3 Pertemuan KetigaSelasa, 12 Agustus 2014
Kegiatan belajar matematika pada pertemuan ketiga ini berlangsung selama 2 x 40 menit. Di awal kegiatan pembelajaran, seperti biasa peneliti membuka
pelajaran dengan salam dilajutkan dengan pembacaan doa masuk kelas bersama- sama dengan dipimpin oleh ketua kelas, dan mengecek absensi. Pada pertemuan
ketiga jumlah siswa yang hadir sebanyak 39 orang, dikarenakan 1 siswa sakit yaitu S24, 2 siswa izin yaitu S23 dan S30, dan 1 siswa kembali tidak hadir tanpa
keterangan yaitu S20. Pada pembelajaran kali ini observer II yang berperan sebagai pengamat dan dokumentator aktivitas siswa datang terlambat, sehingga
terdapat beberapa aktivitas pembelajaran yang tidak terdokumentasikan. Oleh karenanya, observer I yakni wali kelas IV berperan ganda pada penelitian ini
yakni mengisi lembar observasi guru dan siswa, namun tidak sempat untuk mendokumentasikan kegiatan.
Seperti biasanya, kemudian peneliti memimpin kegiatan ice breaking singkat dengan menyanyikan lagu bersama, dilanjutkan dengan mereview
kembali materi sifat komutatif pada penjumlahan dan perkalian. Setelah itu barulah guru menulis pokok bahasan yaitu sifat asosiatif pada penjumlahan
beserta tujuan pembelajaran yang akan diperoleh. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk kedalam langkah-langkah metode
penemuan terbimbing, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pemerolehan Informasi
Pada tahap ini peneliti bertugas untuk memberikan sejumlah informasi awal yang dibutukan siswa untuk menunjang proses penemuan sifat. Informasi awal
yang diberikan oleh peneliti ialah dua buah permasalahan berbentuk soal cerita yang harus dipecahkan siswa. Dua buah soal tersebut akan ditemukan jawabannya
oleh siswa melalui kegiatan demonstrasi percobaan dan tanya jawab. Peneliti memulainya dengan menuliskan 2 butir soal tersebut dipapan tulis.
Dua buah soal cerita tersebut yaitu: 1 Ibu menyajikan 4 buah apel dan 3 buah jeruk dalam satu piring, kemudian ibu menyajikan kembali 2 buah pisang
pemberian tetangga dalam satu piring. Berapakah jumlah seluruh buah yang disajikan ibu? 2 Ibu menyajikan 4 buah apel dalam satu piring, kemudian ibu
menyajikan kembali 3 buah jeruk dan 2 buah pisang dalam satu piring. Berapakah jumlah seluruh buah yang disajikan ibu? Setelah penulisan soal itu selesai, guru
kemudian mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan, yaitu 4 buah piring, 6 buah jeruk, 4 buah pisang, dan 8 buah apel sebagai alat peraga percobaan.
2. Tahap Pengolahan Informasi
Selanjutnya, pada langkah kedua ini peneliti membimbing siswa melalui tiga tahapan dalam mengolah informasi yaitu tahap enaktif, ikonik dan simbolik.
Ketiga tahapan ini dilalui siswa melalui proses penemuan sifat asosiatif pada penjumlahan berbatuan langkah-langkah percobaan yang akan didemonstrasikan.
a Enaktif
Peneliti memulai tahap ini dengan mendemonstrasikan percobaan buah sebagaimana perintah soal. Seperti halnya pada pertemuan pertama, kegiatan
percobaan ini dilakukan oleh dua orang perwakilan siswa, dan siswa lainnya berperan mengamati dan membantu praktikan dalam uji coba dan kegiatan
menghitung. Peneliti memulainya dengan mengajukan pertanyaan, “Ibu akan
memerlukan 1 orang siswa untuk membantu ibu melakukan uji coba. Siapakah yang bersedia?
” Dengan semangat hampir seluruh siswa menunjuk tangan. Akan tetapi peneliti hanya tersenyum, dan kemudian mengeluarkan kocokan yang telah
berisi nomor absen siswa. Peneliti kemudian mengundi nama siswa yang terpilih membantu kegiatan percobaan, hingga keluarlah absen siswa S29. Peneliti
sengaja menanyakan terlebih dahulu siapa siswa yang mau membantu guna mengetahui tingkat semangat dan antusias siswa saat belajar matematika ini.
Kegiatan percobaan dimulai dari arahan peneliti melalui serangkaian pertanyaan. Peneliti mulai bertanya, “Anak-anak yuk kita bantu S29
mempraktekkannya, kira-kira apa ya yang harus dilakukan oleh S29 untuk praktek perintah soal nomor 1?
” Peneliti segera menyiapkan dua piring kosong di meja yang berada di bagian depan.Kemudian sebagian besar siswa menjawab
bersamaan, “Reza, Reza taruh apelnya 4 sama jeruknya tiga di satu piring”. Lalu Reza meletakkannya sesuai instruksi teman-teman. Setelah itu siswa mulai
mengarahkan lagi, “Itu, itu dipiring satu lagi taruhin pisangnya dua Za”, lalu