Tahapan Intervesi Tindakan METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan perhitungan daya pembeda 7 butir soal tes siklus I, diperoleh 2 butir soal termasuk dalam kriteria cukup dan 1 butir soal termasuk dalam kriteria baik dan 4 butir soal termasuk kriteria jelek. Pada perhitungan daya pembeda 10 butir soal tes siklus II, diperoleh 2 butir soal termasuk dalam kriteria baik, 5 butir soal termasuk kriteria cukup dan 3 butir soal termasuk kriteria jelek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah melalui prosesinterpretasi dan revisi dari data hasil uji validitas isi dan validitas empiris diperoleh 6 butir soal uraian valid bagi masing-masing tes akhir siklus. Untuk tes akhir atau tes pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan siklus I diperoleh butir soal valid dari soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 6. Kemudian untuk tes akhir atau tes pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan siklus II diperoleh butir soal valid dari soal nomor 1, 2, 3b, 4b, 5a, dan 6a. 3. Instrumen Non Tes a. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan guru sehingga dapat diketahui gambaran umum pembelajaran yang terjadi. b. Pedoman wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru matematika dan siswa. Wawancara terhadap guru sebelum siklus bertujuan untuk memperoleh data mengenai kendala yang terjadi saat pembelajaran dan mengetahui kemampuan awal representasi matematika siswa. Sementara itu wawancara terhadap guru dan siswa setelah siklus dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh data mengenai pendapat dan pandangan mereka terhadap pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran matematika khusunya yang berkaitan dengan pemahaman dan aktivitas siswa setelah pembelajaran metode penemuan terbimbing berlangsung.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes untuk mengukur kemampuan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan matematika siswa. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa saat pembelajaran matematika. Peneliti juga mewawancarai siswa dan guru untuk mendapatkan tanggapan mereka terhadap pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing. Perolehan data tersebut didiskusikan bersama observer untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya. Dokumentasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran untuk menunjang data yang dibutuhkan. Jadi, data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan kegiatan selama pembelajaran dan tes kemampuan pemahaman sifat- sifat operasi hitung bilangan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan TrustworhinessStudi

Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan instrumen yang berkualitas baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi, yaitu dengan: 1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa, dan memeriksa hasil kerja dalam mengerjakan soal. 2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa dengan memeriksa hasil tes siswa dan mengadakan wawancara dengan guru. 3. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang kejanggalan- kejanggalan, keaslian maupun kelengkapan. 4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Data yang diperoleh dalam penelitian, selanjutnya diinterpretasikan melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Kuantitatif Data hasil tes siswa dianalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan. Data berupa hasil jawaban tes pemahaman siklus I akan dikoreksi sesuai dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan. Setelah itu barulah diperoleh skor tiap indikatordimensi pemahaman translasi, interpretasi dan ekstrapolasi sifat-sifat operasi hitung bilangan setiap siswa. Selanjutnya, seluruh skor tiap dimensi tersebut dihitung persentase ketuntasannya, sehingga dapat diketahui apakah telah mencapai hasil intervensi tindakan yang diharapkan yaitu persentase ketuntasan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangantelah mencapai ≥ 75. Jika persentase ketuntasan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan siswa itu te lah mencapai ≥ 75, maka dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan pertama tercapai. Namun apabila belum, maka penelitian pembelajaran siklus selanjutnya akan dilakukan sebagai perbaikam guna mencapai indikator tersebut. Dengan demikian maka hasil analisis data kuantitatif tersebut dapat memberikan informasi tentang tingkat kemampuan siswa dalam memahami sifat- sifat operasi hitung bilangan matematika.Lebih jelasnya, pemahaman matematika tersebut dianalisis per indikator yaitu indikator menerjemahkan bahan matematika kedalam perhitungan sederhana translation pada butir soal nomor 1 dan 2, menafsirkan ide matematika interprtation pada butir soal 3 dan 4, dan membuat perkiraan dari hasil jawaban yang diperolehnya melalui perhitungan ekstrapolation pada butir soal 5 dan 6. Persentase tiap indikator tersebut dihitung dengan rumus berikut ini: Persentase Indikator PK = x 100 2. Data Kualitatif a. Observasi Lembar observasi aktivitas siswa terdiri atas 6 aspek aktivitas belajar, yang kemudian dijabarkan ke dalam 10 indikator yang akan diamati. Tiap-tiap indikator tersebut akan diberikan skor mulai 1-4. Dikarenakan jumlah siswa yang akan diteliti ada 43, maka kategori pemberian skor dalam lembar observasi ini akan diperoleh dengan cara membagi jumlah siswa menjadi 4, sehingga menghasilkan keterangan cara penskoran sebagai berikut: Skor 1 : Jika 0 x 11 anak yang melakukan Skor 2 : Jika 11 ≤ x 22 anak yang melakukan Skor 3 : Jika 22 ≤ x 33 anak yang melakukan Skor 4 : J ika x ≥ 33 anak yang melakukan Lembar observasi aktivitas mengajar guru terdiri dari 3 aspek yaitu aspek kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Ketiga aspek tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 15 indikator. Sama halnya dengan lembar observasi aktivitas siswa, tiap indikator lembar observasi aktivitas guru ini juga akan diamati dan diberi skor 1-4. Pemberian skor pada lembar observasi ini akan dinilai berdasarkan tingkat penguasaan guru terhadap tiap indikator yang tertera pada lembar observasinya, dengan keterangan sebagai berikut: Skor 1 : Jika guru dapat mengaplikasikan 25 isi indikator Skor 2 : Jika 25 ≤ guru dapat mengaplikasikan 50 isi indikator Skor 3 : Jika 50 ≤ guru dapat mengaplikasikan 75 isi indikator Skor 4 : Jika guru dapat mengaplikasikan ≥ 75 isi indikator Setelah datahasil observasi tersebut diperoleh, maka data-data tersebut akandisajikan dalam bentuk tabel untuk selanjutnya dianalisis menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah: p = x 100 Keterangan: p = Angka persentase f = Frekuesi yang akan dicari persentasenya N = Number of Cases Jumlah frekuensiBanyaknya individu Interval kategori persentase penilaian aktivitas siswa dan guru secara keseluruhan adalah sebagai berikut 10 : 0 - 20 : Sangat Kurang 21 - 40 : Kurang 41 - 60 : Sedang 61 - 80 : Baik 81 - 100 : Sangat Baik b. Wawancara Data hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun dalam bentuk rangkuman hasil wawancara.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah siklus I selesai dan ternyata hasil yang diharapkan belum memenuhi kriteria seperti yang diharapkan, yaitu peningkatan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan matematika serta aktivitas siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan berikutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian ini akan berakhir bila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan dan aktivitas siswa. Banyak faktor lain yang mempengaruhi pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan matematika dan aktivitas siswa, untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan faktor-faktor lain tersebut. 10 Estina Ekawati., op.cit. h. 45

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

PENEMENIN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

0 2 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 0 20

bab 2 sifat operasi hitung bilangan

0 0 52

Operasi Hitung Bilangan Bulat Matematika Bab 1

0 0 2

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT | Nurhidayah | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8293 27197 1 PB

0 0 12