kata,

"Demi Allah yang menumbuhkan biji-bijian dan menciptakan jiwa, ini merupakan pesan nabi yang ummi kepadaku bahwasanya tidaklah sese-orang mencintaiku melainkan ia seorang mukmin dan tidaklah membenciku melainkan

ia seorang munafik." 901