Evaluasi kesenjangan gap implementasi HTR

53 lebih lanjut dengan menggunakan analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix. Menurut Rangkuti 2008, proses penyusunan perencanaan strategis dilakukan melalui tiga tahap analisis yaitu tahap pengumpulan data atau masukan, tahap analisis atau pemaduan dan tahap pengambilan keputusan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing- masing. Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan mempertimbangkan kekuatan Strength, kelemahan Weaknesses, kesempatan Opportunities, dan ancaman Threaths. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana sebuah rencana akan dibuat.

3.4.5.1 Tahap pengumpulan data

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Data dibedakan menjadi dua yaitu: data eksternal dan data internal. Tahap ini juga disebut tahap masukan input stage yaitu: menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi dengan menyimpulkan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE. Matriks IFE digunakan untuk meringkas faktor-faktor internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dihadapi masyarakat dalam melakukan partisipasi. Matriks EFE digunakan untuk meringkas faktor-faktor eksternal yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang berasal dari luar komunitas dalam melakukan partisipasi. Langkah-langkah penyusunan matriks IFE dan EFE David, 2009 adalah sebagai berikut : a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal Langkah pertama adalah mengidentifikasi faktor-faktor internal, yaitu dengan merumuskan variabel unsur-unsur kekuatan yang ada di masyarakat disusul dengan merumuskan variabel unsur-unsur kelemahannya. Langkah selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yaitu dengan merumuskan variabel unsur-unsur peluang yang ada dan disusul dengan 54 merumuskan berbagai macam ancaman. Hasil identifikasi dari masing-masing unsur akan diberikan bobot dan rating. b. Penentuan bobot setiap variabel Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada stakeholder dengan menggunakan metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skor 1, 2, dan 3. Skor yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 skor 1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal, 2 skor 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal, dan 3 skor 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal. Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap veriabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : a i ∑ = n i i i X X 1 = Variabel berbobot 0 nol berarti variable tersebut bukan merupakan faktor yang penting. Sedangkan variable dengan bobot 1 satu merupakan variable yang sangat penting atau paling berpengaruh. Total bobot yang diberikan akan sama dengan 1.0. Pembobotan ini kemudian ditempatkan pada kolom bobot matriks IFE dan EFE. Bentuk penilaian bobot faktor startegis internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6. Tabel 5 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Faktor Strategis Internal A B C D … Total Bobot A B C D …….. Total Sumber : David 2009 Keterangan : ai = Bobot Variabel ke-i Xi = Nilai variabel ke – i i = 1, 2, 3, …..n n = Jumlah Variabel