menuntun siswa dalam proses penemuannya. Setelah itu, peneliti juga membagikan media kartu bidang bangun datar pada tiap kelompok untuk
menunjang proses penemuan mereka serta mempersiapkan alat peraga serupa dalam ukuran yag lebih besar guna membantu proses pemahaman mereka saat
kegiatan tanya jawab.
2. Tahap Pengolahan Informasi
Tahap ini adalah tahap di mana siswa akan diarahkan untuk mengolah segala informasi yang diperoleh guna mendapatkan suatu pemahaman yang
diharapkan. Seperti halnya pertemuan sebelumnya, pada tahap ini siswa akan melalui tiga tahap pengolahan informasi, yaitu enaktif, ikonik dan simbolik.
Peneliti membimbing proses penemuan dan pemahaman sifat distributif perkalian
terhadap penjumlahan sesuai tahapan-tahapan berikut: a.
Enaktif
Tahap enaktif adalah tahap di mana siswa diarahkan untuk dapat memahami permasalahan yang ada melalui proses pengolahan informasi secara nyata
ataupun percobaan. Oleh karena itu, pada tahap ini peneliti memulainya dengan proses demonstrasi interaktif berbantuan alat peraga dan media yang dipegang
tiap-tiap kelompok dalam upaya pemahaman maksud soal. Peneliti mengajak siswa untuk membaca sebuah soal cerita pada LKSnya. Siswa bersama-sama
membacakan soal, “Pak Solah memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Ia menanami sebagian tanah tersebut dengan padi dan sebagian lagi
sayur-sayuran. Ia memberikan batas antara tanah yang di tanami padi dan sayur dengan pagar bambu. Berapakah luas tanah Pak Solah seluruhnya?
” Setelah siswa membacakan soal, peneliti menampilkan alat peraga miniatur bidang tanah
milik Pak Solah yang terbuat dari steroform. Peneliti kemudian mengajukan pertanyaan, “Coba perhatikan miniatur dari
luas tanah milik Pak Solah ini dan yang kalian pegang Bagian manakah yang disebut dengan sisi panjang p
?” Lalu siswa terlihat memperhatikan media yang dipegangnya dan beberapa siswa mulai dengan lantang menjawab, “Sisi yang
bagian atas atau yang bawah, bu ”. Kemudian peneliti menanggapi dan kembali
bertanya, “Betul sekali. Lalu bagian manakah yang merupakan sisi lebar l tanah
Pak Solah? ” Kali ini sebagian besar siswa mejawab, “sisi yang kiri atau yang
kanannya, bu ”. Peneliti kembali menanggapi dan mengajak siswa, “Bagus, tepat
sekali. Coba hitung, berapakah ukuran p dan l tanah Pak Solah pada model ini? ”
Sejenak tiap kelompok terlihat memperhatikan dan menghitung ukuran panjang dan lebar media bangun datar. Lalu beberapa kelompok mulai menjawab, “Ehm,
p = 10 m dan l=8 m, bu. Soalnya lebarnya 5 meter ditambah 3 meter. ” Kemudian
peneliti menanyakan jawaban siswa yang lain, dan mereka menyetujui pendapat pertama. Kemudian peneliti kembali mengajak siswa membaca soal lagi, lalu
bertanya, “Nah, Kira-kira, garis tebal yang membelah bidang tanah Pak Solah ini untuk apa ya?
” Siswa kembali berdiskusi besama pasangannya, dan antusias mengajukan jawaban, “Itu garis pagar batas tanah Pak Solah yang ditanami padi
dan yang ditanami sayur, bu ”. Setelah siswa dirasa paham maksud soal yang ada,
barulah siswa diajak mulai mengerjakan LKS dan mengikuti langkah-langkah instruksinya dengan pernyataan ajakan dari peneliti, “Nah, kita sudah tahu dan
paham mana sisi p dan l, ukurannya p dan l serta makna garis tebal pada model ini
”. Sekarang, tugas kalian adalah menempel model itu pada lembar LKS lalu menggambar kembali sesuai ukuran gambar yang ditempel
.” Tiap-tiap kelompok siswa terlihat antusias menempel gambar dan menggambar bangun serupa. Pada
saat kegiatan ini, peneliti bertugas berkeliling untuk membimbing dan memantau ketepatan kegiatan siswa. Aktivitas siswa tersebut terlihat pada dokumentasi
gambar berikut:
Gambar 4.14 Aktivitas Siswa Menempel Media Bangun Persegi Panjang
b. Ikonik
Tahap ikonik adalah tahap di mana siswa diarahkan untuk dapat memahami suatu informasi atau permasalahan serta cara pemecahannya melalui suatu
kegiatan mengamati objek gambar. Oleh karena itu, setelah siswa berhasil menempel dan menggambar media yang dibagikan, peneliti membimbing mereka
untuk memahami gambar yang ditempel dan dibuatnya melalui proses interaksi tanya jawab. Setelah tiap kelompok siswa dirasa paham maka kegiatan
dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu penyimbolan.
