Padanan Lazim BSu: “I think that I had better go, Holmes.” BSa: “Ku kira lebih baik aku pergi, Holmes.” BSu: “No doubt you think me mad?” BSa: “Pasti anda mengira saya gila?”

10. Modulasi 16 1,6 11. Kompensasi 16 1,6 12. Generalisasi 11 1,07 13. Harfiah 4 0,4 14. Peminjaman naturalisasi 2 0,2 15. Amplifikasi linguistik 1 0,1 Jumlah 1028 100

a. Padanan Lazim

Teknik ini memiliki presentase sebesar 26,5 dibanding dengan teknik- teknik yang lain dan merupakan teknik yang paling sering digunakan oleh penerjemah. Teknik padanan lazim merupakan teknik dimana penerjemah menggunakan kata-kata atau istilah yang sudah lazim berdasarkan kamus maupun penggunaan sehari-hari. Penerjemah memilih menggunakan teknik ini dalam tataran kata kerja, kata sifat, kata bantu atau to be, kata penghubung, kata pembanding, kata benda, dan kata tunjuk. Berikut contoh masing-masing dari penggunaan teknik padanan lazim yang ditemukan dalam The Adventures of Sherlock Holmes: 001

a. BSu: “I think that I had better go, Holmes.” BSa: “Ku kira lebih baik aku pergi, Holmes.”

b. BSu: “If not, I should much prefer to communicate with you alone”. BSa: “Jika tidak, saya lebih suka berkomunikasi dengan anda sendirian saja”. Teknik padanan lazim pada dua contoh kalimat di atas digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan kata kerja, yakni: go dan communicate menjadi “pergi” dan “berkomunikasi”. Penambahan imbuhan dalam kata “berkomunikasi” juga tidak merubah makna dan penggunaan kedua kata tersebut sudah lazim digunakan dalam keseharian bahasa sasaran, sehingga penggunaan teknik ini sudah tepat untuk digunakan pada tataran kata kerja seperti pada contoh di atas. 116 a. BSu: “I am dangerous man to fall foul of” BSa: “Aku orang berbahaya kalau di ajak bermain-main.” b. BSu: “No doubt you think me mad?” BSa: “Pasti anda mengira saya gila?” Penerjemah juga menerapkan teknik padanan lazim dalam menerjemahkan beberapa kata sifat seperti yang dalam contoh di atas. Kata dangerous diterjemahkan menjadi “berbahaya”, pemilihan kata ini dirasa tepat karena penerjemah ingin menyampaikan pesan dari bahasa sumber bahwa penutur berusaha menakut-nakuti mitra tuturnya dengan mengatakan bahwa dia adalah orang berbahaya untuk diajak bermain-main. Pada tuturan ke dua, penerjemah memilih menggunakan kata gila untuk menerjemahkan kata mad. Teknik padanan lazim merupakan pilihan yang tepat karena pesan penulis dapat tersampaikan pada pembaca bahasa sasaran. 006

a. BSu: “If I am Mr. Neville St. Clair, then it is obvious that no crime has