Perolehan informasi, yaitu tahap permulaan, di mana informasi atau ilmu

Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah dengan melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Terlibat dalam pemecahan masalah. c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. g. Melatih diri dalam memecahkan soal dan masalah yang sejenis. h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. 53 Aktivitas belajar mencakup aktivitas baik fisik maupun mental. Kedua aktivitas tersebut selalu berkaitan dimana keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Akan tetapi aktivitas mental tentulah sulit untuk diamati secara langsung. Ketika seorang siswa berpikir mengenai pemecahan masalah, maka siswa sedang melakukan aktivitas mental. Proses berlangsungnya aktivitas mental tersebut sulit untuk diamati secara langsung, namun peneliti merujuk pada teori Paul D. Dierich bahwa dampak dari aktivitas tersebut dapat dilihat dari jawaban yang dikemukakan siswa atau pertanyaan yang diajukan siswa sebagai bentuk kegitannya menanggapi permasalahan. Selain itu, kemampuan siswa dalam mengingat informasi dan mememecahkan soal menurutnya juga dipandang sebagai hasil aktivitas mental siswa yang dapat diamati. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada penelitian ini aktivitas yang diamati meliputi aktivitas fisik dan mental yang dijabarkan dalam klasifikasi aktivitas belajar menurut Paul D. Dierich. Kemudian, peneliti kembali membatasi 53 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya, 2004, h. 61. klasifikasi aktivitas belajar menurut Paul D. Dierich tersebut pada aspek visual activities, oral activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Penjabaran indikator aktivitas-aktivitas belajar siswa tersebut akan difokuskan pada beberapa indikator pilihan, yang disusun guna mempermudah pengamat observer dalam mengamati aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini. Adapun indikator-indikator pilihan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut ini: Tabel 2.3 Indikator Aktivitas Belajar Siswa No. Aspek Aktivitas Indikator Aktivitas Belajar Siswa 1. Visual Activities 1 Memperhatikan penjelasan materi guruteman 2. Oral Activities 1 Mengajukanmembuat pertanyaan 2 Menanggapi pertanyaanmemberikan penjelasan menjawab pertanyaan guruteman saat diskusi 3. Drawing Activities 1 Menggambar atau mengubah soal pemecahan masalah ke dalam bentuk gambarsimbol matematika. 4. Motor Activities 1 Melakukan percobaanmembuat konstruksi memanipulasi obyek bendamedia 2 Mengerjakan soal dengan cepat 5. Mental Activities 1 Menyelesaikan soalmasalah dalam LKS 2 Mengingat materi 6. Emotional Activities 1 Minatantusias siswa selama belajar 2 Senang selama belajar Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Selain itu, guru bukanlah satu-satunya sumber belajar dikelas tetapi guru berperan sebagai fasilitator bagi siswa dalam memperoleh informasi. Dengan demikian, siswa sendirilah yang berperan sebagai subjek belajar yang harus aktif dalam mencari, menemukan dan mengembangkan pemahamannya. Guru berfungsi sebagai

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

PENEMENIN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

0 2 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 0 20

bab 2 sifat operasi hitung bilangan

0 0 52

Operasi Hitung Bilangan Bulat Matematika Bab 1

0 0 2

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT | Nurhidayah | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8293 27197 1 PB

0 0 12