Kesopanan Negatif Tuturan Mengancam Muka FTA dan Strategi kesopanan Brown dan Levinson

Contoh: “bagaimana kalau berasnya aku aja yang bawa.” 14. Assume or assert repirocity mengisyaratkan atau menyatakan hal yang timbal balik Contoh: “Kamu pakai saja mobilku, tapi aku pinjam laptopmu ya buat ngerjain tugas.” 15. Give sympathy to H memberikan penghargaan tidak hanya benda nyata tetapi juga keinginan berinteraksi, keinginan untuk disukai, diakui, diperhatikan, dipahami, didengarkan dan lain sebagainya kepada lawan tutur Contoh: “Kalau butuh apa-apa, kamu tinggal telpon atau sms aku saja, siapa tau aku bisa bantu.”

3. Kesopanan Negatif

Brown dan Levinson 1987 mendifinisikan kesopanan negatif sebagai keinginan yang diasosiasikan dengan muka negatif lawan tutur, yaitu keinginan agar penutur tidak dilanggar hak-haknya oleh lawan tutur. Kesopanan negatif pada dasarnya ditujukan bagaimana memenuhi atau menyelamatkan sebagian muka negatif lawan tutur, yaitu keinginan dasar lawan tutur untuk mempertahankan apa yang dia anggap sebagai wilayah dan keyakinan dirinya. Jadi, pada dasarnya, strategi kesopanan negatif mengandung jaminan dari lawan tutur bahwa penutur mengakui, menghormati dan seandainya terpaksa melakukan, akan sedikit mungkin melakukan pengangguran keinginan muka negatif lawan tutur dan tidak akan mencampuri ataupun melanggar kebebasan bertindak lawan tutur. Kesopanan negatif mengacu ke muka negatif digunakan untuk menunjukkan adanya jarak sosial antara penutur dan lawan tutur. Untuk mengurangi pelanggaran terhadap muka negatif lawan tutur Brown dan Levinson 1987:132-210 menawarkan strategi sebagai berikut: 1. Be conventionally indirect menggunakan tuturan tak langsung, membuat perintah Contoh: “Tolong Mbak, ruangannya panas ini..AC nya di nyalakan saja.” 2. Question, hedge menggunakan pertanyaan, dengan partikel tertentu Contoh: “Aku nggak di jemput, kamu mau antar aku pulang kan?” 3. Be pessimistic bersikap pesimis dengan cara bersikap hati-hati Contoh: “Kalau memang berkenan, mungkin Mbak bisa bantu saya dalam masalah ini.” 4. Minimize the imposition meminimalkan pembebebanan terhadap lawan tutur dengan mengurangi kekuatan atau daya ancaman terhadap muka lawan tutur. Contoh: “Tolong mas, bawakan beras Ibu 30kg ini, cuma sebentar kok ndak lama.” 5. Give deference menyatakan rasa hormat Contoh: “Permisi Mas, anak saya kedinginan.. sekiranya Mas nggak keberatan, jendelanya di tutup saja, boleh?’ 6. Apologize gunakan permohonan maaf Contoh: “Sebelumnya maaf loh budhe.. tapi..” 7. Impersonalize S and H menghindari penggunaan kata ‘saya’ atau penutur dan ‘anda’ atau lawan tutur Contoh: “Mohon lakukan saja demi kebaikan bersama.” 8. State the FTA as a general rule nyatakan tindakan mengancam muka sebagai ketentuan sosial yang umum berlaku. Contoh: “Dimohon untuk para pengguna toilet untuk mengingat bahwa akan ada pengunjung lain setelah anda.” 9. Nominalize nominalkan pernyataan Contoh: “Prestasimu dalam bidang tarik suara benar-benar mengesankan pihak rekaman.” 10. Go on record as incurring a debt, or as not indebting H nyatakan secara jelas bahwa penutur telah memberikan kebaikan atau tidak kepada lawan tutur. Contoh: “Saya selamanya akan berhutang budi pada anda atas bantuan anda ini.”

4. Melakukan tuturan secara tidak langsung off record