Modal fisik Implementator dan target kebijakan

16 Pendidikan adalah cara dimana individu meningkatkan modal manusianya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, diharapkan modal manusianya semakin tinggi pula. Di negara-negara maju, pendidikan selain sebagai aspek konsumtif juga diyakini sebagai investasi modal manusia human capital investment dan menjadi salah satu sektor utama leading sector. Pengembangan sumberdaya berkualitas dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau kemampuan kerja manusia dalam melakukan berbagai macam kegiatan dalam masyarakat. Pembinaan sumberdaya manusia berhubungan erat dengan peningkatan taraf hidup. Pembinaan sumberdaya manusia dimulai dari keluarga, ditingkatkan melalui pendidikan formal dan dikembangkan dalam masyarakat terutama di lingkungan pekerjaan. Todaro dan Smith 2003 mengemukakan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar. Keduanya merupakan bentuk dari modal manusia yang menjadi fundamental untuk membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas dan berada pada inti makna pembangunan. Kesehatan merupakan inti dari kesejahteraan dan pendidikan adalah hal yang pokok untuk menggapai kehidupan yang memuaskan dan berharga.

2.3.2.3 Modal sosial

Kandungan lain dari human capital selain pengetahun dan keterampilan adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan interaksi berhubungan satu sama lain. Kemampuan ini akan menjadi modal penting bagi kehidupan ekonomi dan eksistensi sosial yang lain. Modal yang demikian ini disebut dengan ‘modal sosial’ social capital, yaitu kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama demi mencapai tujuan bersama dalam suatu kelompok dan organisasi Coleman, 1988. Coleman 1988 mengatakan bahwa modal sosial memfasilitasi kegiatan individu dan kelompok yang dikembangkan oleh jaringan, hubungan timbal balik, kepercayaan dan norma sosial. Menurut pandangannya, modal sosial merupakan sumberdaya netral yang memfasilitasi setiap kegiatan. Masyarakat bisa menjadi lebih baik tergantung pada pemanfaatan modal sosial oleh setiap individu. Birner and Wittmer 2000 membedakan modal sosial dalam dua perspektif yang berbeda, yaitu 1 private perspective pendekatan Bourdieu dan 2 public perspective pendekatan Putnam. Menurut Bourdieu 1992 yang diacu oleh 17 Birner and Wittmer 2000 modal sosial adalah “the totally of all actual and potential resources associated with the possession of a lasting network of more or less institutionalized relations of knowing or respecting each other’. Dalam konsepnya, dikemukakan bahwa jumlah modal sosial seseorang tergantung pada caranya memobilisasi social network dan berasal dari modal termasuk ekonomi, budaya dan symbolic capital yang ada pada setiap anggota dari social network. Menurut Putnam 1993 modal sosial adalah jejaring kerja network, norma dan kepercayaan sosial social trust yang memfasilitasi kerjasama dan koordinasi untuk mendapatkan keuntungan bersama. Putnam 1995 yang diacu oleh Birner and Wittmer 2000 mendefinisikan modal sosial sebagai the collective value of all ‘social networks and the inclinations that arise from these networks to do things for each other Bagaimana hubungan modal sosial dengan pembangunan atau pengembangan masyarakat? . Putnam percaya modal sosial dapat diukur dari besarnya kepercayaan dan timbal balik dalam suatu masyarakat atau di antara individu- individu. Selain pendekatan publik, konsep modal sosial memiliki pendekatan yang lebih pada unsur individual Bourdieu. Investasi dalam hubungan sosial dikaitkan dengan harapan diperolehnya profit dari pasar. F Hasbullah 2006 menjelaskan, modal sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dalam masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik, ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya seperti trust rasa saling mempercayai, keimbalbalikan, aturan-aturan kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya. ukuyuma 2002 mengatakan modal sosial adalah sebagai prakondisi untuk keberhasilan pembangunan. Undang-undang dan pranata politik menjadi hal pokok dalam membangun modal sosial. Alasannya adalah modal sosial yang kuat merupakan syarat pokok dalam mencapai pertumbuhan ekonomi dan politik yang kuat. Fukuyama 2007 mengupas pentingnya modal sosial berbasis pada kepercayaan. Masyarakat berinteraksi dengan modal sosial yang kuat, yang ditunjukkan dengan suasana saling percaya antar warga dalam keseharian mereka. Bentuk modal inilah yang memiliki hubungan erat dengan tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat atau bangsa.