c. Simbolik
Tahap simbolik adalah tahap di mana siswa diarahkan untuk dapat menyimbolkan atau menuliskan hasil pemahaman yang telah diperolehnya pada
tahapan sebelumnya. Oleh karena itu, pada tahap ini siswa diarahkan untuk mengisi beberapa titi-titik pada LKS, yang intinya ialah cara pengerjaan dan hasil
jawaban luas tanah Pak Solah seluruhnya. Dari kedua cara pengerjaan soal yang berbeda tersebut siswa diajak untuk menemukan hubungan keduanya guna
memahami sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Siswa sudah mulai terbiasa menyimbolkan pemahamannya dalam bentuk tulisan, sehingga waktu
pengerjaan menjadi lebih cepat. Proses tahapan ini memberikan kesimpulan akhir yakni penemuan sifat operasi hitung distributif perkalian terhadap penjumlahan
dengan melalui hasil jawaban: Luas tanah pak solah = 10 5 + 3 = 10 x 5 + 10 x 3 untuk kemudian diubah ke dalam persamaan a x b + c = a x b + a x c.
3. Tahap Pengecekan atau Evaluasi
Tahap pengecekan atau evaluasi adalah tahap di mana siswa diajak untuk mengecek atau mengevaluasi kebenaran hasil pemahaman yang diperolehnya
melalui tahap pengolahan informasi. Oleh karena itu, pada tahap ini sebagaimana pertemuan sebelumnya peneliti bersama siswa melakukan proses pengoreksian
hasil jawaban LKS bersama. Setelah pengoreksian selesai, peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal lain baik dalam bentuk melengkapi ataupun
soal cerita dan membahas bersama siswa. Dari kegiatan inilah siswa mulai merasakan manfaat mempelajari sifat ini, yakni dapat lebih mudah dan cepat
dalam melakukan operasi perhitungan soal-soal kontekstual. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk mengerjakan 2 soal evaluasi pada poin LKS bagian
terakhir, lalu mengerjakan satu soal cerita bersama kelompoknya. Saat kegiatan
ini seperti biasanya peneliti melatih kecepatan dan ketepatan mereka dalam megerjakan soal melalui motivasi reward yang diberikan. Sebagian besar siswa
semakin mengalami peningkatan dalam tingkat kecepatan dalam pengerjaan soal. Setelah seluruh tahapan pembelejaran penemuan terbimbing dilalui,
selannjutnya peneliti membimbing siswa pada kegiatan penutup. Pada kegiatan ini yang dilakukan ialah kegiatan penyimpulan bersama siswa, refleksi serta
mengucapkan rasa syukur bersama atau hamdalah.
3 Pertemuan Ketujuh Selasa, 19 Agustus 2014
Kegiatan pembelajaran matematika pada pertemuan ini berlangsung selama 2 x 40 menit. Pada awal kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan
salam, membaca doa masuk kelas bersama siswa, serta mengecek absensi dan kegiatan ice breaking singkat. Pada pertemuan ini siswa yang hadir hanya 40
anak, dikarenakan 2 siswa sakit yaitu S36, 1 siswa izin yaitu S23 dan 1 siswa tidak hadir tanpa keterangan yaitu S20. Kemudian peneliti mereview kembali
materi sifat operasi hitung distributif penyebaran perkalian terhadap penjumlahan, menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu sifat
operasi hitung distributif penyebaran perkalian terhadap pengurangan, serta menyampaikan tujuan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk kedalam langkah-langkah metode penemuan terbimbing, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pemerolehan Informasi
Sebagaimana sebelumnya, pada tahap ini peneliti bertugas untuk memberikan sejumlah informasi awal yang dibuhtukan siswa untuk menunjang
proses penemuan sifat. Informasi awal yang diberikan oleh peneliti ialah sebuah permasalahan berbentuk soal cerita mengenai luas bagian tanah berbentuk persegi
panjang yang tercantum dalam LKS. Dari cara pengerjaan dan hasil jawaban permasalahan tersebut siswa akan dapat menemukan sifat operasi hitung
distributif perkalian terhadap pengurangan. Peneliti dibantu observer II memulai tahap ini dengan membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok. Pada LKS itu
termuat soal cerita tersebut dan instruksi langkah-langkah kerja yang akan menuntun siswa dalam proses penemuannya. Setelah itu, peneliti juga