Tahap pengumpulan data Formulasi strategi implementasi kebijakan

55 Tabel 6 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Faktor Strategis Eksternal A B C D … Total Bobot A B C D …….. Total Sumber : David 2009 c. Penentuan peringkat rating Setiap variabel akan diberikan skala peringkat rating dari 1 sampai 4. Pada matriks IFE, penentuan skala peringkat adalah skala 1 = sangat lemah, skala 2 = sedang, skala 3 = cukup kuat, dan skala 4 = sangat kuat. Sedangkan pada matriks EFE, penentuan skala peringkat adalah skala 1 = dibawah rata-rata, skala 2 = rata- rata, skala 3 = diatas rata-rata, dan skala 4 = sangat bagus. d. Menghitung skor pembobotan Skor pembobotan diperoleh dengan mengalikan bobot tiap-tiap variabel dengan peringkatnya. e. Menghitung total skor pembobotan Total skor pembobotan diperoleh dengan menjumlahkan secara vertikal semua skor pembobotan. Nilai total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai dengan 4. Nilai total ini menunjukkan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternalnya. Penentuan bobot dan rating dilakukan dengan mengajukan hasil identifikasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal kepada stakeholder yang meliputi tokoh masyarakat, LSM, dan aparat pemerintah daerah yang mengetahui proses implementasi kebijakan HTR dan berkompetensi untuk melakukan penilaian pembobotan dan rating. Hasil perkalian antara bobot dan rating menghasilkan skor pembobotan untuk masing-masing faktor sebagai unsur SWOT dan dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Tabel 7 dan 8 menunjukkan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks External Factor Evaluation EFE. 56 Tabel 7 Matriks Internal Factor Evaluation Faktor Internal Bobot Rating Total Skor Kekuatan 1. 2. 3.dst Kelemahan 1. 2. 3.dst Total Sumber: David 2009 Tabel 8 Matriks External Factor Evaluation Faktor Eksternal Bobot Rating Total skor Peluang 1. 2. 3. dst Ancaman 1. 2. 3. dst Total Sumber: David 2009

3.4.5.2 Tahap analisis

Tahap ini disebut juga tahap pemaduan matching stage yaitu tahap dimana berbagai informasi dasar dipadukan untuk merumuskan alternatif strategi suatu kegiatan. Tahap kedua ini menggunakan analisis SWOT strengths kekuatan, weaknesskelemahan, opportunity peluang dan threatsancaman, yang digunakan untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam implementasi kebijakan HTR. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Analisis SWOT membandingkan antara faktor-faktor strategis eksternal peluang dan ancaman dengan faktor-faktor strategis internal kekuatan dan kelemahan. Tahap analisis dengan menggunakan matriks SWOT dimaksudkan untuk 57 merumuskan alternatif strategi pengembangan partisipasi. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi masyarakat dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya Rangkuti, 2008. Matriks SWOT menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi sebagaimana Tabel 9. Tabel 9 Matrik Analisis SWOT Faktor Internal dan Kekuatan Kelemahan Faktor Eksternal Strategi Kekuatan – Peluang Strategi Kelemahan – Peluang Peluang Strategi Kekuatan – Ancaman Strategi Kelemahan-Ancaman Ancaman Sumber: David 2009 a. Strategi Kekuatan - Peluang Strategi ini didasarkan pada pemanfaatan seluruh kekuatan dari pengembangan partisipasi masyarakat yang telah dilakukan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi Kekuatan - Ancaman Strategi ini didasarkan pada pemanfaatan seluruh kekuatan pengembangan partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk mengatasi ancaman yang ada. c. Strategi Kelemahan - Peluang Strategi ini didasarkan pada pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan. d. Strategi Kelemahan - Ancaman Strategi ini didasarkan pada peminimalan kelemahan yang ada dalam pengembangan partisipasi masyarakat serta menghindari ancaman. Kecenderungan posisi masyarakat terhadap kekuatan dan kelemahan dalam berpartisipasi dapat diketahui dengan mengurangkan kelemahan dari kekuatan yang ada, sedangkan kecenderungan posisi masyarakat terhadap peluang dan ancaman dapat diketahui dengan mengurangkan ancaman dari peluang yang ada. Posisi kecenderungan dalam analisis SWOT dapat dilihat pada Gambar 8 Rangkuti, 2008. 58 Gambar 8 Posisi Partisipasi Masyarakat dalam Analisis SWOT Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Masyarakat memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategy . Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, masyarakat masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Kuadran 3 : Masyarakat menghadapi peluang kesempatan berpartisipasi yang sangat besar, tetapi di lain pihak, mereka menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi adalah meminimalkan masalah-masalah internal yang ada dalam masyarakat sehingga dapat merebut peluang kesempatan berpartisipasi yang lebih baik. Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, masyarakat menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal

3.4.5.3 Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap pengambilan keputusan decision stage merupakan tahap pemilihan strategi dengan menggunakan analisis Quantitative Strategic Planning