BSu: “I think you will find play for a higher stake tonight that you have Reduksi BSu: “Not a bit, Doctor. Stay where you are I am lost without my BSu: “If not, I should much prefer to communicate with you alone”.

b. BSu: “Then what has happened to him?” BSu: “Kalau begitu apa yang telah terjadi kepadanya?” Dua contoh di atas merupakan contoh data yang menggunakan teknik variasi pada kata hubung. Penerjemah memilih menerjemahkan but menjadi “tapi”, bukan “tetapi” atau “akan tetapi”. Hal ini dikarenakan percakapan tersebut bukan merupakan sebuah percakapan formal sehingga penerjemah memilih untuk tidak menggunakan bentuk baku dari kata tersebut untuk tetap menjaga konteks situasi yang sudah diciptakan oleh penulis dalam bahasa sumber. Selanjutnya, penerjemah memilih padanan “kalau begitu” untuk menerjemahkan then. Hal ini merupakan strategi penerjemah untuk mempertegas bahwa penutur sedang mencoba untuk menarik kesimpulan bahwa dia tak akan menemukan orang yang dicarinya lagi, sehingga penerjemah tidak memilih “kemudian” atau “lalu” untuk mengalihkan kata tersebut ke dalam bahasa sasaran. 139 a. BSu: “I think that there you ask a little too much.” BSa: “Saya kira anda meminta terlalu banyak.” 021

b. BSu: “I think you will find play for a higher stake tonight that you have

ever done yet, BSa: “Aku yakin bahwa anda akan menemukan permainan dengan taruhan yang lebih tinggi malam ini,..” Selanjutnya, pada penelitian ini juga ditemukan penerapan teknik variasi pada kata kerja seperti dua contoh di atas. Pada contoh pertama, penerjemah memilih kata “kira” untuk menerjemahkan think, hal ini dikarenakan konteks situasi percakapan di atas merupakan bentuk penolakan, maka penerjemah memakai kata “kira” untuk mengurangi daya ancaman muka mitra tutur. Pada contoh ke dua, penerjemah menggunakan kata “yakin” untuk menerjemahkan kata think. Pemilihan kata ini dirasa tepat karena pada konteks situasinya tuturan di atas diucapkan oleh Holmes untuk meyakinkan agen polisi agar ikut dalam rencana Holmes untuk menangkap buronan mereka, karena pada awalnya agen polisi memilih untuk tidak bergabung karena merasa hal tersebut akan sia-sia.

c. Reduksi

Teknik selanjutnya yang juga ditemukan dalam penelitian ini adalah teknik penghilangan atau reduksi. Teknik ini memiliki presentase yang cukup besar yakni 19 dari keselurahan data dan berjumlah 197 data. Teknik ini dipilih oleh penerjemah untuk menghilangkan beberapa fitur linguistik yang tidak berterima atau tidak terdapat dalam bahasa sasaran, untuk menjaga agar terjemahan terasa alamiah. Penerjemah melakukan penghilangan pada to be kata bantu, kata hubung, kata ganti, dan kata bilangan, berikut contoh dan penjelasannya: 002

a. BSu: “Not a bit, Doctor. Stay where you are I am lost without my

Boswell...” BSa: “Jangan, dokter. Tetaplah disini. Aku tersesat tanpa Boswellku..” 004

b. BSu: “If not, I should much prefer to communicate with you alone”.

BSa: “Jika tidak, saya lebih suka berkomunikasi dengan anda sendirian saja”. Kedua contoh di atas merupakan penerapan teknik reduksi yang dipilih penerjemah dalam to be. Penghilangan kata bantu atau to be pada kedua contoh di atas dirasa perlu karena fitur linguistik tersebut tidak terdapat pada tataran bahasa sasaran, sehingga jika tetap dipaksakan untuk mengganti dengan “adalah” untuk kata am atau “seharusnya” atau “akan” untuk kata should, maka akan membuat pesan dalam bahasa sumber tidak tersampaikan sebagaimana mestinya dalam bahasa sasaran. 018 a. BSu: “And the pay?”