Isi Kebijakan Faktor Penentu Kinerja Implementasi

14 Dalam kebijakan HTR, peran kelompok target masyarakat menjadi sangat dominan. Kapasitas yang dimiliki oleh kelompok target akan sangat menentukan keberhasilan implementasi kebijakan HTR. Kapasitas ini meliputi modal fisik, modal manusia dan modal sosial yang dimiliki oleh kelompok target pada lokasi penelitian.

2.3.2.1 Modal fisik

Dalam literatur ekonomi, modal didefinisikan sebagai faktor-faktor produksi yang pada suatu ketika atau di masa depan diharapkan bisa memberikan manfaat atau layanan-layanan produktif atau productive services Dasgupta Serageldin, 2000. Lawang 2004 mengungkapkan bahwa modal capital mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses produksi barang dan jasa, terutama untuk jangka panjang. Dijelaskan terdapat tiga modal dalam bidang ekonomi, yaitu modal finansial financial capital, modal manusia human capital dan modal fisik physical capital. Modal fisik seringkali mengacu pada barang-barang yang kelihatan tangible, dapat dipegang, dan sering kali tahan lama durable seperti: bangunan pabrik, peralatan, mesin, dan persediaan inventory. Modal fisik termasuk pula pembangunan infrastruktur seperti transportasi, komunikasi, dan irigasi untuk mempermudah proses transaksi ekonomi. 1. Menurut Robinson et al. 2002 terdapat sembilan sifat dasar karakteristik barang modal fisik, yaitu : 2. Kapasitas transformasi transformation capacity menunjukkan kemampuan yang ada pada barang modal fisik untuk merubah bentuk transform input menjadi output, tanpa harus ada transformasi pada barang modal fisik itu sendiri. Contoh : pabrik rokok, dapat merubah bentuk tembakau, kertas dan rempah-rempah input menjadi rokok kretek output . 3. Kemampuan untuk mempertahankan identitasdiri durability menunjuk kepada kemampuan modal fisik tersebut untuk tetap mempertahankan identitasnya dalam memberikan pelayanan. Contohnya: seekor sapi tetap menjadi sapi walaupun telah menghasilkan susu selama beberapa tahun. Fleksibilitas modal fisik menunjuk pada kemungkinan memberikan pelayanan lebih dari satu. Contoh: kendaraan. 15 4. 5. Suatu barang modal fisik itu bersifat dapat menggantikan substitutable dan terkadang saling melengkapi complimentary seperti: sapi dan bajak dengan traktor untuk membajak sawah. 6. Kemampuan pelayanan yang diberikan barang modal fisik dapat berkurang declay karena umur atau penggunaan yang terlalu lama. 7. Kehandalan realibility suatu modal fisik terletak pada kemampuan pelayanan yang dapat diramalkan atau diharapkan. Ada dua dimensi pelayanan disini yaitu lamanya longevity dan intensitas. 8. Suatu barang modal fisik mempunyai kemampuan untuk menciptakan barang modal fisik lainnya. Contohnya: mesin pres logam yang dirancang untuk memproduksi logam mobil, dapat memproduksi barang logam lainnya 9. Suatu barang modal fisik memiliki peluang opportunity investasi dan divestasi. Peluang investasi yang dimiliki oleh barang modal fisik menunjuk kepada kemampuan untuk menciptakan barang modal fisik baru investasi atau menghancurkan divestasi barang modal lainnya. Suatu barang modal fisik itu bersifat alienable susah diterjemahkan bila terjadi perpindahan hak melalui pewarisan, penjualan atau penyewaan.

2.3.2.2 Modal manusia

Istilah modal manusia human capital diperkenalkan secara luas pertama kali dikenalkan oleh Shultz dalam pidatonya di depan American Economic Association pada tahun 1961. Pesan utama dari pidato tersebut sederhana, bahwa proses perolehan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bukan merupakan suatu bentuk konsumsi semata-mata, akan tetapi merupakan suatu investasi Sidu, 2006. Menurut Fukuyama 2007 dewasa ini, modal untuk usaha tidak lagi hanya berwujud tanah, pabrik, alat-alat dan mesin. Bentuk modal-modal tersebut bahkan cenderung semakin berkurang dan akan segera didominasi oleh modal manusia seperti; pengetahuan dan keterampilan. Modal manusia merujuk kepada kemampuan yang dimiliki seseorang melalui pendidikan, pelatihan dan atau pengalaman dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu Lawang, 2004.