Keterbacaan tinggi apabila data tergolong mudah dipahami dengan Keterbacaan sedang apabila terjemahan dapat dipahami oleh pembaca Tingkat keterbacaan rendah apabila terjemahan sulit dipahami oleh Keterbacaan Tinggi

c. Keterbacaan

Tingkat keterbacaan dilakukan dengan menilai bagaimana suatu teks terjemahan dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Instrumen yang digunakan dalam penilaian tingkat keterbacaan adalah melalui kuesioner dengan parameter sebagai berikut:

1. Keterbacaan tinggi apabila data tergolong mudah dipahami dengan

mudah oleh pembaca.

2. Keterbacaan sedang apabila terjemahan dapat dipahami oleh pembaca

namun ada sebagian tertentu yang perlu dibaca ulang untuk memahaminya.

3. Tingkat keterbacaan rendah apabila terjemahan sulit dipahami oleh

pembaca sasaran. Dengan kata lain, pembaca tidak dapat memahami teks terjemahan tersebut. Nababan dkk: 2012 Dari kesuluruhan data kalimat yang merepresentasikan tuturan mengancam muka negatif dalam kumpulan cerita pendek The Adventures of Sherlock Holmes ini, termasuk terjemahan dengan tingkat keterbacaan tinggi, yaitu sebesar 99,4 dan ada 1 data memiliki tingkat keterbacaan sedang. Berikut penyajiannya dalam tabel: Tabel 4.6 Jumlah Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Tinggi, Sedang dan Rendah No Tingkat keterbacaan Jumlah Presentase 1 Tinggi 3 164 99,4 2 Sedang 2 1 0,6 3 Rendah 1 - - Jumlah 165 100

1. Keterbacaan Tinggi

Sebanyak 164 data tututran 99,4 yang ditemukan termasuk dalam terjemahan dengan tingkat keakuratan tinggi. Beberapa contoh temuan datanya adalah sebagai berikut: 134 BSu: “we shall see which gets to the bottom of matter first.” BSa: “kita akan melihat siapa yang pertama kali memecahkan kasus ini.” 135 BSu: “Pray make no apology to me.” BSa: “Jangan meminta maaf padaku.” 136 BSu: “Excuse me, but it is not my custom to discuss my most intimate personal affairs in public manner.” BSa: “Maafkan aku, tapi tidak lazim membahas hal yang paling pribadi di depan publik seperti ini.” Ketiga contoh di atas termasuk pada contoh tuturan yang memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Responden tidak perlu membaca berulang untuk memahami isi pesan yang telah dialihkan dalam bahasa sasaran yang menandakan bahwa kalimat atau tuturan tersebut mudah terbaca. Hal ini sesuai dengan parameter tingkat keterbacaan yang diajukan oleh Nababan dkk, 2012, bahwa suatu terjemahan dinilai memiliki tingkat keterbacaan tinggi jika mudah dipahami oleh pembaca sasaran.

2. Keterbacaan Sedang